Friday, 7 March 2025
PUASA MATA
Edisi Ramadhan, Oleh: M. Syarif Arbi
No: 1.304.04.03-2025
Mata salah satu indera yang sangat penting buat mahluk hidup, termasuk manusia. Dengan mata, alam ini dapat dilihat, dengan mata ilmu berkembang, namun dengan mata pula bila salah memanfaatkannya akan menjadi pintu dosa. Potensi dosa yang dapat terjadi lantaran mata a.l. adalah:
1. Bila mata digunakan untuk menatap aurat lawan jenis dengan nafsu.
2. Bila mata digunakan untuk menonton konten2 tidak senonoh, seperti vidio porno, atau melihat hal2 yang memotivasi untuk perbuatan maksiat.
3. Bila mata melihat seseorang dengan perasaan iri dan dengki, atas sesuatu yang dimiliki atau diperoleh seseorang.
4. Bila mata melihat dengan takabur dan sombong, dimana diri merasa lebih tinggi dari orang yang dilihatnya itu, atau memandang dengan merendahkan orang lain.
5. Mata memandang seseorang, dengan mengagumi fisiknya, sehingga menimbulkan gairah.
Dalam Islam, menjaga pandangan sangat dianjurkan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, surat An-Nur (24:30-31), yang mengingatkan kaum pria dan wanita untuk menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan diri.
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ ٣٠
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang mereka perbuat. (An-Nur 30)
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ ........................."
“Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya,…………………………”
Ketika manusia dilahirkan, Allah memberikan 3 anugerah, berupa pendengaran, penglihatan dan hati Nurani. Anugerah kedua adalah penglihatan dengan sarana Mata.
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصٰرَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur." (QS. An-Nahl 16: Ayat 78).
Begitu hebatnya nikmat mata yang diberikan Allah kepada manusia, sehingga Rasulullah Muhammad s.a.w. pernah menceritakan salah seorang 'abid (atau ahli ibadah) yang atas izin Allah s.w.t. hidup hingga berusia 500 tahun. Ia menghabiskan hidupnya dengan beribadah hingga sesaat sebelum meninggal, 'abid tersebut berdo’a kepada Allah agar diwafatkan dalam keadaan tengah sujud.
Kaum muslimin-muslimat, sangat familier dengan kisah ini dibawakan oleh para penceramah dinukil dari Al Hafiz Al Munziri dalam Kitab At Targhib wa At Tarhib yang mengutip salah satu hadits dari perawi Imam Al Hakim. Berdasarkan keterangan hadits tersebut, Rasulullah s.a.w. mendengar kisah tentang seorang 'abid ini dari Malaikat Jibril.
Inti pokok riwayat tersebut bahwa:
Seorang Ahli Ibadah dengan ijin Allah berusia panjang sampai 500 tahun, tinggal di atas sebuah gunung di pulau yang dikelilingi laut, tersedia mata air untuk berwudhu, dianya keseharian selama 500 tahun itu hanya beribadah dalam pengertian shalat menyembah Allah. Sedang keperluan makannya atas ijin Allah tersedia buah Delima yang setiap hari matang. Secara normal buah Delima itu setahun sekali matang buahnya. Do’a si ahli ibadah untuk mati dalam keadaan sujud juga dikabulkan Allah.
Eee ketika dimasukkan ke dalam surga oleh Allah dengan predikat “Masuk surga dengan Rahmat Allah” yang bersangkutan tidak terima, maunya predikat masuk surganya “Karena Amal Ibadahnya menyembah Allah selama 500 tahun”.
Singkat cerita, dikisahkan setelah ditimbang amal ibadah selama 500 tahun itu hanya sebanding dengan nikmat “Mata” yang diberikan Allah. Belum lagi nikmat Delima yang tiap hari matang, nikmat ada air tawar untuk berwudhu di atas gunung yang dikelilingi laut.
Pantas agaknya menjadi renungan kita sebelum berbuka puasa hari ini, bahwa begitu besar nikmat Mata yang dikaruniakan Allah. Sebagai wujud syukur terhadap nikmat Mata, mari kita pergunakan mata se-baik2nya untuk menyimak ayat2 kauliyah dan kauniyah Allah. Khususnya di bulan ini perbanyak membaca dan mentadaburi Al-Qur’an. Mari kita puasakan mata kita, jangan sampai mata digunakan untuk hal2 seperti diungkapkan diawal tulisan ini.
Sebagai ilustrasi boleh juga direnungkan betapa banyak saudara2 kita di usia senja, ketika berusaha memperbaiki penglihatannya, gagal ketika operasi Mata, berujung tidak dapat melihat lagi. Bersyukur sangat para pembaca yang masih dapat membaca artikel ini. Dengan menjaga pandangan mata, seseorang dapat menghindari banyak dosa dan menjaga keharmonisan hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Jika tulisanku ini dipandang bermanfaat, silahkan share ke handai taulan dan kerabat, jika tidak silahkan diabaikan dan dihapus dari ruang baca anda.
Semoga Allah memeliharakan Mata kita dari dipergunakan untuk hal-hal yang tidak diridhai Allah.
للَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَا مَنَا وَرُكُوْ عَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّ عَنَا وَتَخَشُّوْ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَ نَا يَا اَلله يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ
.سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون
وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن
Jakarta, 8 Ramadhan 1446, 8 Maret 2025.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment