Tuesday 4 April 2023

RAHASIA-kanlah DOSA anda

Bulan Ramadhan yang juga disebut Syahrul Ghufran (bulan penuh pengampunan). Selain penuh keberkahan, bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan yang penuh dengan pengampunan dari Allah SWT. Pada bulan ini, Allah SWT membuka pintu pengampunan seluas-luasnya dan pembebasan dari api neraka bagi siapa saja yang memohon ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan semasa hidup. مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari Muslim) Berapapun usia anda, utamanya pembaca yang sudah bergelar “purna bhakti”, tentu kalau menerawang ke masa lalu selama masih muda, selama masih bertugas, banyak kesalahan2 dan dosa yang dilakukan. Dosa tersebut bila di kelompokkan agaknya dapat di jadikan tiga kelompok: 1. Dosa kepada institusi tempat bekerja. Mungkin selama bertugas, pernah berlaku curang, menerima sesuatu yang bukan haknya, baik secara sengaja ataupun tidak disengaja. Upamanya disaat itu diketahui dapat saja anda terdepak dari jabatan, atau pekerjaaan anda. Tetapi atas perlindungan Allah anda dapat sampai pensiun dengan hormat. وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُۥ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلٰكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّى مَنْ يَشَآء “…….Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya,…….” (An-Nur 21) 2. Dosa kepada sesama teman sejawat. Boleh jadi pernah mencurangi teman sejawat, pernah menyakitkan hati, atau terambil kebarang atau hak dari teman sejawat. Kalau masih memungkinkan, kalau orangnya masih dapat dihubungi adalah tepat untuk minta keredhaan dan kehalalan mereka. 3. Dosa kepada atasan atau bahawan. Kepada atasan mungkin anda pernah berbuat dosa, menyatakan sesuatu yang tidak sebenarnya. Kepada bawahan mungkin anda pernah menzalimi mereka, menyakiti mereka. Jika dimungkinkan seyogyanyalah meminta keredhaan mereka. Dari tiga kelompok dosa di atas, sejauh mungkin dosa butir 2 dan 3 dapat dihubungi mereka dengan silaturahim, paling kurang secara umum meminta maaf, meminta halal atas segalanya. Sedangkan dosa tersebut butir satu, mau bagaimana lagi, telah terlanjur, tinggal minta ampun kepada Allah di bulan yang penuh ampunan ini. Tetapi hendaklah betapapun besarnya dosa kita terhadap Allah pada butir satu itu, hendaklah merupakan RAHASIA KITA yang hanya kepada Allah boleh kita buka. Karena terhadap Allah kita rahasiakan maupun kita nyatakan Allah maha mengetahui. وَهُوَ اللَّهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَفِى الْأَرْضِ  ۖ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ "Dan Dialah Allah (yang disembah), di langit atau pun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan dan mengetahui (pula) apa yang kamu kerjakan." (Al-An'am ayat 3) Lantas kita meminta ampun dengan sungguh2 kepada Allah, niscaya Allah akan mengampuni sesuai janji Allah: قُلْ يٰعِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلٰىٓ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَّحْمَةِ اللَّهِ  ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا  ۚ إِنَّهُۥ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ "Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Az-Zumar ayat 53) Namun jangan sampai dosa kita yang sudah di tutupi oleh Allah tersebut dibuka kepada manusia, harus kita rasiakan rapat2. Terbuka kepada Allah tapi harus tertutup kepada manusia. Nabi Muhammad memberi petunjuk atas pelaku dosa dimasa lalu dalam hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda; كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ ، وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ : يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ “Seluruh umatku diampuni kecuali al-mujaahirun (orang yang melakukan al-mujaaharah). Dan termasuk bentuk al-mujaaharah adalah seseorang berbuat dosa pada malam hari, kemudian di pagi hari Allah telah menutupi dosanya namun dia berkata, “Wahai fulan semalam aku telah melakukan dosa ini dan itu.” Allah telah menutupi dosanya di malam hari, akan tetapi di pagi hari dia membuka kembali dosa yang telah ditutup oleh Allah tersebut.” (Shahih. HR. Bukhari dan Muslim) Mari kita pergunakan Syahrul Ghufran (bulan penuh ampunan) ini se-baik2nya dengan memohon ampunan atas segala dosa kita yang telah lalu, dengan tetap merasiakan dosa2 itu terhadap manusia. Selanjutnya kita mohon perlindungan kekuatan Allah terhindar dari berbuat dosa dimasa mendatang. Semoga Allah menerima shaum kita dan mengampuni dosa2 kita. آمِيّنْ....... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِي اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 13 Ramadhan 1444 H. Selasa, 4 April 2023. (1.130.04.23)

No comments:

Post a Comment