Wednesday 6 January 2021

Keperluan BICARA.

Bicara mrpkn kebutuhan hidup manusia. Dmkn pentingnya berbicara, sampai dimuat dlm konstitusi;  “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang”.


Menurut bbrp penelitian bahwa kebutuhan bicara setiap orang dlm sehari semalam ribuan kata. Bahkan ada yg meneliti bahwa kaum pria dan wanita beda kebutuhannya berbicara. Wanita perlu bicara sampai 20 ribu kata sehari sdg kaum pria 7 ribu kata sehari.


Suatu study lbh rinci menyebutkan bahwa rata-rata, secara umum manusia mengucapkan kata sebanyak 16.000 kata per hari. ... Study tsb. menemukan bahwa perempuan berbicara 16.215 kata per hari, sementara laki-laki berbicara 15.669 kata per harinya.


Apapun hasil studynya bahwa mengucapkan kata atau bicara itu kebutuhan dasar manusia. Kaum buruh, pedagang, petani, pokoknya orang2 yg beraktivitas di luar rumah, akan mudah memenuhi kebutuhan "biologis berbicara" ini, sebab senantiasa dpt berinteraksi dg sesama dlm konteks pekerjaan. 


Dewasa ini ibu2 yg tinggal dirumah saja pun melalui media canggih kini; "kebutuhan berbicara" tersalur melalui virtual, komunikasi telepon........ 

Beda dg dahoeloe, sblm telekomunikasi canggih, guna memenuhi hasrat bicara ibu2 di kompleks perumahan atau lingkungan kampung, meng ada kan semacam "perkumpulan ngrumpi"............

Semoga saja isi percakapan melalui komunikasi ataupun "perkumpulan ngrumpi" bukannya ngata2in orang, dikenal umum dg "gibah". Sebab gibah dilarang:

وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا

"dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain". (QS: Al-Hujurat ayat 12).


Lebih jauh Allah memberikan pedoman buat manusia dlm hal berbicara. 


Pertama: Tidak berbicara yang tak bermanfaat. 


وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ 

"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"

(QS. Al-Mu'minun ayat 3).


Kedua: Tinggalkan pembicaraan yg memperolok ayat2 Allah:


وَاِ ذَا رَاَ يْتَ الَّذِيْنَ يَخُوْضُوْنَ فِيْۤ اٰيٰتِنَا فَاَ عْرِضْ عَنْهُمْ حَتّٰى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهٖ

Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. (QS: Al-An'am 68).


Ketiga: Bicara jujur.


وَاِ ذَا قُلْتُمْ فَا عْدِلُوْا وَلَوْ كَا نَ ذَا قُرْبٰى

Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) (QS: Al-An'am 152)


Ke empat: Bicara yg baik.


 وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR Bukhari Muslim dari Abu Hurairah).


Kita tak dpt mengelak tentang harus berbicara selagi msh hidup, sebab secara kodrati manusia memang membutuhkan bicara. Namun kiranya hasrat bicara tsb hendaklah terkendali dan untuk hal tersebut sdh cukup Allah dan Rasul-NYA memberi pedoman.


Smg Allah ampuni dosa kita semisal yg lalu2 terlanjur salah berbicara, smg Allah selanjutnya membimbing kita dlm berbicara hanya yg di redhai Nya.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 23 Jumadil Awal 1442 H.

7 Januari 2021.

(714.01.21).

No comments:

Post a Comment