Thursday 21 January 2021

IMAN dari pintu PENENTANG.

Di 2 (dua) tulisanku yl. ttg  masuknya iman dari pintu “TerpaSANG” dan dari pintu “TerangSANG”. Dari pintu manapun iman itu masuk, idealnya mencapai “TAQWA”. 


Sedangkan taqwa  melalui  4 (empat) Gerbang  yaitu:


1. “Gerbang Muslimin”. Ditandai 2 (dua) kalimat syahadat.


2. “Gerbang taqwa kedua “Mukminin”. Cirinya atas dorongan imannya tlh melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya.


3. Gerbang taqwa ketiga “Muhsin”, tandanya disamping ibadah juga menebar kebaikan untuk semua makhluk.


4. Gerbang tawqa ke empat “Mukhlisin”. Digerbang ini, seluruh ibadah dan kebaikan hanya mengharapkan ridha Allah, tidak mengharapkan pujian manusia. Beribadah dan berbuat baik, tidak perduli dipuji atau dicaci manusia.


Untuk masuk ke Gerbang2 taqwa, terlebih dahulu orang melalui GERBANG IMAN. 


Tersedia 4 (empat)  gerbang iman, adalah GERBANG: 

“Terpasang” dan “Terangsang” (telah ditulis artikel sblm ini). 

Gerbang: “Penentang” ku muat sekarang. 

Adapun gerbang “Bimbang”, insya Allah dimuat terakhir.


IMAN dari pintu PENENTANG.

Orang yang beriman karena justru tadinya sebagai penentang Islam. Orang seperti ini jika jiwanya berhasil ditundukkan oleh iman yang ditentangnya itu, kualitas imannya akan demikian tinggi dan bahkan sanggup mempelopori orang lain untuk beriman. 


Di zaman kini banyak ditemukan contoh, seorang yang tadinya tidak beragama malah melecehkan agama stlh tentangannya dijawab oleh keimanan yang ditentangnya dan jawaban itu sangat diyakininya malah dianya akan menjadi paling terdepan mengajak orang lain beriman. 


Tidak sedikit orang yg berniat "MENENTANG", bertahun2 mencari kelemahan Al-Qur'an kesudahannya menjadi beriman kepada Al-Qur'an bahkan jadi pendakwah. 


Allah banyak sekali memberikan tantangan kepada manusia, misalnya ditantang manusia membuat satu ayat saja semisal Al-Qur’an antara lain seperti dikemukakan dalam surat Al-Baqarah ayat 23. 


وَاِ نْ کُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَا دْعُوْا شُهَدَآءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

"Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang-orang yang benar."


Di zaman mula berkembangnya Islam dikenal tokoh Umar Ibn Khattab sbg "PENENTANG" Islam.


Alkisah ketika Umar Ibn Khattab uring2an thdp Nabi Muhammad  ﷺ pembawa Islam, di jalan dianya ketemu Nu'aim. Lantas Nu'aim menuding Umar telah menipu diri sendiri. Sebab saudara perempuan Umar, Fatimah binti Khattab dan anak pamannya, Sa'id bin Zaid sudah masuk Islam mengikuti ajaran Rasulullah ﷺ.  


"Jadi engkau harus mengurusi mereka lebih dulu," kata Nu'aim kepada Umar.


Mendengar perkataan Nu'aim, Umar pun balik badan. Tak jadi ke Bukit Shafa, Umar menuju kediaman adik perempuannya, Fatimah dan suaminya Sa'id bin Zaid. Di rumah Fatimah saat itu ada juga Khabbab bin al-Arut.


Ketika masuk pekarangan rumah sang adik, Umar sayup-sayup mendengar bacaan Al-Qur'an Fatimah..........


Sejumlah sumber menyebut yang sedang dibaca Fatimah, Sa'id dan Khabbab adalah Surat Thaha. 


Saat tahu ada Umar yang datang, Fatimah dan Sa'id menyembunyikan lembaran bacaan Al-Qur'an.


Umar sempat menanyakan suara bacaan yang dibaca Fatimah. Namun baik Fatimah mau pun Sa'id kompak menjawab tak ada suara apa-apa. 


Tak puas dengan jawaban adik dan iparnya, Umar mencengkeram Said sambil berkata, "Aku telah diberitahu bahwa kalian telah menjadi pengikut agama Muhammad."


Fatimah bermaksud membela suaminya, namun mendapat pukulan dari Umar hingga berdarah. Umar menyesal telah memukul sang adik. Dengan suara tak lagi meninggi dia meminta agar Fatimah dan Sa'id menunjukkan lembaran yang baru saja mereka baca.


"Aku ingin melihat apa yang dibawa Muhammad," kata Umar.


Sa'id dan Fatimah pun kemudian menyerahkan lembaran Surat  Thaha kepada Umar. "Sungguh indah kata-kata ini. Sungguh mulia kata-kata ini," kata Umar setelah membacanya.


Umar pun bergegas menuju bukit Shafa, tempat Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya berkumpul saat itu. Di depan Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat, Umar menyatakan diri masuk Islam.


Gema takbir berkumandang di ruangan tempat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat berkumpul saat mendengar Umar telah masuk Islam. Sejak itu Umar menjadi salah satu sahabat terdekat Rasulullah. Umar juga menjadi Khalifah ke-2 setelah Abu Bakar Shidiq. Itulah kisah tentang Umar bin Khattab yang awalnya benci, MENENTANG ISLAM berbalik jadi pemeluk Islam. Masuk iman buat Umar Ibn Khattab melalui pintu "PENENTANG".


Kisah ini akan lbh rinci bila pem baca berkenan membaca tafsir Al-Azhar juzu' 16 karya Prof. Dr. Hamka; halaman 114 - 116. pada pendahuluan menafsirkan surat Thaha.


Insya Allah masuknya iman melalui pintu "BIMBANG", akan hadir di tulisan mendatang.


Smg iman kita semakin mantab menuju Taqwa.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 7 Jumadil Akhir 1442 H.

20 Januari 2021

(723.01.21).

No comments:

Post a Comment