Saturday 4 May 2019

Renungan ketika sakit

Sungguh diri ini tidak berdaya:
• Tak seorangpun yang mampu mengatur denyut nadinya, sebagai  indikasi jantungnya  masih berdetak, memompa darah
keseluruh bagian tubuh.  Pengetahuan insan sebatas hanya menghitung berapa denyut dalam semenit.
• Tak seorangpun yang sanggup menentukan tekanan darahnya berapa di batas bawah dan berapa di batas atas yang mengindikasikan apakah dianya bertekanan darah tinggi atau bertekanan darah rendah atau normal tekanan darahnya untuk tau dianya sehat atau menderita sakit.
• Ketika sakit, sadarlah diri bahwa diri ini diciptakan, bukan menciptakan sendiri. Bahwa diri ini terdiri dari Roh dan Jasmani. Roh ciptaan Allah dimasukkan ke dalam Jasmani yang juga ciptaan Allah. Sehingga sadarlah bahwa diri ini tidak memiliki apa-apa, semuanya milik Allah. Roh milik Allah dan Jasmani juga milik Allah. Tak ada pilihan lain selain menyerahkan diri kepada Allah.
• Alangkah indahnya perilaku setiap insan, bila kesadaran kepemilikan diri ini, dipupuk dalam setiap keadaan baik sehat maupun dalam keadaan sakit, mudah-mudahan setelah sembuh dari sakit berdampak berbuat banyak kebaikan mengurangi segala bentuk maksiat dan kejahatan.

Bagi orang yg beriman, sakit dipandang sbg anugerah Allah untuk pengampunan dosa.
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
“Tidak ada satupun musibah (cobaan) yg menimpa seorang muslim berupa duri atau yg semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” [HR.Muslim]

 مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Tentu saja hadist2 di atas akan mengena kpd orang sakit; menerimanya dengan sabar, yakin bahwa tdk ada satu musibahpun terjadi melainkan sudah tersurat.
مَاۤ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَهَا   ۗ  اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah"
(QS. Al-Hadid ayat 22).

Bukan tidak ada orang yg menderita sakit berkepanjangan malah bukan dpt ampunan dosa, justru malah berdosa besar. Misalnya saking tak sabar menderita; "bunuh diri".

Adapula kasus penderita sakit, sdh ikhtiar berobat ke-mana2 tak kunjung sembuh, sampai lisannya berucap: "Barang siapa yg dpt menyembuhkan penyakit ku ini, aku akan patuh padanya walau aku hrs merubah imanku". Nauzdubillahiminzdalik.

Mudah2 an pembaca yg sdg menderita sakit, atau keluarganya sdg sakit. Allah angkat penyakitnya, ditanamkan kesabaran bagi keluarga terutama si penderita dg merenungkan hadist2 dan ayat Al-Qur'an di atas. Jangan sampai putus asa seperti dicontohkan diakhir tulisan ini.

Misalnya tulisan ku ini ada sedikit manfaat, ku sangat berterimakasih bila meneruskannya buat family, handai taulan lainnya. Smg menambah kesabaran bilamana menderita sakit. Terima kasih banyak telah sudi membacanya.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment