Thursday 11 May 2023

KESIT REZEKI

Kausa kata bahasa suatu daerah demikian banyaknya, kadang sulit di alih bahasakan menjadi bahasa daerah lain. “Kesit” di kampungku pengertiannya dapat diartikan “tidak lancar condong ke sulit”. Judul di atas pengertiannya “Rezeki tidak lancar atau sulit”. Tapi kata “Kesit” tidak cocok bila digunakan untuk “air ledingnya tidak lancar”, lalu tdk tepat digunakan “air leding kesit” misalnya. Jadi gandengan kalimat “kesit” cocok buat “rezeki”. Salah satu penyebab “kesit reski”, ialah keluarga yang tidak rukun. Ketidak rukunanan itu menjelma diantaranya: sering bertengkar, saling curiga, pencemburu. SUAMI ISTRI SERING BERTENGKAR. Ketika bertengkar, kadang lost control mengeluarkan kata-kata, sehingga tidak jarang keluar caci maki saling mengemukakan perkataan buruk. Padahal Allah tidak menyukainya: لَّا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوٓءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ  ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا "Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (An-Nisa' ayat 148). Bilamana Allah sudah tidak menyukai kita, maka “rezeki akan kesit” karena rezeki adalah datang dari Allah. اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥٓ  ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ "Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al-'Ankabut ayat 62). Tengkar-bengkar (sering bertengkar) suami – istri indikasi “kehidupan yang tidak baik: مَنْ عَمِلَ صٰلِحًا مِّنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيٰوةً طَيِّبَةً  ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ "Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (An-Nahl ayat 97) Sebagai wujud “kehidupan yang baik”, ialah tidak sering bertengkar suami – istri. SUAMI ISTRI SALING CURIGA, CEMBURU. Cemburu adalah manusiawi, akan tetapi bila terlalu pencemburu yang ekstrim sampai kepada tingkat “cemburu buta”. Sudah tidak baik lagi, bagi rumah tangga dan berakibat akan “kesit rezeki” Cemburu buta membuat hubungan atau komunikasi pasangan menjadi tidak sehat. وقال صلى الله عليه و سلم إن من الغيرة غيرة يبغضها الله عز وجل وهي غيرة الرجل على أهله من غير ريبة لأن ذلك من سوء الظن الذي نهينا عنه فإن بعض الظن إثم “Rasulullah saw bersabda, ‘Salah satu cemburu adalah cemburu yang dibenci Allah, yaitu cemburu suami terhadap istrinya pada sesuatu yang tidak ada keraguan (sesuatu yang sudah jelas),’. Karena cemburu di sini merupakan buruk sangka yang dilarang. Sementara sebagian sangka adalah dosa,” (HR Abu Dawud, An-Nasai, dan Ibnu Hibban). Pen-cemburu memperkesit rezeki. Sepasang suami istri kebanyakan di masa kini, si suami bekerja di istsitusi resmi, juga si istri wanita karier yang juga bekerja di suatu instansi atau istitusi. Di siang hari, di hari-hari kerja berangkat bekerja ke tempat kerja masing2. Akan jadi masalah kalau si suami pencemburu, dia akan kuntit istrinya saban hari. Istrinya ber-audiencies dengan siapa saja. Ini akan mengganggu ke-mudahan tugas si istri dan si suami tidak konsetrasi terhadap pekerjaaannya. Si suami dapat tugas keluar kota atau sebaliknya si istri dapat tugas dinas luar, akan terhambat lantaran istri ndak dapat ijin suami. Karier istri akan tidak mulus, rezeki yang masuk melalui perjalanan dinas luar, tidak masuk. Sebaliknya suami bertugas keluar kota dicemburui istri, sanantiasa merasa tidak tenang dalam bertugas, sebentar2 di kontrol melalui telepon. Semoga semua keluarga kita rukun, SAMAWA sehingga tidak “kesit rezeki” آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Kamis, 13 Syawal 1444 H. 11 Mei 20223 (1.149.05.23)

No comments:

Post a Comment