Monday 11 January 2021

Be SADU

 Melapor dg konotasi menyatakan ketidak nyamanan, sekaligus memohon kpd pihak yg dilapori kiranya membantu mengatasi ketidak nyamanan itu. Di dlm kamus bahasa "ibuku" disebut "Be SADU". 


Naaah sekarang izinkan aku "Be SADU" tentang virus corona kepada Allah dlm rangkaian puisi:


Masuk setahun tlh berlalu.

Corona kini semakin seru.

Ibadah kami jadi terganggu.

Hidup kami dipenuhi ragu.


Berjumpa tidak bersalaman.

Takut kalau jadi penularan.

Salaman tradisi tlh berzaman.

Jadi budaya dan kelaziman.


Keluar rumah jadi terhambat.

Mulut hidung dimasker ketat.

Senyuman pun tak dpt terlihat.

Di majelis tak boleh merapat.


Jenguk si sakit tidaklah mudah.

Padahal adalah mrpkn sunnah.

Besuk sisakit, terkandung hikmah.

Supaya iman makin bertambah.


Undangan juga tak terpenuhi.

Karena kerumunan hrs dibatasi.

Tamu hadir menjadi bgt sepi.

Sahibul hajat  menahan hati.


Bila mati indikasi karena virus.

Jenazah, keluarga tak dpt urus.

Ke kubur langsung dibawa terus.

Tak peduli simayit punya status.


Dulu orang bersin di do'a kan.

Kini orang bersin menakutkan.

Orang lain akan menghindarkan.

Takut kepercik awal menularkan.


Bila virus ini azab dan laknat.

Allah, kami berdo'a dg khidmat.

Terimalah kini kami bertaubat.

Mhn segera virus ini diangkat.


Ingin lagi ibadah  yg syahdu.

Sblm virus datang mengganggu.

Di masjid shaf rapat bersatu.

Sesama jamaah tak ada ragu.


Dmkn aku Be SADU dg yakin.

Terkabul do'a ini Allah penjamin.

Smg pembaca ikutan Aamiin.

Agar do'a kita ini Allah makbulin.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 26 Jumadil Awal 1442 H.

10 Januari 2021.

(716.01.21).

No comments:

Post a Comment