Friday 16 April 2021

PANGGILAN ke DUA.


Hari ke dua Shaum Ramadhan kemarin, saya sajikan tulisan "Panggilan Lima", yakni panggilan shalat 5 waktu. Berbagai respond dari manusia menyikapi panggilan itu.

Hari ini izinkan saya menampilkan artikel Panggilan ke Dua yaitu "Panggilan Haji". 

Panggilan yang ke dua, dari empat panggilan Allah buat manusia. Panggilan  haji hanya sekali dalam seumur hidup, tidak 5 x sehari seperti panggilan shalat. 


Semua orang sebenarnya dipanggil, sebagaimana panggilan shalat tadi. Panggilan shalat walau sudah dipanggil, tetap saja banyak yang tidak mau memenuhi panggilan itu. Demikian juga panggilan haji, sudah dipanggil banyak orang tidak bersedia memenuhi panggilan itu.  Nabi Ibrahim tlh diperintah Allah:

وَاَ ذِّنْ فِى النَّا سِ بِا لْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَا لًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَا مِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ 

"Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh,"

(QS. Al-Hajj ayat 27)


Orang tidak memenuhi panggilan haji dapat dikelompokkan dalam empat kelompok besar:


Pertama, MAMPU tapi tak MAU.

Punya kesanggupan tetapi tidak bersedia memenuhi panggilan itu. Kelompok ini punya kesanggupan financial yang cukup, kesehatanpun baik dan semua sarana mendukung. Diibaratkan panggilan shalat, kelompok ini walau tinggal berdampingan dengan masjid, ceramah agama sering masuk ke telinganya, tetapi tetap saja tidak bergeming. 


Kedua, MAU tapi TAK MAMPU.

Kelompok kedua ini sangat ingin memenuhi panggilan tersebut, kondisi kesehatan baik, sayang tidak punya kemampuan financial. Kelompok ini tak punya uang. Kelompok ini kemauan tinggi kemampuan kurang, kesempatan ada.


Ketiga, MAMPU-MAU tapi tak sehat.

Kelompok ini sangat ingin memenuhi panggilan haji, punya kemampuan financial yang cukup tetapi tidak punya kemampuan kesehatan. Kemauan tinggi, kemampuan ada kesempatan tiada. Apa boleh buat, tenaga sudah tidak mampu lagi, bisa karena uzur lantaran lanjut usia, bisa diusia muda tapi ditawan sakit-sakitan, agaknya kelompok ini ada ruhsah (keringanan/pengecualian), walau tidak sanggup memenuhi panggilan itu. 


Kelompok ke empat, MAU-MAMPU-SEHAT blm berpeluang.

Di era sekarang, pergi haji harus waiting list berbilang tahun. Tidak sbgmn halnya tahun sembilan puluhan, ada uang- badan sehat-berangkat.

Tentu kelompok ini sepanjang ybs tlh berniat sungguh2, sdh masuk di waiting list insya Allah tdk tergolong melalaikan panggilan haji andaikan pun umur habis sblm dpt menunaikan ibadah haji.


Haji adlh perintah Allah yg wajib. Bila syarat cukup, tidak dipenuhi, tergolong melanggar perintah Allah. Pembaca paham bahwa tdk melaksanakan perintah Allah, bukan termasuk orang taqwa. Sedangkan taqwa adlh output shaum Ramadhan. Perintah dimaksud tercatum jelas di surat

Ali Imran ayat 97: 


وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ


"Mengerjakan haji merupakan kewajiban hamba terhadap Allah yaitu bagi yang mampu mengadakan perjalanan ke baitullah. Barangsiapa mengingkarinya, maka sesungguhnya Allah Maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam.”  


Semoga puasa kita hari ini di terima Allah dan kita do'akan

semoga saudara2 kita yg sdh berniat sungguh2 untuk berhaji, tahun ini dpt melaksanakan dlm keadaan aman dan selamat.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 3 Ramadhan 1442 H.

15 April 2021.

(763.04.21). 

No comments:

Post a Comment