Monday 15 May 2023

Sepak Bola dan Denyut Nadi

Sebelum pukul 4 sore Sabtu 13 Mei kemarin, aku udah nyaipkan diri untuk nonton sepak bola Indonesia vs Vietnam di depan TV. Do’a pun terus dipanjatkan agar TIMNAS berhasil menang. Karena kalah berarti kemungkinan perunggu, menang ada kemungkinan Emas. Alhamdulillah baru laga berjalan 9 menit, TIMNAS melalui sundulan kepala Komang Teguh nyetak gol, ikut tepuk tangan walau dari dalam kamar. Selanjutnya pertandingan berlangsung dengan serangan silih berganti. Kurang sepuluh menit waktu normal giliran gawang Indonesia pula kemasukkan gol di cetak oleh Nguyan Van Tung. Denyut nadi ku mulai naik. Khawatir kalau waktu sepuluh menit menjelang akhir babak pertama, gawang Ernando bergetar lagi. Ku putuskan mematikan TV untuk tidak melihat saja. Diperkirakan babak ke 2 sudah mulai, hati ini menggelitik, ingin liat sudah berapa score nya. Power TV aku pencet lagi, rupanya score sudah 2 – 1, gol terjadi di menit ke 53 aku tak ikut nyasikan rupanya lewat kaki Marselino, kemenangan Indonesia. Denyut nadi-ku-pun normal lagi, ikutan menyaksikan maunya sampai habis, nampak ada harapan akan menang, karena waktu normal tinggal 37 menit lagi. Ya ampun 7 menit kemudian setelah tercetak gol ke 2, yaitu menit ke 60 apa pasal Pratama Arhan pemain TIMNAS yang piawai melempar ke dalam sampai ke kotak pinalty itu, terkena kartu kuning ke dua, wasit merogoh kantong belakangnya lalu mengangkat kartu merah. Denyut nadi ku mulai lagi berdenyut lebih banyak, namun mau dimatikan TV sayang juga, biarlah ditunggu setengah jam lagi, toh udah menang ini. Eeee rupanya di menit ke 79, umpan silang Nguyen Ngoc Thang, dari tendangan bebas, Vietnam nambah gol. Bagas kaffa maunya menyelamatkan gawang, taunya salah mengantisipasi lalu “bunuh diri”. Stand 2 – 2 ini bertahan sampai waktu normal habis. Indonesia bertahan diserang bertubi-tubi dengan 10 pemain. Akan tetapi terjadi tambahan waktu yang tidak biasa, sampai 8 menit. Dalam hatiku kenapa siiiih…... wasit2 itu jika Indonesia yang main, sepertinya gimanaaa……. , berat ke pihak lawan Indonesia, ada kuliat sebelum pertandingan lawan Vietnam, pelanggaran terjadi di luar kotak penalty, pemain lawan menjatuhkan diri ke dalam kotak penalty. Wasit dengan mantab nunjuk titik putih, apaboleh buat system VAR belum diterapkan di SEA GAMES ini, tendangan 12 pas itupun dilasanakan, untung penjaga gawang dapat menyelamatkan. Sepertinya wasit2 penghakim lapangan ingin agar Indonesia kalah atau paling tidak seri. Dalam pertanadingan lawan Vietnam kemarin itu ketika tambahan waktu 8 menit, score sama kuat, apa dengan tambahan waktu yang tak lazim itu, dianya mengharapkan vietnam dengan kelebihan satu pemain itu akan ngegol lagi. والله اعلم بالصواب . Rupanya Tuhan mengabulkan do’a kita semua, sehingga di menit ke 95 Muhammad Taufany mencetak gol kemenangan Indonesia. Tiga menit tersisa tidak terjadi gol lagi. Itupun kuliat peluit wasit baru ditiup panjang lebih dari 8 menit. Kerena Do’a dapat merubah taqdir, seperti hadist berikut: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ (الترمذي) Bersabda Rasulullah shallallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065). Oleh karena itu mari kita berdo’a semoga Allah memberi kemenangan TIMNAS sepak bola U-22 Indonesia meraih medali emas di SEA GAMES 2023, dengan kemenangan berlaga melawan Thailand nanti. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Ahad, 23 Syawal 1444 H. 14 Mei 2023 (1.151.05.23)

No comments:

Post a Comment