Wednesday 4 May 2022

JANGAN BERLEBIHAN

Selama sebulan penuh waktu makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi terbatas. Habis berbuka baru saja sebentar, muadzin sudah Iqamah untuk memulai shalat maghrib. Sahabatku yang sama2 berbuka di ruang pengurus masjid, lantaran rindu makan “Mie Ayam”; membeli, membawa seporsi keruangan kami berbuka. Eeee baru kira2 seperempat tersuap, iqamah memanggil, langsung ditutup tisue “mie ayam” itu, untuk dilanjutkan sesudah shalat maghrib. Biasanya makanan, bila sudah ditinggal begitu,….. diulang kembali cita rasanya sudah berubah. Kini Idul Fitri 1443 H hari ini hari ke dua. Sejak hari pertama mentradisi setiap rumah tangga muslim tersedia makanan yang lezat2. Namun soal makanan, meskipun tersedia banyak dan lezat2 buat orang beriman dituntunkan agar JANGAN BERLEBIHAN bahasa agama disebut dengan لَا تُسْرِفُوْ يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْا ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf 7: ayat 31). Rupanya dalam segala hal di kehidupan ini haruslah "la tusrifu". Kebanyakan tidur bukannya segar malah loyo. Kebanyakan kerja bawaannya capek, banyak lagi kalau berlebihan nenjadi tidak lagi mengenakkan. Demikian juga makan, bila berlebihan berakibat kurang baik buat kesehatan. Ibadah saja diberikan petunjuk oleh Rasulullah tidak usah berlebihan. Rasulullah bersabda kpd Utsman bin Madz’un, malam shalat, siang berpuasa terus menerus: ”Jangan kamu lakukan itu. Sesungguhnya matamu memiliki hak atasmu, tubuhmu memiliki hak atasmu dan keluargamu juga memiliki hak atasmu. Maka shalatlah dan tidurlah. Dan puasalah lalu berbukalah.” (HR Bukhari). Allah menyuruh beragama bukan untuk kita sengsara lantaran berlebihan dalam ibadah: ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (Sebagian surat Al-Baqarah 185). Sehingga mengesampingkan fitrah sebagai manusia yang perlu berkeluarga, bermasyarakat, tidur dan bangun, bersukaria, bercanda. Jangan seperti yang diingatkan Allah di surat Al-Hadid 27: ".......... وَ رَهْبَانِيَّةَ اِبْتَدَعُوْهَا مَا كَتَبْنٰهَا عَلَيْهِمْ اِلَّا ابْتِغَآءَ رِضْوَانِ اللّٰهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۚ ............" "..............Mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka (yang Kami wajibkan hanyalah) mencari keridaan Allah, tetapi tidak mereka pelihara dengan semestinya. ..........................." Juga secara terang Allah tegaskan bahwa; مَاۤ اَنْزَلْـنَا عَلَيْكَ الْـقُرْاٰنَ لِتَشْقٰۤى "Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah;" (QS. Ta-Ha: Ayat 2) Begitu juga sedekah juga harus "la tusrifu" وَالَّذِيْنَ اِذَاۤ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا "Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar," (QS. Al-Furqan: ayat 67) Begitulah makanan apapun tak boleh berlebihan. Bila berlebihan berpotensi menganggu kesehatan. Tak heran banyak penyakit disebabkan oleh makanan yang berlebihan. Oleh karena itu Rasulullah memberi tuntunan. Hendaknya menghindarkan diri dari kenyang yang melampaui batas. “مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.” “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya." H.R. Akhmad, Ibnu Majah. Semoga kita dapat menerapkan makan dan minum "LA TUSRIFU", sehingga dpt hidup sehat, sampai akhir hayat, dengan demikian dapat maksimal ibadat. تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 2 Syawal 1443 H. 3 Mei 2022. (949.05.22).

No comments:

Post a Comment