Tuesday 13 April 2021

Faktor penggerak Puasa.

 

Penggerak puasa setiap individu berbeda. Faktor yg membedakannya sekurangnya ada lima y.i. faktor: usia, kesehatan, kegiatan, kebiasaan dan iman.


FAKTOR Pertama USIA

Anak orang keluarga muslim yang mukmin, sudah mulai ingin ikut sahur. Bahkan kecewa berat kalau ketika sahur dia tdk dibangunkan. Namun puasa mereka tdk bertahan sampai maghrib. Kadang hanya setengah atau seperempat hari. Stlh meningkat usia 5 thn ke atas bnyk anak yg sdh berpuasa bagaikan orang dewasa. Kenikmatan puasa kelompok ini merasa puas tlh menunjukkan dianya sdh besar, bukan anak-anak lagi. Namun kemampuan phisik blm mendukung.

Orang yg usia lanjut kadang ada yg sdh tak mampu lagi berpuasa, model ini kemampuan phisik sdh tdk mendukung.

Di atas ditulis "muslim yg mukmin". Karena muslim blm tentu mukmin. Sdgkan mukmin berarti bukan sekedar tlh memeluk Islam tetapi telah meningkat menjadi beriman. Keluarga yg beriman dlm keseharian kegiatan beribadah tlh terlaksana mengakar di rumah tangga keluarga tsb. Anak-anak yg lahir di keluarga ini Insya Allah, sejak dini, sejak dia mulai ngerti, langsung sdh melihat kegiatan ibadah. Maka si anak/balita akan jadi ahli ibadah.


FAKTOR Kedua KESEHATAN.

Seringkali kesehatan menghalangi berpuasa. Jika berpuasa malah sakitnya dihawatirkan bertambah parah. O.k.i. dengan kasih sayang Allah diberikan keringanan melalui 

firman Allah:

ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍ ۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّـکُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

"............ Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. ..... ...... . "

(QS. Surat Al-Baqarah: Ayat 184)


FAKTOR Ketiga KEGIATAN

Pekerja keras menggunakan phisik kadang tak mampu berpuasa. Sbg bahan informasi buat kelompok ini, bahwa perang Badr itu berlangsung ummat Islam sdg puasa Ramadhan hari ke 17. Manapula puasa pertama kali.

Saya kutipkan ayat:

.......... وَمَاۤ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"..........Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

(QS. Al-Anfal 8: Ayat 41).

Pertanyaan; seberat apakah pekerjaan itu, berat mana dg pertempuran di terik matahari padang pasir, jarang ada pohon tempat berlindung. Mereka berpuasa. 


Menyoal kegiatan travelling atau safari. Ada kekhususan diberikan Allah keringanan tersurat di ayat  185 Al-Baqarah;


"........وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ


Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

(QS. Al-Baqarah ayat 185).


Dlm konteks travelling tsb pernah kami bersama istri thn 2012 di hari pertama di bulan Ramadhan, menuju Saudi sahur di Jakarta. Kami fikir kegiatan di perjalanan toh tdk berat, maka lanjut berpuasa. Sesampainya di bandara King Abdul Azis, waktu Jakarta sdh pukul 6 petang keliwat, seharusnya sdh berbuka. Tapi kami harus menahan  dahaga dan lapar 4 jam an lagi, disana matahari masih bersinar terang benderang. 


Dari keadaan itu barulah ku-sadar betapa hebatnya Allah mengatur kemudahan untuk melaksanakan ibadah puasa dg memberikan fasilitas bagi yg sdg travelling diayat di atas 

اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ............dst


Al-Qur'an turun sblm ada perjalanan dg pesawat terbang, tetapi sdh dipersiapkan aturan kemudahan pengguna pesawat terbang ketika berpergian.


FAKTOR ke empat KEBIASAAN

Kembali kita umpamakan keluarga yg mukmin, terbiasa dalam keluarga tsb menjalankan puasa. Katakanlah salah satu anak kelak stlh besar misalnya karena pekerjaan atau sekolah, pindah ke suatu kota berjauhan dg ortu, dimana di lingkungan baru terkondisi tdk ada orang yg berpuasa. Karena panggilan kebiasaan ybs tak nyaman kalau tdk puasa. Kebiasaan membuat orang bisa melaksanakan.


FAKTOR ke lima IMAN.

Iman inilah justru pendorong paling kuat orang berpuasa. Justru memang puasa ini adalah ibadah ditujukan kpd orang yg beriman. Sbgm sering menjadi topik bahasan para ustadz bln Ramadhan:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ 

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

(QS. Surat Al-Baqarah: Ayat 183)


Saya masukkan faktor iman yg terakhir, justru faktor iman inilah yg paling penting. Sebab tanpa iman orang ndak tahan menahan lapar dan dahaga, juga tanpa landasan iman, puasa hanya dpt lapar dan dahaga saja.


Dmkn renungan  shaum Ramadhan hari ini, smg bermanfaat. Tksb tlh sudi membaca, mhn maaf bila ada kekurangan. 


Semoga puasa Ramadhan kita diterima Allah dan do'a kita terutama agar dunia ini segera terbebas dari bencana disebabkan makhluk Allah dinamai Corona.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 1 Ramadhan 1442 H.

13 April 2021.

(761.04.21).

No comments:

Post a Comment