Tuesday 23 May 2023

TELPON tak TERDAFTAR

Nada panggil HP berdering, terlihat nomor tidak di kenal. Begitu di terima, penelpon memberi salam: Case 1. Langsung "apa ini dengan pak ...... (menyebut nama penerima) Case 2. Di kali lain penelpon tak dikenal oleh penerima menjawab "betul", lantas malah penelpon bikin teka-teki : "masih ingatkah dengan suara saya". Case 3. "Perkenalkan saya ....... dari....... menawarkan........ (nyebutkan produk). Kadang kita bingung dari mana perusahaan atau pihak penelpon mendapatkan nomor kita. Dengan canggihnya komunikasi sekarang, banyak teman yang sudah puluhan tahun lalu tak pernah ketemu, sekali tempo dapat melihat di media sosial nama teman lama selanjutnya dari teman ke teman dapat nomor HP teman lama tersebut. Lantas menghubungi per tlp kadang terpisah kota bahkan berlainan negara. Di musim marak penipuan melalui HP masa kini, begitu ada tlp tak dikenal, jadinya ragu untuk mengangkat. Setelah diangkat akan sedikit kesal kalau dapat seperti case-case diatas. Pada case 1. Mestinya penelepon lebih dahulu menyebutkan namanya. Misalnya setelah mengucapkan salam pembuka “maaf saya ……. (sebutkan nama) dapat nomor dari ………. , benarkah ini dengan …… (sebutkan nama penerima telepon). Umpamanya pun salah, penerima telpon akan menjawab “maaf salah sambung”. Kalau yang nerima tlp agak tempramenan jawabnya “salah sambung prek langsung telp ditutup). Pada case 2; kan jadinya tak pantas kita yang sudah umur kepala 7 ini suruh ngingat suara orang. Diusia senja ini, sudah terkoleksi teman mungkin hampir seribuan orang. Adalah wajar kalau tak lagi mengingat suara teman2 lama. Suara melalui telepon dengan suara ketemu langsung tidak akan sama persis. Sebaiknya, baik untuk case nomor 1 maupun case nomor 2, hendaknya di era sudah dapat ngirim pesan dengan W.A. ini, lakukanlah ber W.A. dulu; berisikan menyebutkan nama, pernah ketemu di mana. Misalkan teman sekolah, teman sekantor, teman sekampung, teman pernah sama di suatu rombongan dll. Bila telah dijawab penerima bersedia di telpon, barulah menelepon. Teman yang sudah biasa telponan saja, kalau langsung di telp kadang cukup merepotkan. Umpamanya si penerima tlp sedang nyetir, sedang ada tamu, sedang di kamar mandi dll kesibukan. Ber interaksi melalui telepon samalah seperti kita bertamu, hanya saja lebih praktis tanpa melalui pintu, sekarang malah dimungkinkan saling melihat wajah. Kalau di dahului dengan WA, misalkanpun video call, si penerima tlp dapat siap2, pakai baju dulu, sisiran dulu merapikan diri. Karena; ingin bicara per tlp dengan seseorang analog dengan bertamu, sedangkan bertamu dalam kaidah agama diatur dengan jelas adabnya: يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلٰىٓ أَهْلِهَا  ۚ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat." (An-Nur ayat 27) فَإِنْ لَّمْ تَجِدُوا فِيهَآ أَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوهَا حَتّٰى يُؤْذَنَ لَكُمْ  ۖ وَإِنْ قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا  ۖ هُوَ أَزْكٰى لَكُمْ  ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ "Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, "Kembalilah!" Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (An-Nur ayat 28). Dua ayat di atas mengajarkan: Tamu daalm hal ini penelpon harus memberi salam dan minta izin lebih dahulu. Ditegaskan, bila tuan rumah dalam hal ini penerima tlp tidak berkenan,……, yaa sudah maka (dalam ayat 28 An-Nur, "kembalilah....itu lbh suci bagimu......."). Ternyata petunjuk Allah demikian lengkap, selalu sesuai dengan kemajuan zaman termasuk di kecanggihan sarana berkomunikasi dewasa ini. Semoga melalui bukti2 ketentuan Allah meliputi segalanya itu, menjadikan kita semua bertambah beriman dan bertaqwa. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Rabu, 4 Dzulkaidah 1444 H. 24 Mei 2023 (1.156.05.23).

No comments:

Post a Comment