Tuesday 10 May 2022

Bentengi GENERUS dengan PEMBAGIAN WAKTU

Berbicara soal kesibukan harian, agaknya anak2 sekarang jauh lebih sibuk ketimbang anak2 di era70 tahunan yang lalu. Kami ketika anak2 kesibukan bermain dibatasi matahari dan cuaca. Bila malam tiba tidak dapat bermain lagi, listrik belum masuk rumah, belum ada HP dan “Tablet Computer”. Ortu zaman dulu, mengontrol permainan anak2 mereka lebih mudah, dibanding Ortu mengontrol permainan anak2 zaman now. Pembagian waktu untuk bermain anak2 zaman dulu, lebih mudah karena waktu bermain hanya siang hari. Malam hari terbatas, karena belum ada listrik dan peralatan teknologi canggih seperti masa kini. Sedangkan sekarang anak2 masing2 pegang HP dan Tablet Computer, dimana aneka permainan tersedia. Ortu sekarang lebih berat tugasnya daripada Ortu zaman dulu, juga Ortu sekarang harus secara cermat menerapkan “pembagian waktu” buat anak2 mereka, sebelum anak2 mereka betul2 dewasa. Pengaruh teknologi, bila Ortu tidak pandai2 mengendalikan pengaturan anak2 kapan harus bermain, kapan harus belajar, kapan harus istirahat, kapan harus ibadah. Misalnya diberikan batasan boleh bermain sampai pukul sekian, selanjutnya harus belajar, kemudian harus istirahat dan ibadah. “Pembagian waktu” dalam upaya membentengi pengaruh negatif kemajuan teknologi komunikasi bagi generasi penerus, kuletakkan di urutan “ke lima” dari solusi yang kutawarkan. Solusi yang pertama “Perencanaan” (kupublish 27-04-2022 artikel 945), Solusi ke dua “Penyeleksian informasi” (terpublish 29-04-2022 Artikel 947) Ke tiga “Pengarahan” (di publish 30-04-2022 artikel 948). Solusi ke empat “Pendampingan” ( kupublish 07 Mei 2022 artikel 953) sedangkan “Pemberian Alternatif” solusi ke enam Insya Allah menyusul. Penentuan “Pembagian waktu” buat anak sejak masih di PAUD sepanjang masih di bawah pengawasan kita selama yang bersangkutan menempuh pendidikan, sampai dewasa adalah menjadi tanggung jawab ORTU. Bila tidak secara teratur dan ketat dengan disiplin tinggi, maka akan berakibat yang kurang baik buat masa dengan generasi penerus. Tidak sedikit anak2 yang hilang “waktu emas” buat mereka mendalami agama, mengejar prestasi di pendidikan hanya lantaran ORTU yang kurang ketat mengawasi dan mengatur “Pembagian waktu” tersebut. Islam begitu ketat mengatur waktu, mulai dari waktu2 Ibadah (shalat), istirahat dan bermain diatur dengan tegas di dalam Al-Qur’an. Pengaturan shalat (ibadah) perhatikan ayat2 berikut: حٰفِظُوا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُومُوا لِلَّهِ قٰنِتِينَ "Peliharalah semua sholat dan sholat wusta. Dan laksanakanlah (sholat) karena Allah dengan khusyuk." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 238) أَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْءَانَ الْفَجْرِ  ۖ إِنَّ قُرْءَانَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا "Laksanakanlah sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula sholat) subuh. Sungguh, sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 78) وَأَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَىِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ  ۚ إِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ  ۚ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِينَ "Dan laksanakanlah sholat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)." (QS. Hud 11: Ayat 114) فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ "Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam." (QS. Qaf 50: Ayat 39) وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبٰرَ السُّجُودِ "Dan bertasbihlah kepada-Nya pada malam hari dan setiap selesai sholat." (QS. Qaf 50: Ayat 40) Dengan rinci ditetapkan kapan harus berhenti segala kegiatan, belajar, bermain dan beraktifitas lainnya, gunakan waktu2 tersebut buat beribadah. Waktu Istirahat; antara lain dipetik ayat berikut: فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ الَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا  ۚ ذٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ "Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui." (QS. Al-An'am 6: Ayat 96) هُوَ الَّذِى جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا  ۚ إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَءَايٰتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ "Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang-benderang. Sungguh, yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar." (QS. Yunus 10: Ayat 67) Jasmani ini, setelah beraktifitas ada hak untuk diistirahatkan dan Allah telah memilihkan buat manusia yang paling efektif istirahat di malam hari. Silahkan rasakan sendiri bila begadang di malam hari diganti dengan tidur di siang hari. وَمِنْ ءَايٰتِهِۦ مَنَامُكُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُمْ مِّنْ فَضْلِهِۦٓ  ۚ إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَءَايٰتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 23). Waktu2 untuk berkegiatan mencari nafkah juga dapat menggunakan referensi ayat 23 surat Ar-Rum di atas. Sedangkan waktu2 bermain adalah memang wajar dinikmati manusia, asalkan tetap dalam ingat kepada Allah, dalam pengertian tidak ber-main2 sesuatu yang mengundang murka Allah, merefer kepada surat Al-A’raf berikut: أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرٰىٓ أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ "Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain?" (QS. Al-A'raf 7: Ayat 98) Demikianlah perkara menerapkan “Pembagian waktu” buat anak2 buah hati sibiran tulang kita, agar mereka kelak menjadi “generasi penerus” yang bertaqwa kepada Allah, berbakti kepada Orang tua. Mereka menjadi Anak2 yang shaleh, menjadi asset kita di dunia dan setelah kita tiada tak putus2 mendo’a ampunan Allah buat kita. Memperhatikan fenomena kemajuan di segala bidang di saat ini, terutama kemajuan di bidang teknologi dan informasi, kita di zaman now harus dapat menyesuaikan dengan keadaan. Tidak lagi mempan bila pendidikan, perhatian dlsbgnya kita copy paste dari ORTU kita dulu mendidik kita. Benar sekali suatu ungkapan yang konon diucapakan Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu, atau dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu yang berbunyi: لا تؤدبوا أولادكم بأخلاقكم ، لأنهم خلقوا لزمان غير زمانكم‏ “Janganlah kalian mendidik anak-anak kalian menurut akhlak kalian, karena mereka diciptakan bukan di zaman kalian” Ada juga dengan redaksi di bawah ini : لا تربوا أولادكم كما رباكم آباؤكم، فقد خلقوا لزمان غير زمانكم “Janganlah kalian mendidik anak-anak kalian sebagaimana bapak-bapak kalian mendidik kalian, karena mereka (anak kalian) diciptakan bukan di zaman kalian” Semoga kita semua diberikan Allah petunjuk untuk membimbing anak2, keturunan kita ke jalan yang diridhai Allah. ،اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 9 Syawal 1443 H. 10 Mei 2022. (956.05.22).

No comments:

Post a Comment