Tuesday 10 May 2022

Menipu Setan

Dalam bulan Ramadhan di masjid yang saya ceritakan ini setiap malam sebelum shalat terawih ada ceramah durasi 20menitan. Ustadz/Ustadzah ceramah berganti-ganti, satu ustadz/zah, hanya dapat giliran sekali selama Ramadhan tersebut. Guna menghindari pengulangan isi ceramah, pengurus menetapkan thema buat masing2 penceramah. Untuk menampung infaq para jamaah beberapa petugas masjid mengedarkan kantong kain berwarna hijau dibawa langsung, kehadapan masing2 jamaah yang duduk menyimak ceramah. Seorang duduk disisi kiriku, ketika didatangi petugas kantong, ... ngambil dompet disakunya. Buru2 ambil uang agaknya tak sengaja terambil 50 ribu langsung dimasukkan ke kantong. Setelah petugas berlalu dianya berguman setengah berbisik kpdku: "salah ambil, kebesaran...... dari rumah tadi niatnya 10an". Sambil ketawa kecil kukatakan: "Bapak telah berhasil menipu setan". "Kok bisaaa", sela Bapak tadi. Kujawab: "tadi sejak dari rumah, setan sudah senang, niatnya infaq cuma 10rb. Padahal Bapak sekali ceramah kadang dapat 750 rb sampai sejuta. Eeeee taunya detik2 terakhir Bapak cabut duit dari dompet 50ribu, "Setan tertipu". Di notes Setan sudah kadung mencatat 10rb. Temanku itu juga adalah ustadz, di malam itu pas tak ada jadual di masjid lain; beliau senyum tipis mendengar uraianku "setan tertipu". Kami berdua jika pas tak ada jadual di masjid lain, ngumpul di masjid itu, selalu cari duduk dekatan. Di bulan selain Ramadhan di masjid ini kami ada jadual tetap, kebanyakan shalat jamaah di masjid itu. Diriku selain ada jadual sekali musim Ramadhan tahun ini di mesjid tsb, juga bila tidak ada jadual di masjid lain, siap sebagai penceramah pengganti jika pengurus masjid memberitahukan bahwa ada ustadz belum confirm H min 1. Selama ini kita semua selalu terpedaya oleh setan. Dikala kita akan berinfaq, sekalipun duit banyak. Setan menakut-nakuti, "ntar duitmu habis, emangnya mudah mencarinya", seperti tertuang dalam Al- Qur'an Al-Baqarah 268 اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْـفَقْرَ "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu ......". "Ustadz!! sering2 aja menipu setan" ujarku. Dijawab dengan senyum. Demikian, semoga kita ikhlas dalam berinfaq, tidak termakan bisikan setan menakut-nakuti kemiskinan. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 7 Syawal 1443 H. 08 Mei 2022. (954.05.22).

No comments:

Post a Comment