Thursday 26 March 2020

TAUBAT dan DO'A Korona.

Umpamanyalah, sekali lagi umpamanyalah, misalkanlah,  Virus Korona ini mrpk tentara Allah; seperti Al Fath 7
وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ
(Dan milik Allah bala tentara langit dan bumi).

Upmamanyalah virus Korona di kirim Allah menghukum ummat manusia. Seperti Al-Ma'idah 49.
فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَا عْلَمْ اَنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّصِيْبَهُمْ بِبَـعْضِ ذُنُوْبِهِمْ
(maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka).

Umpamanyalah Bala' ini  karena kesalahan dan dosa ummat manusia. Seperti Asy-Syura ayat 30.
وَمَاۤ اَصَا بَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍ ۗ 
"Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).

Maka tak ada kekuatan yg dpt melawannya, biarpun  seluruh manusia dan jin dibumi ini bersatu.

وَمَاۤ اَنْـتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَ رْضِ ۚ وَمَا لَـكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
"Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari siksaan Allah) di bumi, dan kamu tidak memperoleh pelindung atau penolong selain Allah."
(QS. Asy-Syura ayat 31)

Oleh karena itu hanya dg ber'doa memohon pertolongan Allah, yg dpt menghilang virus Korona di bumi ini.

Untuk meraih pertolongan Allah, ummat manusia hendaklah bertaubat, lalu berdo'a.

Bagaimana cara bertobat ???

Manusia pertama bertaubat kepada Allah adlh Nabi Adam.

Karena memang beliaulah manusia pertama berdosa. Termakan propaganda/hoaks Iblis, Nabi adam dan Hawa terperdaya lalu berbuat dosa. .....

Allahpun murka, Adam dan hawa mendpt setidaknya 3 sanksi:

1. Diusir dari Surga ke Bumi.
قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًا
Al-Baqarah 38 (Kami berfirman, Turunlah kamu semua dari surga!).

2. Dipisahkan begitu lama........

3. Hidup di bumi tidak mudah, segala keperluan hrs dg berusaha. Tidak seperti di surga semua sdh tersedia.

Mereka  tak tau apa yg hrs dilakukan. Kalaulah Allah tdk memberi petunjuk, maka cara bertaubat dan berdo'a pun Adam dan Hawa blm tau. Allah dg kasih sayangNya mengajari  beberapa kalimat untuk bertaubat dan berdo'a:
فَتَلَقّٰۤى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَا بَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّا بُ الرَّحِيْمُ
"Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima taubatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
(Al-Baqarah ayat 37)

Kalimat yg diajarkan itu ialah:
قَا لَا رَبَّنَا ظَلَمْنَاۤ اَنْفُسَنَا وَاِ نْ لَّمْ تَغْفِرْ لَـنَا وَتَرْحَمْنَا لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
"Keduanya berkata, Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."
(Al-A'raf ayat 23)...

Nabi Yunus juga melakukan kesalahan karena meninggalkan kaumnya (lari dari medan tugas) karena kesal kaumnya tdk mau menerima seruannya. Allah mengatur sanksi buat nabi Yunus ditelan ikan. Kalau tdk diterima taubatnya,  dikabulkan do'anya Nabi Yunus akan ttp diperut ikan sampai kiamat.

Pertobatan dan  do'a itu tersurat di Al-anbiya 87.
وَ ذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَا ضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّـقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَا دٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ 
"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdo'a dalam keadaan yang sangat gelap, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."

Do'a diiringi taubat Nabi Yunus:
لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
"(Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim)."

Ummat nabi Musa bertaubat, dg cara disuruh bunuh diri.
وَاِ ذْ قَا لَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ اَنْفُسَکُمْ بِا تِّخَا ذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوْبُوْاۤ اِلٰى بَا رِئِكُمْ فَا قْتُلُوْۤا اَنْفُسَكُمْ ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ عِنْدَ بَا رِئِكُمْ ۗ فَتَا بَ عَلَيْكُمْ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّا بُ الرَّحِيْمُ
"Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, Wahai kaumku! Kamu benar-benar telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), karena itu bertaubatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu. Itu lebih baik bagimu di sisi Penciptamu. Dia akan menerima taubatmu. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang."
(Al-Baqarah ayat 54)

Buat ummat pasca Musa malah bunuh diri dilarang (An-Nisa 29)
وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَنْـفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُمْ رَحِيْمًا
"(Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu)."

Lalu kita2 ini bgmn cara kita bertaubat dan berdo'a agar wabah virus Korona ini dihentikan Allah menebar bencana???.

Nabi Adam dan Hawa, dosa mereka berdua. Nabi Yunus dosanya sendiri. Umat Nabi Musa dosa kelompok, suatu komunitas. Nah zaman kini, di bumi ini. Sepertinya ada 3 golongan pembuat dosa:

1. Dosa individu, bagaikan Nabi Adam, Hawa dan Nabi Yunus.

2. Dosa suatu bangsa, keinginan menindas bangsa lain, keinginan memusnahkan etnis tertentu, padahal Allah ciptakan berbagai etnis, berbagai agama dibumi ini. Tidak boleh ada keinginan memusnah suatu etnis atau agama. لَاۤ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ (tidak ada paksaan memeluk agama = Al-Baqarah 256).

3. Dosa ummat manusia sedunia dg berbagai tingkah-polah yg tdk diperkenankan Allah.

Mungkin pertaubatan menyeluruh harus dilakukan oleh seluruh manusia penghuni bumi ini, selanjutnya berdo'a. Mudah2 an dng dmkn Allah menarik kembali virus Korona ini. Sebab Allah lah yg menghidupkan dan mematikan.
وَا للّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ
(Allah menghidupkan dan mematikan).

Setelah bertaubat, selanjutnya.....
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah ayat 153)

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment