Wednesday 21 April 2021

UNTUNG nya BERIMAN.

 Kecenderungan manusia ingin untung, kadang karena ingin untung justru malah buntung.  Kecenderungan ingin untung ini, karena memang manusia terlahir dengan kekurangan. Berapa banyakpun harta kekayaan, manusia tak kunjung puas. Ini dorongan nafsu. Bagi kalangan tertentu kecenderungan ingin untung ini, belakangan dimanfaatkan oleh para penipu dengan menjanjikan hadiah melalui telepon dan SMS. Tak sedikit terjebak Investasi bodong. Iming2 penggandaan uang. Tujuan ingin berduit dg cara instan.


Dalam kaitan ini agar kita sekalian dapat mengendalikan kecenderungan ingin untung yang memang sudah menjadi kodrat manusia, shaum mampu mengontrolnya. Sebab menggebunya ingin untung mrpkn dorongan hawa nafsu. 


Hawa nafsu ingin untung dikendalikan oleh 2 faktor yaitu:

1. dari dalam diri sendiri dan

2. dari syaitan.


ad. 1. bahwa manusia diciptakan berpotensi untuk menjadi baik dan jahat. Surat Asy-Syams ayat 8:


فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا

"maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya". 


Pengendalian nafsu berbuat fasik agar menjadi taqwa insya Allah dg berpuasa,  karena memang tujuan puasa  adlh Taqwa.


ad 2. Nafsu ingin untung dikendalikan syaitan, karena memang syaitan senantiasa ingin menyesatkan manusia antara lain dari pintu ingin untung. Syaitan siap masuk dari segala arah.


ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَا نِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ ۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ

"kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."

(QS. Al-A'raf ayat 17).


Insya Allah dg berpuasa, iman menjadi kuat, untung sekecil apapun disyukuri, dpt menangkis datangnya syaitan dari arah manapun.


Oleh karena itu Allah  memberi petunjuk untuk manusia meraih keuntungan bila berhasil mengkondisikan dari dalam 6 perkara; satu diantaranya "BERIMAN".


Beriman.   قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْن

(Q.S. Al-Mu'minun ayat 1)


"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman"


Orang yang beriman hidupnya akan senantiasa beruntung sebab: Seluruh apa saja yang dialaminya, ia akan berserah diri kepada Allah. 


Ketika ia mendapatkan  kebahagiaan, ia menerimanya dengan penuh rasa syukur. Anugerah Allah diterima dan digunakannya sesuai peruntukan yang diatur oleh Allah dan Rasul. Orang beriman TIDAK menggunakan nikmat Allah, berupa kekayaan, jabatan dan kebahagiaan untuk hal yang justru merusak dan merugikan orang lain. 


Ketika orang beriman mendapat musibah ia akan bersabar sambil berdoa. Ia berdo’a agar Allah menghindarkan dirinya dari segala macam kerugian, bencana dan bahaya serta memberikan kesabaran baginya menerima cobaan. Kesabaran dan do’a ini membuat orang beriman selalu beruntung karena Allah akan memberikan pahala atas kesabarannya dan akan mengabulkan do’anya walaupun mungkin lambat, misalnya diujung hayatnya atau akan ditemuinya terkabulnya do’a itu setelah di akhirat. 


Boleh jadi do'a dikabulkan bukan buat diri sendiri tapi buat anak keturunan. Tidak sedikit rumah tangga yg hidupnya dibawah pas2 an, dimasa anak keturunannya hidup tidak saja berkecukupan, malah berkelebihan. Ini mungkin saja anugerah keberuntungan diberikan Allah kpd orang beriman dan sabar. Anak2 keturunan yg berkelebihan sanggup berbuat baik, bersedekah atas nama ortu mereka yg sdh di alam barzah, sambil mendo'akan. Do'a anak yg shalih/shalihah membantu ortu di alam kubur.


Ketika ada berita hadiah misalnya, ia akan mengkaji terlebih dahulu, tidak asal terima, apakah hadiah/keberuntungan ini sesuai dengan kaidah keimanan yang dianutnya.


Dmkn renungan singkat hari ini,  7 Ramadhan 1442 H. Semoga Allah menerima puasa dan seluruh rangkaian ibadah kita.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 7 Ramadhan 1442 H.

19 April 2021.

(767.04.21).

No comments:

Post a Comment