Wednesday 13 January 2021

BERMAKNA setelah TIADA.

 Mungkin seorang pe-maksiat-pun ia bertekad kejelekan itu cukup stop di diri nya ndak usah diturun anaknya, harapannya anak keturunan jadi orang baik2. 


Sama halnya ortu yg berpendidikan terendahpun berjuang memeras keringat membanting tulang agar anak2 mereka mendapat pendidikan tinggi, setidaknya lbh dari dirinya, supaya lbh sukses.


Alhasil setiap Orang tua (normal), sekalipun dianya tidak baik-baik amat, pastilah di dlm hatinya ingin anaknya kelak lebih baik dari dirinya dlm berbagai hal, dlm kehidupan di dunia dan akhirat. 


Seorang ahli Ibadah tentu saja dianya selalu berdo'a agar zuriadz keturunannya, ibadahnya lebih baik dari dirinya.


Berbicara soal kebaikan/beribadah kadang si anak tidak memahami keinginan ORTU yg sebaik itu. 


Nasihat bertalu-talu tak kunjung jemu disampaikan Ortu. Tak jarang anak berkilah, bertingkah dan bahkan membantah bila diajak ibadah. 


Walau Ortu bukan sekedar menyuruh tapi sdh sampai tingkat mengajak. Artinya sdh dg memberi contoh, misalnya subuh2 mengetuk pintu untuk ngajak bersama ke masjid. 


"Bangun sayang, sebentar lagi adzan,...........,mari kita sama2 ke masjid". Terjawab dari dlm kamar bahwa si anak tlh mendengar "ya sebentar". 


Adzan sdh sampai "haiya 'alas shalah". Ortu tak mau risiko ndak kebagian shalat sunnah tahyatul masjid dan sunnatul fajri, langsung berangkat ke masjid sambil berdo'a menuju masjid, disisipkan dlm do'a; smg si anak nyusul shalat berjamaah.


Kadang do'a makbul kadang tidak. sampai dirumah Ortu tanya, "sudah shalat", kadang dijawab "sudah,...... kan tadi saya ke masjid". Tak jarang jawaban "sdh tapi di rumah aja, tadi saya mau ke mesjid sdh terlambat". Sesekali ada jawaban "belum". rupanya ni anak melanjutkan mimpi stlh menjawab panggilan Ortunya, ketiduran lagi.


Di suatu masjid di kala subuh, gadis remaja putri, stlh memberi salam kekiri dan kekanan usai shalat berjamaah, tiba-tiba menangis sampai cegugukan di dekat seorang ibu sama berjamaah subuh itu. Ibu disebelahnya agak terheran dengan kejadian yang baru ditemuinya subuh itu. 


Si Ibu meringankan hatinya untuk menanyakan ke remaja putri yang berparas cantik itu. 


Penjelasannya sangat mengagetkan. Singkat cerita bahwa rupanya dianya baru subuh itu shalat subuh dan shalatnya ke masjid pula. Ia teringat akan almarhumah ibunya, ketika masih hidup selalu menyuruh dia shalat. 


Suruhan ibunya itu belum dia sambut sebagaimana mestinya selama mendiang masih hidup. Kalaupun shalat, masih belang kambing, shalat sesempatnya. Dianya termasuk tak taat kpd almarhumah ibunya. Itulah sebab dianya menangis mengenang ibunya yang selalu menasehati untuk shalat. 


Nasehat ibu itu terasa menyentuh perasaan setelah ibu tiada. “Hati saya merasa terpanggil dan termotivasi untuk melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya sesuai pesan Ibu”.  Begitulah setiap kali ibu itu ke masjid hampir tak pernah tidak ketemu dengan gadis tersebut (kecuali mungkin dia sdg "halangan"), dapat dikatakan dia telah menjadi jamaah tetap.


Dari contoh di atas dapat difahamkan bahwa nasihat Ortu kpd anaknya tak akan sia2.


Anak yg saban subuh kalau blm bersiap ke masjid, oleh Ortunya di ketuk pintunya. Stlh Ortu meninggal dunia, insya Allah terngiang di telinga si anak, sampaipun ia dewasa panggilan Ortunya. "Bangun sayang......., sebentar lagi adzan subuh". Kata2 tsb akan merasuk dlm qalbu ybs dan selanjutnya memotivasi dirinya. Tidak sekedar itu, diapun nanti akan meneruskan pola didik ini kpd anak2nya nanti. Cucu2nyapun dmkn meneruskan ke cicit kita dg pola didik sesuai dg jaman mereka nanti.


Maka insya Allah dikabulkan do'a kita sbg orang2 tua:

رَبَّنَا وَا جْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَـكَ وَ مِنْ ذُرِّيَّتِنَاۤ اُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak-cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu. QS. Al-Baqarah 128.


 رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." QS. Al-Furqan ayat 74.


 رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَا لِدَيَّ وَاَ نْ اَعْمَلَ صَا لِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَ صْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ

Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku.  QS. Ahqaf ayat 15


Oleh sebab itu para Ortu jangan bosan jangan jemu ajak putra putri anda untuk ibadah. Kalau tak berhasil ktk anda masih hidup insya Allah manakala anda tlh tiada NASEHAT ANDA AKAN MERASUK DI QALBU MEREKA. Smg kebaikan, amal, do'a mereka membantu anda di alam kubur nanti. 


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 29 Jumadil Awal 1442 H.

13 Januari 2021.

(717.01.21).

No comments:

Post a Comment