Saturday 3 April 2021

BERKATA dan BERJANJI.

Sapi, kerbau dan kambing yg dipegang talinya.

Manusia yg dipegang katanya. Begitu pepatah pusaka, fatwa tetua kita dulu, guna dipedomani dlm berinteraksi dlm masyarakat.


Kalau diri dituakan dlm masyarakat, setiap kata yg pernah diucapkan di pegang orang banyak. Apalagi kini seiring dg canggihnya teknologi, apa yg pernah dikatakannya terekam, dikenal dg "jejak digital". 


Bila pagi ngomong "Tempe" dan sorenya jadi "Kedele". Orang2 yg pernah dengar omongan pagi, tinggal putarkan jejak digital tadi pagi, sembari garuk2 kepala padahal ndak gatal sambil berujar: "tadi pagi udah jadi tempe kok sekarang kembali jadi kedele lagi????".


Orang yg selalu menepati janji sesuai apa yg dikatakannya di juluki "katanya jadi mahkotanya". Orang yg ndak tepat janji mengingkari yg dikatakannya ungkapan nenek moyang kita doeloe "Sekali lancung keujian seumur hidup tidak dipercaya". Ndak ngerti zaman now msh lakukah ungkapan "Nemoy" itu.


Menyoal berkata benar, dlm skala kecil hendaknya dipraktekkan mulai dalam masyarakat kecil yaitu dilingkungan keluarga; thdp anak2, cucu kita. Karena mereka nanti kelak akan jadi penerus pemimpin2 bangsa ini. Kalau mereka sdh terbiasa disuguhi dg "berkata tdk benar" alias "boo oong", bisa jadi kelak akan jadi orang yg dituakan di masyarakat, dianya bakal jadi type "pagi tempe sore kedele" seperti ungkapan di atas.


Contoh kecil berkata tak benar di kalangan keluarga. Tidak sedikit diantara orang2 tua dahoeloe berkata tdk benar kpd anak atau cucunya di usia balita ketika  menyampaikan "larangan".  Memberikan alasan penyebab larangan itu tdk benar. Hanya sekedar untuk menakut nakuti. Banyak contoh di waktu kita masih kecil misalnya "kalau maghrib sgr berhenti main, nanti ditangkap hantu Wewe". Jangan main2 di luar ketika hujan, nanti diculik "hantu ujan panas". Jangan motong kuku sesudah ashar nanti pendek umur. Jangan suka duduk di depan pintu nanti rezekinya udah hampir datang, batal. Dll .........


Memang ada sih pertanyaan anak2 kecil yg tak dapat di jawab vulgar, namun hindarilah berkata tidak benar alias boo oong. Dapat saja dijawab dengan "kelak stlh kau besar nanti .... akan datuk jawab".


Berkata benar itu adalah perintah Allah yg hrs dipatuhi setiap orang beriman. Dikenal dg berkata secara " Qaulan sadida"

قَوْلًا سَدِيدًا

"ucapkanlah perkataan yang benar,"


selengkapnya bunyi ayat:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا ۙ 

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,"

(QS. Al-Ahzab ayat 70).


Allah berjanji (janji Allah pasti ditepati) buat orang yg berkata benar, di ayat ke 71:

"يُّصْلِحْ لَـكُمْ اَعْمَا لَـكُمْ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ ..........."

"niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. ......................".


Dua janji Allah bagi orang beriman yg sanggup berkata benar, menepati janji:

1. Amal perbuatan jadinya baik, kurang dicacat sedikit dicela jauh dari cemoohan.

2. Dosa2 diampuni.


Kalau sebaliknya berkata tak benar, ingkar janji. (Ref: QS An-Nahl 92).


"..... تَتَّخِذُوْنَ اَيْمَا نَكُمْ دَخَلًاۢ بَيْنَكُمْ......."

...........Kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu,........


Awal ayat 92 An-Nahl:

وَلَا تَكُوْنُوْا كَا لَّتِيْ نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ اَنْكَا ثًا.........."

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat,......".


Ingkar janji, berkata tak benar  sama dengan melakukan perbuatan yg sia2, sdh dikerjakan bersusah payah dirusak sendiri. 


Selanjutnya terancam "laknat" seperti hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:


مَنْ أَخْفَرَ مُسْلِمًا ، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ، لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلا عَدْلٌ  ( رواه البخاري، رقم 1870 و مسلم، رقم  1370)


"Barangsiapa yang tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan." (HR. Bukhari, 1870 dan Muslim, 1370).


Semoga Allah menjadikan kita semua terpelihara dari berkata tak benar. Terhindar dari gampang berjanji, diberi Allah kekuatan menepati janji.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 19 Sya'ban 1442 H.

1 April 2021.

(754.04.21). 

No comments:

Post a Comment