Tuesday, 18 March 2025
MERAWAT - ISTIQAMAH
Edisi Ramadhan.
Oleh: M. Syarif Arbi
No: 1.310.10.03-2025
Istiqamah, dapat juga diterjemahkan “tetap pendirian”, “tetap teguh” dan “konsisten” dalam konteks ketaatan terhadap Allah. Taat kepada Allah berarti “istiqamah” ketika menjalankan segala perintah Allah, “istiqamah” pula meninggalkan larangan2 Allah. Bagi siapapun yang sanggup “Istiqamah”, Allah akan menganugerahkan:
1. Ketenangan, kedamaian, dan ketenteraman dalam menjalani kehidupan ini tanpa adanya perasaan khawatir, perasaan takut, perasaan gelisah, atau perasaan cemas terhadap apapun yang sudah terjadi maupun yang akan dialami dimasa yang akan datang.
2. Di akhirat nanti akan kekal menjadi penghuni surga, sebagai balasan atas ke-“Istiqamah”- an selama hidup di dunia.
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita”. (Al-Ahqaf ayat 13)
أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ خَٰلِدِينَ فِيهَا جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
“Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan”. (Al-Ahqaf ayat 14)
Demikian janji Allah di dua ayat diatas, terhadap manusia yang “Istiqamah”, “tetap pendirian” bahwa “hanya ber-Tuhan kepada Allah” dengan segala konsekwensinya.
Sebagai konsekwensi “hanya ber-Tuhan kepada Allah” intinya adalah mentaati segala petintah2 Allah dan menjauhi semua larangan2 Allah. Selanjutnya selama hidup secara “Istiqamah” atau “Konsisten” melakukan amalan sebagai berikut:
Pertama; Rutin dalam beribadah:
Iman yang kuat adalah dasar dari “istiqamah”. Mereka yang “istiqamah” terus meningkatkan segala jenis ibadah:
1. Shalat; mininal senantiasa dapat menjaga shalat lima waktu. Dalam keadaan normal, dilaksanakan tetap pada waktunya berjamaah. Bila memungkinkan ditambah dengan shalat2 sunnah termasuk shalat tahajud.
2. Berpuasa; minimal dalam keadaan normal melaksanakan shaum Ramadhan. Selalu berusaha dapat puasa2 sunnah, temasuk rutin puasa Senin-Kamis.
3. Berinfak dan bersedekah baik dengan harta, tenaga dan pikiran, ketika dalam keadaan sempit apalagi dalam keadaan lapang.
4. Membaca Al-Qur'an; setiap hari tidak pernah meninggalkan membaca dan mengkaji Al-Qur’an. Bagi yang melaksanakan shalat, sekurangnya setiap hari mendengarkan bacaan atau membaca Al-Qur’an di ayat2 ketika shalat. Kalau memungkinkan ditargetkan saban hari membaca “Mushaf Al-Qur’an” untuk senantiasa memperbaiki bacaan. Mereka yang mengamalkan amalan ini tergolong orang2 yang tidak putus dalam berdzikir.
5. Berzakat; ibadah ini tergandeng erat dengan shalat, sehingga tingkat “wajib” nya sama dengan shalat, sangat berat dosanya bila ditinggalkan. Jenis2 zakat misalnya; Zakat akan harta dibayarkan setelah sampai haul dan cukup nisabnya. Zakat fitrah dibayar sebelum Ramadhan berakhir. Zakat profesi masing2 ada yang membayarnya ketika menerima penghasilan. Zakat pertanian dilunaskan ketika panen.
6. Kecintaan terhadap masjid; Bentuk kecintaan terhadap masjid dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan. Beberapa diantaranya meliputi:
a. Rutin Beribadah di Masjid: Datang ke masjid untuk beribadah, terutama shalat berjamaah, shalat fardhu, atau kegiatan ibadah lainnya.
b. Merawat dan Menjaga Kebersihan Masjid: ikut berpartisipasi dalam upaya menjaga kebersihan masjid, agar tetap nyaman digunakan untuk beribadah.
c. Menumbuhkan Kegiatan Keagamaan: Melibatkan diri dalam kegiatan yang diadakan oleh masjid, seperti pengajian, kajian ilmu, atau kegiatan sosial lainnya, adalah bentuk kecintaan terhadap masjid. Bahkan jika memungkinkan sebagai pihak yang memberikan kajian atau memotori dari kegiatan2 masjid.
d. Membangun Masjid atau Menyumbang untuk Masjid: Terlibat dalam pembangunan masjid, atau menyumbang baik secara material, tenaga, maupun dana untuk keperluan operasional dan perawatan masjid.
e. Menyebarkan Kebaikan Melalui Masjid: Berperan serta menjadikan masjid sebagai tempat untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai Islam dan mempererat ukhuwah Islamiyah, kegiatan sosial dan dakwah.
f. Mentaati Adab-Adab di Masjid: Seperti menjaga suara tidak berbicara keras, kasar, perkataan sia2 di dalam masjid, berpakaian sopan, dan berdo’a dengan khusyuk.
Kedua; Menjaga niat. Niat yang tulus, ikhlas karena Allah dalam setiap tindakan akan membuat kita lebih mudah untuk istiqamah. Selalu ingat tujuan hidup kita, yaitu untuk mendapatkan keridhaan Allah.
Ketiga; Berteman dengan orang Baik: Teman yang baik akan saling mengingatkan dalam kebaikan dan membantu kita tetap istiqamah. Berkumpul dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama akan memberi kita motivasi.
Keempat; Bersabar dalam Menghadapi Ujian: Untuk dapat “Istiqamah” senantiasa menemui ujian dan cobaan, menguji sejauh mana kita dapat tetap istiqamah. Dalam menghadapi cobaan, penting untuk selalu sabar, tawakal, dan terus berusaha memperbaiki diri.
Kelima; Menjaga Konsistensi dalam Beramal: Menjaga konsistensi dalam beribadah adalah kunci istiqamah. Meskipun kadang-kadang kita merasa lelah atau malas, tetaplah menjaga amalan-amalan rutin, seperti yang telah disebutkan di butir “1 sampai 6” diatas dan jangan tinggalkan berdoa.
Keenam; Menjauhi larangan2 Allah. Menghindari dosa dan perbuatan yang dapat menggoyahkan iman, dengan selalu menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat mengganggu hubungan kita dengan Allah.
Jika tulisan ini dipandang ada manfaatnya, silahkan share kepada sahabat, kerabat handai taulan. Namun jika tidak ada manfaatnya, abaikan saja segera hapus dari ruang baca anda. Yang baik datangnya dari Allah dan Rasul-Nya. Jika tersisip kekurangan/kekeliruan, karena tipis dan minimnya ilmu dan dangkalnya pengalaman penulis, mohon tolong dimaafkan.
Demikian semoga Latihan yang dilakukan di bulan Ramadhan ini membawa kita menjadi hamba2 Allah yang “ISTIQAMAH”.
للَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَا مَنَا وَرُكُوْ عَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّ عَنَا وَتَخَشُّوْ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَ نَا يَا اَلله يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ
.سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون
وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن
Jakarta, 18 Ramadhan 1446H, 18 Maret 2025
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment