Thursday 20 April 2023

MAAF Lahir & Bathin, Ampunan Allah

Sehari atau dua hari lagi masuk 1 Syawal 1444 H, Idul Fitri. Merupakan tradisi antar sesama mengucapkan “mohon maaf lahir dan bathin”. Ternyata memang dosa seorang anak manusia itu terdiri dari “dosa lahir” dan “dosa bathin”. Mengacu kepada ayat 120 surat Al-An’am: وَذَرُوْا ظَاهِرَ الْاِثْمِ وَبَاطِنَهٗ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ یَکْسِبُوْنَ الْاِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوْا يَقْتَرِفُوْنَ "Dan tinggalkanlah dosa yang TERLIHAT ataupun yang TERSEMBUNYI. Sungguh, orang-orang yang mengerjakan (perbuatan) dosa kelak akan diberi balasan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan." وَذَرُوْا = tinggalkanlah ظَاهِرَ = lahir الْاِثْمِ = dosa وَبَاطِنَهٗ = bathin Dengan demikian secara garis besar dosa itu terbagi dua: Pertama, Dosa LAHIR; Dikerjakan oleh phisik, kadang ada yang sengaja, tak sedikit pula karena tidak sengaja. Bila sengaja, ada campur peran hati, sengaja berniat sebelum berbuat dosa. Ini namanya dosa lahir dan bathin. Jika tidak sengaja, mungkin lantaran tidak tau, atau tau tetapi lupa bahwa ini dosa dapat tergolong dosa lahir. Kedua, Dosa BATHIN; Lebih spesific adalah dosa diproduksi oleh hati. Berupa: sombong, ujub, iri, dengki, hasad dan hasud. PERBANDINGAN dosa LAHIR dan BATHIN kepada ALLAH: Jika dosa lahir itu dilakukan terhadap Allah akan lebih mudah diampunkan Allah, ketimbang dosa bathin kepada Allah akan lebih sulit diampunkan Allah. Contoh; Iblis melakukan dosa bathin yaitu. sombong ketika Allah perintahkan: وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ ۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَ ۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir." (Al-Baqarah ayat 34) Dosa bathin Iblis berupa kesombongan tidak diampuni Allah. Buktinya Allah SWT berfirman: وَّاِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِيْۤ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ "Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari Pembalasan." (Shad ayat 78). Beda halnya dengan Nabi Adam, beliau melakukan dosa lahir kepada Allah. Ketika Allah melarang mendekati pohon, malah Hawa dan Adam memakan buahnya. وَقُلْنَا يٰۤـاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَـنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا ۖ وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ "Dan Kami berfirman, Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang dzalim!" (Al-Baqarah ayat 35) Ditengah kebingungan Adam dan Hawa terlanjur berbuat dosa lahir karena tipu daya iblis itu, Allah memberikan petunjuk bagaimana cara bertobat. فَتَلَقّٰۤى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ "Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." (Al-Baqarah ayat 37) Kalimat taubat tersebut seperti dimuat Al-Qur’an surat Al-A'raf 23. قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَاۤ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَـنَا وَتَرْحَمْنَا لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ "Keduanya berkata, Ya Tuhan kami, kami telah mendzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." Kedua peristiwa dosa LAHIR dan dosa BATHIN, dengan referensi ayat2 di atas dapat difahamkan bahwa: 1. Allah perintahkan agar meninggalkan dosa yang terlihat (lahir), meninggal dosa tersembunyi (bathin). ( Al-An’am 120) 2. Dosa lahir lebih mudah mendapat pengampunan asal mau bertaubat. (Adam & Hawa) 3. Dosa bathin lebih sulit mendapatkan pengampunan. (Iblis) Dosa bathin tersembunyi bersumber dari hati. Dosa hati berupa sombong, ujub (bangga diri), dengki/iri (tak suka lihat/dengar orang senang, malah senang bila orang susah). Hasad (ingin lebih dari orang lain, ingin kebahagian orang lain jatuh kepadanya). Hasut (mempengaruhi orang untuk mendzalimi orang lain). Dll penyakit hati. Dalam kesempatan puasa dibulan Ramadhan ini, kitapun telah melatih hati untuk tidak melakukan dosa2 bathin dimaksud. Bila masih juga terlanjur terjadi, mari kita bertobat sungguh2 serta menghindarkan diri dari penyakit hati tersebut. DOSA LAHIR dan BATHIN kepada sesama MANUSIA. Dosa sesama manusia hanya dapat diselesaikan setelah mendapatkan maaf/keridhaan dari manusia dimana kita melakukan perbuatan dosa. Dosa lahir juga ada harapan lebih mudah menyelesaikannya ketimbang dosa bathin. Dosa lahir; misalnya dengan mengembalikan, bila dosa berwujud harta. Minta halal kalau tidak sanggup mengembalikan. Bila telah terlanjur menghina, melecehkan, atau dosa2 tentang kehormatan kepada sasama, mohon maaf atau mohon keridhaan. Dosa bathin; terhadap sesama juga agak repot penyelesaiannya, misalnya pernah iri hati, pernah tidak senang, pernah memfitnah, pernah hasut, kepada seseorang. Tentu berat untuk menyatakan “kepernahan itu” seraya minta maaf atas semua itu. Oleh karena itu mudah-mudah dengan ucapan “MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN”, dalam kesempatan hari raya Idul Fitri nanti, dapat mewakili permohonan maaf atas semua dosa dan kesalahan itu semua, baik lahir maupun bathin. Di kesempatan mengunjungi Bapak/Ibu ke ruang baca Bapak/Ibu semua melalui artikel ini, ijinkan dan anggaplah saya: Berkunjung dg duduk bersimpuh. Menyusun jari saya yang sepuluh. Mohon dengan segala sungguh. Maaf saya lahir bathin yg penuh. تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 29 Ramadhan 1444 H. Kamis, 20 April 2023. (1.1140.04.23)

No comments:

Post a Comment