Monday 18 January 2021

Pintu IMAN terpasang.

 Taqwa adalah perintah agama.  Terdapat 4 (empat) Pintu Gerbang munuju Taqwa yaitu; Gerbang Muslimin, Gerbang Mukminin, Gerbang Muhsinin dan Gerbang Mukhlasin.


1. “Gerbang Muslimin”. Daun pintu gerbang adalah pengakuan akan adanya Allah dan telah mengutus Rasulullah Muhammad. Dikenal dengan 2(dua) kalimat syahadat. 


2. “Gerbang taqwa kedua “Mukminin”. Pada gerbang ini, seorang yang telah mengakui adanya Allah dan Allah mengutus Rasulullah Muhammad, bukan hanya sekedar pengakuan, tetapi dg landasan iman melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasulnya. Sebab banyak juga orang yang hanya terhenti di Gerbang Pertama, mereka memang sdh termasuk “Muslim”, tapi karena belum shalat, belum puasa, belum zakat ybs belum dapat dikatakan “Mukminin” atau orang beriman.


3. Gerbang taqwa ketiga “Muhsin”, memasuki gerbang ini, individu tsb tidak sekedar ibadah dalam artian hubungn dengan Allah tapi ibadahnya meluas ke berbuat baik kepada manusia, kepada mahluk2 Allah, memelihara lingkungan, menghindari perbuatan merusak di muka bumi ini.


4. Gerbang tawqa ke empat “Mukhlisin”. Di gerbang ini, terhimpun mereka2 yang dalam seluruh rangkaian kegiatan ibadahnya kepada Allah dan ibadah sosial kebaikannya kepada manusia, semuanya dilaksanakan ikhlas karena Allah. Tidak lagi terselip ingin dihargai manusia, tidak perlu publikasi lantaran ingin disaksikan publik dan di puji sebagai orang baik.


Orang  yang telah berada di gerbang “Muslimin” (telah Islam), belumlah tentu sekaligus telah melewati gerbang “Mukminin”, merambat masuk ke gerbang “Muhsinin” dan selanjutnya melalui gerbang “Mukhlasin”.


Karena sebelum masuk ke Gerbang2 taqwa, terlebih dahulu orang melalui GERBANG IMAN. Tersedia 4 (empat)  gerbang iman adalah GERBANG: “Terpasang”, “Terangsang”, “Penantang” dan “Bimbang”.


GERBANG IMAN “TERPASANG”.


Rata-rata kita semua beriman atas dasar keturunan, mengikuti apa yg di imani oleh orang tua kita. Sdh ada, telah "TERPASANG" maka  diistilahkan "Iman mrlelaui gerbang terpasang" ( Sdh ada sejak semula).  Jika kebetulan orang tua kita adalah pemeluk agama yang taat, insya Allah kita sebagai anak keturunannya akan menjadi pemeluk agama yang beriman kuat sejak masa kecil sampai akhir hayat. 


Umumnya jarang terjadi penyimpangan dari orang yang beriman kelompok ini, berpindah imannya ke keyakinan yang lain. Tetapi bukan mustahil ada terjadi penyimpangan yaitu orang tuanya beriman kepada keyakinan “A”, kemudian anaknya berpindah ke keyakinan iman “B”, “C”, “D” atau sebaliknya. Faktor penyebab berbedanya keimanan orang tua dengan keimanan anaknya antara lain:


1. Kurang pembinaan, penularan nilai-nilai keimanan dari orang tua kepada anaknya.


2. Orang tua sendiri kurang memberikan keteladanan tentang cara peribadatan. Karena orang tuanya itu hanya sekedar Islam, di gerbang taqwa baru masuk gerbang pertama “Muslimin”, belum masuk gerbang kedua “Mukminin”, tidak mengamalkan imannya dalam ibadah.


3. Pengaruh lingkungan dan pergaulan, si anak bergaul banyak dengan orang yang mempunyai keyakinan keimanan yang lain dari keyakinan iman dari Ortu mereka. 


4. Anak yang bersangkutan mempelajari keimanan dari keyakinan iman yang lain dari ortunya, kemudian dianya merasakan bahwa keyakinan keimanan yang dipelajarinya jauh lebih meyakinkan dari yang selama ini dipahaminya dari ortunya.


Dalam banyak kasus si anak akan tetap seiman dengan ortunya meskipun lingkungannya, pergaulannya banyak dengan orang berkeyakinan lain, apabila Ortu melaksanakan pembinaan, memberikan  pengetahuan agama di rumah serta mencontohkan dan menularkan nilai2 ibadah.


Adalah merupakan kewajiban ortu menurunkan nilai-nilai keimanan kepada keturunan mereka dengan perintah yang tegas dari Allah dalam Al-Qur’an:


يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَ هْلِيْكُمْ نَا رًا وَّقُوْدُهَا النَّا سُ وَا لْحِجَا رَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَا ظٌ شِدَا دٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

(QS. At-Tahrim ayat 6)


Agar sedini mungkin menanamkan keimanan kepada anak keturunan kita agar tetap beriman dan beramal shaleh agar terpelihara dari api neraka”. 


Setelah segala upaya dilakukan, ternyata anak keturunan kita juga beralih iman, itu bukan lagi urusan kita,........... serahkan semuanya kepada Allah……… 


Apatah lagi kita, sedangkan para nabi saja ada anaknya yang berbeda keyakinan dg dirinya.


Dmkn ber iman melalui pintu “GERBANG TERPASANG” kadang ternyata masih tersedia peluang untuk orang yang beriman melalui pintu ini untuk berubah iman.


Selanjutnya pintu masuk beriman berikutnya adalah: 

“GERBANG TERANGSANG”, “GERBANG PENANTANG” dan  “GERBANG BIMBANG”. 

Insya Allah akan disajikan dalam kesempatan mendatang.


Semoga anak keturunan kita semua menjadi orang yang beriman dan bertaqwa.

 رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا

 

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 5 Jumadil akhir 1442 H.

18 Januari 2021

(721.01.21).

No comments:

Post a Comment