Saturday 10 February 2018

TANGGA ke LANGIT (1)

Lama sudah konotasi orang beragama bahwa, alam akhirat itu adanya di LANGIT, biru di atas kepala kita, siang terdapat matahari, malam bergayut bulan dan bintang-bintang. Belakangan ini memang pengertian langit, sudah tidak lagi diartikan dengan akhirat, tapi sudah banyak di artikan sebagai cakrawala yang ada di atas penglihatan kita. Namun arti langit sebagai akhirat, sebagai alam ghaib tetap saja, masih sampai sekarang.
Fir’aun, dulu beranggapan bahwa Tuhan nabi Musa adanya di langit, sehinga tersurat dalam Al-Qur’an di surat Al-Qashash ayat 38. Fir’aun memerintahkan pejabat kepercayaannya; HAMAN untuk membangunkan “tangga ke langit” untuk melihat Tuhannya Musa.
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يٰۤـاَيُّهَا الْمَلَاُ مَا عَلِمْتُ لَـكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرِيْ ۚ فَاَوْقِدْ لِيْ يٰهَامٰنُ عَلَى الطِّيْنِ فَاجْعَلْ لِّيْ صَرْحًا لَّعَلِّيْۤ اَطَّلِعُ اِلٰٓى اِلٰهِ مُوْسٰى ۙ وَاِنِّيْ لَاَظُنُّهٗ مِنَ الْـكٰذِبِيْنَ
"Dan Fir'aun berkata, Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta."
*)Maksudnya: membuat susunan bata menjadi bangunan yg tinggi.
Sebenarnya; jika mau naik ke langit secara hakikat melihat alam ghaib, atau berwisata ke akhirat, maka tangganya bukan dari batu Bata seperti logikanya Fir’aun tetapi tangganya adalah ROH DAN JASMANI kita sendiri.
Bila tangga kelangit terbuat dari bambu atau kayu, maka ada dua balok atau dua bambu sebagai tempat anak tangga disusun. Salah satunya adalah ROH dan yang lainnya adalah JASMANI.
Roh berfungsi Menghidupkan, Menumbuhkan dan Mengembang biakkan.
Sedangkan Jasmani berasal dari tanah berfungsi sebagai tempat bersarangnya ROH dan terpasangnya Panca indra.
Adapun anak tangganya ada 8, adalah: AKAL, KALBU, NAFSU, PENGLIHATAN, PENDENGARAN, PENCICIPAN, PENCIUMAN dan PERABAAN.
Akal berfungsi:
a. Mengingat. Kemampuan ini dipunyai semua mahluk yg berjiwa termasuk hewan. Dg mengingat; burung merpati, ayam, itik, sapi, kambing, kembali ke kandang. Manusia diberi daya ingat melebihi hewan. Dg daya ingat inilah seorang anak kecil berangsur memahami lingkungannya dan memiliki kecerdasan, merupakan cikal bakal mengenal Tuhan, memaklumi bahwa yg ghaib itu ada.
b. Berfikir; untuk memilih, memutuskan apa yg hrs dilakukan, hrs diambil dlm hidup ini. Anak-anak fikirannya blm jalan. Dikisahkan Nabi Musa lbh memilih "bara" ketimbang "emas" tatkala diuji Fir'aun, menguji keberakalan bocah Musa.
Dg berfikir manusia sadar dari mana dia datang dn kemana kesudahannya hidup ini, oleh karenanya menyiapkan diri akan kematian. Hidup ssdh mati adlh alam ghaib sama ghaibnya keberdaan kita sblm lahir. Hanya tercerna dg anak tangga berfikir, cabang dari akal.
c. Mencari sebab akibat; melalui cabang akal yg satu ini manusia dpt percaya akan adanya pencipta. Teknik yg paling dasar guru agama di SR kita dulu memasukkan ke akal kita bahwa "tak mungkin ada kotoran cecak di lantai dlm ruang kelas ini, kalau tak pernah ada cecak yg masuk kelas ini". Kata guru agama. Bumi ini tak mungkin ada bila tak ada yg menciptakan.
d. Menghayal. Imajinasi dimiliki oleh anak manusia sejak dini, perhatikan anak yg baru lancar ngomong, dia sdh dpt merajut cita-cita kalau dia besar nanti. Miskipun cita-citanya sangat sederhana sesuai perkembangan akalnya.
D.h.i. sang Pencipta tlh memberi informasi kpd manusia:
menginformasikan bahwa manusia diberikan akal berangsur-angsur melalui 3 tahap y.i. Pendengaran, Penglihatan barulah Hati Nurani, (kecerdasan akal untuk bergikir).
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصٰرَ وَالْاَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)
Akal saja tak mampu naik ke langit, bila tdk menggunakan anak tangga berikutnya y.i. iman, wilayah Kalbu, kita kan masukkan di tulisan berikut.
Anak tangga ke langit yg ke dua "KALBU".
Kalbu........... (bersambung). Anak tangga ke 3 ..........dst sampai 8, insya Allah diteruskan dikesempatan mendatang. Mengingat ada pembaca yg saran sebaiknya artikel yg panjang disusun bersambung.
Demikian smg bermanfaat. Barakallahu fikum

No comments:

Post a Comment