Tuesday 6 April 2021

PERSIAPAN LAHAN RAMADHAN

Saudaraku kaum muslimin, bbrp hari lagi kita semua akan mulai melaksanakan ibdah "shaum wajib"  selama sebulan penuh. Sdh maklum bahwa buah shaum Ramadhan adlh "Taqwa". Dg tamsil "Taqwa adlh buah shaum Ramadhan", maka ibarat suatu tanaman untuk berbuah haruslah ditanam. Untuk penanaman perlu bibit, sblm bibit ditanam perlu tersedia lahan.


Menyiapkan media tanam (lahan) dalam kaitan shaumu Ramadhan, sekurangnya harus diperhatikan 3 hal pokok yaitu:


a. persiapan lahir


b. persiapan bathin


c. persiapan lingkungan


ad. a. Persiapan lahir.


Berusaha agar dapat memelihara kesehatan, agar dapat melaksanakan ibadah agar lebih meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dari bulan-bulan lain selain bulan Ramadhan. Bagi yang sepuh sebagai ikhtiar periksakan kesehatan, turuti nasehat ahli kesehatan dan bila diberikan obat diminum secara teratur.

Dalam rangka perawatan kesehatan bbrp pekan ini ku tlh periksakan penyakit rutin ke rumah sakit, mulai penyakit dalam, jantung dan hari ini urologi sambil nulis artikel ini.


ad. b. Persiapan bathin:


* Merenungkan kesalahan selama ini untuk bertobat kepada Allah, sehingga mulai bulan Ramadhan betul-betul siap menjalankan ibadah, sekaligus di dalam bulan Ramadhan sudah ter inventarisir apa yang hendak dimintakan ampun kepada Allah. Meskipun sebenarnya yang namanya minta ampun kepada Allah hendaklah setiap hari, setiap terjadi kesalahan karena kita tidak mengetahui usia kita masing-masing apakah masih sampai esok.


* Bulatkan tekad dengan niat yang sungguh-sungguh, ingin melaksanakan shaum lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya


ad. c. Persiapan lingkungan.


Media tanam tadi akan tidak kondusif bila masih terdapat gulma pengganggu lainnya, baik yang kasat mata maupun yang berpotensi akan tumbuh kemudian. Karena itu perlu di klirkan hubungan antar sesama manusia, itu mrpk gulma, penghambat kesuburan tanaman shaum. Meskipun hal ini seharusnya tiap hari harus klir dengan saling memaafkan:


· Antar diri dengan tetangga


· Antar diri dengan teman sekerja


· Antar diri dengan suami/isteri


· Antar diri dengan saudara


· Antar diri terlebih dengan orangtua bila masih ada


Pembaca yg arif!!


Bahwa taubat kepada Allah jauh lebih mudah dibanding memaafkan sesama.


Karena tobat kepada Allah kita sanggup untuk menyebutkan semua kesalahan kita satu persatu, tanpa malu dan ragu. Dosa sekecil-kecilnya apalagi yang besar, dosa yang tidak terlalu membawa aib jika orang lain tau, sampai dosa yang kalau orang tau kita sangat aib. Kitapun sanggup menuturkannya kepada Allah.


Bagaimana kalau minta maaf kepada manusia, sanggupkah kita menyebutkan semua kesalahan kita kepada sesama yang dimintai maaf.


Contoh suami istri saja, kalau minta maaf secara jujur, mungkin hasilnya membuat tidak mujur.


Misalkan kita pernah berbuat tidak jujur dengan isteri kita, jika kita terus terang mengatakannya akibatnya mungkin menjalani Ramadhan tidak mujur, bisa saja si isteri mogok menghidangkan sahur.


Oleh karena itulah dalam agama kita soal maaf memafkan itu, yang diperintahkan dalam Al Qur’an bukan meminta maaf tapi memberikan maaf.


Lihat surat Al-Baqarah 263


قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَاۤ اَذًى ۗ وَا للّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ

"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha Kaya, Maha Penyantun."

(QS. Al-Baqarah ayat 263)


dan


Ali Imran 134 menegaskan:


الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ ۚ 

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

(QS. Ali 'Imran ayat 134)


Dalam suatu hadits bahwa Nabi pernah mengatakan bahwa: Ummatnya ada sebanyak 70 ribu orang yang akan masuk surga tanpa proses perhitungan, langsung tanpa di HISAB, dari jumlah tersebut disebutkan Nabi bahwa sahabat Nabi bernama UKASAH salah satu diantara 70 ribu dimaksud. Apa sebenarnya amalan UKASAH yang paling menonjol sehingga mendapat keistimewaan ini. Rupanya adalah; Setiap akan tidur beliau mereview kembali perjalanan hidup sehari tadi, selain dia bertobat atas kesalahannya ia segera memaafkan bila ada orang lain membuat kesalahan kepadanya dan bahkan sekaligus memohonkan agar yang bersangkutan diampuni Allah. Selain amalan rutinnya adalah shalat tahajud.


Adalah suatu kelaziman yg baik di negeri kita ini, bahwa sblm masuk bulan Ramadhan saling mohon maaf, bukan saja ketika Idul Fitri. Apalagi dg terbentang luas kesempatan dpt komunikasi melaui W.A. sekarang ini. Ini pas benar untuk "mempersiapkan lahan Ramadhan".


Karenanya dari ruang ini saya juga mohon maaf kpd para pembaca sekalian atas kesalahan2 saya mengunjungi pembaca dlm tulisan saya.


Smg Allah menyehatkan dan memudahkan kita dlm melaksanakan shaumu Ramadhan.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 23 Sya'ban 1442 H.

5 April 2021.

(756.04.21). 

No comments:

Post a Comment