Thursday 27 April 2023

Air MATA pembasuh JIWA

Menangis adalah bentuk luapan emosi bagi manusia. Model tangisan sepertinya dapat dikelompokkan menjadi: 1. tangis sedih/kecewa., 2. tangis terharu., 3. tangis bangga/bahagia., 4. tangis menyesal., 5. tangisan palsu (dikenal “airmata buaya”)., 6. tangisan terkena sesuatu….. Tidak semua model tangis ini dibahas pada artikel singkat ini, focus hanya “tangis menyesal”, lebih khusus lagi “tangis menyesali perbuatan dosa”. Menyesali perbuatan dosa sampai menangis maka “air mata menjadi pembasuh jiwa”. Air mata yang keluar karena kesedihan dan penyesalan ternyata mengalami proses yang panjang dengan melibatkan berbagai kelenjar dalam tubuh. Menangis terhadap Allah menyesali dosa2 adalah merupakan sesuatu yang mulia. Nabi pernah mengapresiasi nilai air mata bagi seseorang menangis ketika bertaubat, takut kepada Allah, dengan mengatakan: عينان لا تمسهما النار ، عين بكت من خشية الله ، وعين باتت تحرس في سبيل الله “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam (jihad) di jalan Allah.” (HR.Tirmidzi 1639) لا يلج النار رجل بكى من خشية الله حتى يعود اللبن في الضرع “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.” (HR Tirmidzi 1633). Berbahagialah orang yang selalu membasuh jiwanya dengan menyiraminya dengan air mata taubat dan rindu kepada Allah. Di dalam Al-Qur’an banyak diungkapkan perihal air mata. Antara lain: وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا "Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk." (Al-Isra' ayat 109) إِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ ءَايٰتُ الرَّحْمٰنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّ ………….” “………….Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis." (Maryam ayat 58). Menangis membuat emosi lebih stabil dan tertata. Menangis memiliki banyak manfaat. Seperti dilansir vemale.com, Judith Orloff dalam jurnal Psichology Today mengungkapkan sebuah fakta yakni bahwa air mata membuat sehat. Air mata yang emosional akan mengangkut racun-racun atau toksin ke luar tubuh. Ini berarti menangis juga bisa menjadi sarana untuk detoksifikasi alami, sehingga tubuh akan menjadi lebih sehat dengan menangis. Penelitian juga mengungkapkan bahwa pria yang menangis cenderung lebih sehat dan bahagia. Air mata memiliki komposisi kimia tidak sama, air mata yang keluar dari mata karena terkena sesuatu (misal: bawang atau cabe) komposisi kimianya berbeda jika air mata itu keluar karena kesedihan. Air mata yang keluar karena kesedihan ternyata berisi semacam toksin atau racun yang bisa membahayakan tubuh jika tersimpan di dalam tubuh. Disarankan agar siapapun yang memiliki problem kesedihan tangisnya jangan ditahan, kalau perlu menangislah sepuas-puasnya agar toksin dalam tubuhnya bisa dialirkan keluar melalui air mata. Bagi penganut agama (Islam), tak jarang seseorang menangis ketika shalat tahajud ketika teringat akan dosa2 selanjutnya memohon ampun kepada Allah atas dosa2 tersebut. Sering terlihat orang menangis ketika mendengarkan khatib berkhutbah, terutama di hari raya Idul Fitri. Aneka perasaan yang tersingkap di bathin mendorong air mata mengalir deras. Juga banyak orang ketika sampai di depan Ka’bah dan memulai tawaf menangis sejadi-jadinya. Tangisan boleh jadi karena mengingat dosa dan mohon ampun, bisa jadi merasa bahagia karena yang diimpikan puluhan tahun terwujud berada di hadapan kiblat umat Islam shalat itu. Dari untaian ayat Al-Qur’an dan hadits serba sedikit dikutip di atas dibarengi dengan telaah pengetahuan tentang arti penting menangis dicuplikan di atas, ternyata: (1) Bahwa menangis dalam bertaubat diikuti takut kepada Allah merupakan hal yang dianjurkan Allah dan Rasul-Nya. Adalah sesuatu perbuatan yang mulia, berpengaruh besar dalam “membersihkan/membasuh kekotoran jiwa” (2) Bahwa menangis kerena menyesal atas dosa dan takut kepada Allah, malah berdampak positif untuk kesehatan tubuh. Mari kita bertaubat, menyesali dosa bila perlu sampai menangis, sebelum kesempatan bertaubat tertutup. وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتّٰىٓ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّى تُبْتُ الْئٰنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ  ۚ أُولٰٓئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا "Dan tobat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang melakukan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan, "Saya benar-benar bertobat sekarang." Dan tidak (pula diterima tobat) dari orang-orang yang meninggal, sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan azab yang pedih." (An-Nisa' ayat 18). Semoga Allah menuntun kita semua untuk terus-menerus memperbaiki diri dengan bertaubat atas segala salah dan dosa, sehingga bila maut menjemput, sudah bersih dari dosa dan diganti Allah dengan amal kebajikan. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ , بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 6 Syawal 1444 H. Kamis, 27 April 2023. (1.1144.04.23).

No comments:

Post a Comment