Saturday, 15 March 2025
KENAPA KITA BELUM DI AZAB ALLAH
Edisi Ramadhan.
Oleh: M. Syarif Arbi
No: 1.309.09.03-2025
Al-Qur’an mengisahkan tentang umat2 terdahulu yang pernah diam di punggung bumi ini, di azab Allah dengan azab yang luar biasa. Disebutkan pula kenapa mereka sampai di azab Allah. Azab2 tersebut langsung ditimpakan ketika umat Nabi2 terdahulu tetap membangkang terhadap seruan Nabi di zaman mereka.
Umat nabi Nuh; diazab Allah dengan ditenggelamkan, karena mereka tak mau berhenti menyembah berhala dan mengejek nabi Nuh. Bahkan berbuat jahat kepada siapa pun yang menjadi pengikut nabi Nuh. Nabi Nuh AS bersama kaumnya berlangsung sangat lama. Dalam surah Al-Ankabut ayat 14 dijelaskan bahwa Nabi Nuh AS berdakwah selama 950 tahun lamanya.
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْن
“Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim” (Al-Ankabut ayat 14).
Umat nabi HUD; di azab Allah berupa angin topan yang sangat dingin dan dahsyat yang berlangsung selama tujuh malam dan delapan hari. Menghancurkan mereka hingga tidak tersisa. Karena mereka sebagai kelompok yang musyrik dan ingkar kepada Allah SWT. Mereka bahkan menyembah tiga berhala yang dinamai “Shamda”, “Shamud” dan “Hira”.
وَاَنَّهٗٓ اَهْلَكَ عَادًا ࣙالْاُوْلٰىۙ ٥٠
وَثَمُوْدَا۟ فَمَآ اَبْقٰىۙ ٥١
“dan bahwa sesungguhnya Dialah yang telah membinasakan (kaum) ‘Ad yang terdahulu” (An-Najm 50)
“dan (kaum) Samud. Tidak seorang pun ditinggalkan-Nya (hidup)”. (An-Najm 51)
Umat nabi Shaleh; diazab Allah dengan gempa dahsyat karena umat Nabi Shaleh tidak mengambil pelajaran dari reruntuhan kaum 'Âd, mereka mendustakan nabi Shaleh sebagai Rasul dan juga Rasul-Rasul lainnya, mereka ingkar kepada Allah dan sombong serta tidak mau bersyukur yang pada akhirnya diturunkan azab yang mengakibatkan mereka musnah sampai tidak ada yang tersisa.
وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ٧٣
“(Kami telah mengutus) kepada (kaum) Samud saudara mereka, Shaleh. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada bagi kamu tuhan selain Dia. Sungguh, telah datang kepada kamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini adalah unta betina Allah untuk kamu sebagai mukjizat. Maka, biarkanlah ia makan di bumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya dengan keburukan apa pun sehingga kamu ditimpa siksa yang sangat pedih.” (Al-A’raf 73)
Umat nabi LUTH; diazab Allah dengan “suara yang keras” dan “tanah tempat kediaman mereka di jungkir balikkan”. Umat Nabi Luth diazab Allah karena perbuatan buruk yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth AS ini adalah melakukan homoseksual.
فَاَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِيْنَۙ ٧٣
“Maka, mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur ketika matahari” terbit.(Al-Hijr 73)
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ ٧٤
“Maka, Kami menjungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami menghujani mereka dengan tanah yang membatu”. (Al-Hijr 74)
Umat nabi Syua’ib; Disebabkan kerap berlaku curang, menipu dalam jual-beli dan mengurangi takaran dan timbangan. mereka diazab dengan suara bergemuruh memekakkan telinga, sehingga mati berkelimpangan.
وَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَّالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّاۚ وَاَخَذَتِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دِيَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ ٩٤
“Ketika keputusan Kami (untuk menghancurkan mereka) datang, Kami selamatkan Syuʻaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Adapun orang-orang yang zalim, mereka dibinasakan oleh suara yang menggelegar sehingga mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka”. (Hud 94)
Fir’aun di zaman nabi Musa; Tidak percaya ada Tuhan dan dia mengaku Tuhan. dan diazab Allah dengan ditenggelamkan di laut Merah.
وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ ٥٠
“(Ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, lalu Kami menyelamatkanmu dan menenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedangkan kamu menyaksikan(-nya)”. (Al-Baqarah 50).
Dari enam kasus azab yang diturunkan Allah ini, telah pula diketahui penyebab azab itu masing2. Azab Allah untuk kaum terdahulu itu langsung setelah peringatan tidak diindahkan oleh kaum yang bersangkutan.
Adapun kesalahan2 yang mereka lakukan, bila dicermati, semuanya sudah dilakukan oleh manusia yang ada zaman now di bumi ini. Di bumi ini ada yang tidak mempercayai Tuhan (atheis), banyak penyembah berhala, tidak sedikit pelaku curang dari mulai rakyat sampai pejabat. Rakyat umumnya melakukan tindak kriminal seperti menipu mencuri adalah dikarenakan dorongan pemenuhan kebutuhan hidup. Sedang para pejabat meskipun sudah bergaji tinggi, masih juga korupsi, menipu, itu karena memperkaya diri. Demikian juga korporasi juga kini sudah mulai mengikuti perangai umat nabi Syu’aib; Minyak goreng dinyatakan dalam kemasan 1 liter, ternyata kurang dari 1 liter. BBM dioplos. Tersiar di TV bahwa Gas Melon juga dioplos. Demikian juga umat nabi Luth juga sudah banyak dimana-mana di belahan bumi ini, bahkan ada pula negara yang melegalkan nikah sejenis.
Lalu kenapa azab itu belum diturunkan kepada penghuni bumi ini………
Ada dua jawaban yang mungkin didapat. Pertama; penegasan Allah:
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun” (Al-Anfal 33)
Kedua; Rangkum dari dua hadits.
Guna mempersingkat artikel ini hadits2 tsb tidak dikutip secara lengkap.
Hadits pertama riwayat Ahmad nomor 1596 dan Muslim nomor 7442: Nabi Muhammad pernah memohon tentang 3 hal kepada Allah. 2 dikabulkan, 1 tidak dikabulkan. Do’a yang dikabulkan:
1. “tidak dibinasakan dengan kelaparan”.
2. “tidak dibinasakan dengan ditenggelamkan”.
Do’a yang tidak dikabulkan tentang “mohon umat terbebas dari permusuhan”
Hadits kedua; Rasulullah berdo’a akan empat hal. Tetapi Allah hanya mengabulkan setengahnya sebagaimana dikutip oleh Al-Asqalani dalam Badzlul Ma‘un dan Fathul Bari. Do’a yang dikabulkan Allah tentang:
1. Do’a untuk menghilangkan lemparan (batu) dari langit.
2. Do’a agar Allah tdk menurunkan azab penelanan bumi.
Sedangkan do’a yang ditolak:
1. Pencampuran dengan keragaman kelompok sosial yang bertentangan.
2. Penderitaan akibat kekerasan dari sebagian kelompok lainnya.
Pantas kiranya kita bersyukur walau kemaksiatan sudah meraja lela, semua kemaksiatan umat terdahulu telah kita saksikan dilakukan di zaman now, namun Allah masih tidak menurunkan azab-Nya sedahsyat azab kepada umat2 terdahulu, karena jaminan Allah di surat Al-Anfal 33 dan do’a nabi Muhammad terkutip singkat di atas.
Semoga Allah memeliharakan, melindungi para pembaca semua dari ikutan dalam perbuatan maksiat.
للَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَا مَنَا وَرُكُوْ عَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّ عَنَا وَتَخَشُّوْ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَ نَا يَا اَلله يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ
.سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون
وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن
Jakarta, 16 Ramadhan 1446H, 16 Maret 2025.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment