Monday 22 August 2022

HARI MERDEKA

Bilangan 17 adalah sama dengan jumlah rakaat shalat kaum muslimim sebagai mayoritas anak negeri di seluruh kepulauan Nusantara ini. Secara kebetulan ataukah sengaja dipilih oleh para tokoh bangsa ini ketika itu, menentukan tanggal Proklamasi di tanggal 17. Yang jelas kemerdekaan bangsa ini adalah “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan……..” (Pembukaan UUD 1945 alinea ke III) Hari ini 17 Agustus 2022, 77 tahun yg lalu Indonesia diploklamasikan sebagai bangsa merdeka oleh Soekarno-Hatta. Berabad perjuangan anak bangsa untuk kembali merdeka. Peperangan Badr, sebagai simbol kemenangan ummat yg sedikit (313 orang) berhadapan dengan kekuatan pasukan besar (1.000 orang) bersenjata canggih (pada zamannya) terjadi tgl 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah bertepatan tgl 13 Maret 624 Masehi. Kemungkinan besar momentum bilangan 17 ini diambil pemimpin2 bangsa ketika itu guna memicu semangat para pejuang sekaligus meraih ridha Allah. Sebagaimana terukir dalam sejarah, bahwa kemerdekaan yang diploklamirkan 17 Agustus 1945 itu, tidak langsung para pejuang waktu itu menikmati bangsa berdaulat. Penjajah belum terima, mereka dengan bantuan sekutu ingin menancapkan kuku penjajahan kembali. Disinilah mungkin hikmah semangat perang Badr buat anak bangsa pejuang waktu itu, hanya bermodalkan BAMBU RUNCING dan pekikan Allahu Akbar, dapat mempertahankan proklamasi. Dengan perjuangan yang gigih di medan perang dan diplomasi, bangsa ini pun di tahun 1950 berdaulat penuh. Betul2 menikmati kemerdekaan yang diperoleh "ATAS BERKAT RAKHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA……...". Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 (alinea ke III) yang disahkan sehari sesudah proklamasi. "Atas berkat rakhmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya". Para pejuang pendiri bangsa ini insyaf dan sadar betul bahwa kemerdekaan bangsa ini, bukan se-mata2 hasil perjuangan mereka, tetapi ATAS KARUNIA ALLAH SWT. Sebagai anak bangsa yang kini sudah berusia kepala TUJUH, merasakan betapa nikmat kemerdekaan ini telah dirasakan, bila dibandingkan kisah dari nenek-kakek tentang bagaimana kesulitan ketika terjajah. Berbagai aspek kehidupan sebagai bangsa terjajah serba termarginalkan. Kini kita nikmati kemerdekaan, telah dilalui keadaan yang begitu stabil, keamanan, ketertiban dan perekonomian. Juga pernah pula bangsa ini alami masa sulit sandang dan pangan serta perekonomian susah (ingat zaman BULGUR), berpuncak tahun 1965 dengan peristiwa pemberontakan PKI. Namun pembangunan sesudah itu berjalan lancar rakyat sempat menikmati keadaan yang stabil, aman dan tentram. Pasang surut dan pasang naik silih berganti. Terjadi lagi kesulitan perekonomian, jalan2 sering macet lantaran kerumunan demontrasi. Adu pendapat di medsos demikian marak. Nyaris bangsa ini ter-petak2. Era beda pendapat telah berlalu kini kita bersama harusnya bersatu menuju yang dituju yaitu masyarakat adil dalam kemakmuran, makmur dengan keadilan. Aman tentram dengan kebahagiaan, dapat menjalankan perintah agama dengan leluasa. Harapan kita semua tentunya, bertitik tolak di tahun ke 77 kemerdekaan ini, mulai tertata kembali masyarakat tata tentram adil makmur dibawah ridha Allah. Teringatlah kita dengan warning Allah di surat An-Nahl 112. وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَا نَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَا نٍ فَكَفَرَتْ بِاَ نْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَا قَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُـوْعِ وَا لْخَـوْفِ بِمَا كَا نُوْا يَصْنَعُوْنَ "Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat." Seluruh anak bangsa sebaiknya berhati-hati jangan sampai mengingkari nikmat2 Allah. Agar tidak tertimpa seperti di ujung ayat dikutip di atas. Perwujudan tidak mengingkari nikmat Allah adalah setiap anak bangsa harus taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Tidak ada lagi korupsi, memumpungkan jabatan. Perilaku taqwa harus dimiliki pejabat dan rakyat. DIRGAHAYU Republik Indonesia di kemerdekaan ke tujuh puluh tujuh. Mudah2 kemerdekaan dapat dipertahankan sampai kiamat. Indonesia secara kesuluruhan tetap berdaulat. Tidak hanya berdaulat dalam pemerintahan, tetapi juga dalam ekonomi, merdeka pula mengolah bumi dan kekayaan alam sendiri. Anak bangsa betul2 merdeka di negeri sendiri, tidak menjadi kuli di negeri sendiri, apalagi menjadi hamba sahaya di negara orang. Pokoknya tidak terjajah oleh bangsa lain dalam bentuk apapun yang bangsa lain buat. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 19 Muharram 1444 H. 17 Agustus 2022 (1,016.08.22)

No comments:

Post a Comment