Monday 5 December 2022

MENYEMBUNYIKAN AIB

Andaikan AIB seseorang terbuka, barang kali orang2 yang semula sangat kagum dan menghormati orang tadi, tak akan menghargainya lagi. Selanjutnya orang yang terbuka AIB-nya tadi, tidak lagi merasa dirinya berarti di hadapan masyarakat. Berujung orang yang tadinya mengidolakan orang tersebut akan beralih idola kepada orang lain. Setiap manusia punya rahasia pribadi yangg tak ada seorangpun yang tau, kecuali dirinya sendiri dan Allah. Bagi yang iman kepada Allah yakin betul Allah tau rahasia pribadinya. Bagi yang tidak beriman kepada Allah menyangka hanya dirinyalah yang tau rahasia pribadinya. Tentu sebagai manusia tak kan suka kalau rahasia pribadi yang ditutupinya, diketahui orang. Rahasia pribadi itu meliputi semua keadaan, termasuk keburukan kita yang tidak tampak oleh orang lain diistilahkan AIB. Umumnya aib itu terjadi dimasa lalu, kalau boleh dikelompokkan AIB menjadi: 1. Aib dalam hal merintis hidup. Misalnya bagaimana dulu mendapatkan harta benda yang terhimpun sekarang, misalnya kini awak menjadi orang berharta banyak. Apakah mendapatkan harta, sebagian dengan cara yang curang, atau abu2. Sekarang, dikenal orang sebagai pebisnis yang sukses, tapi orang ndak tau dulunya mendapatkan modal berusaha ada diantaranya dengan cara yang membuat AIB kalau orang lain tau. 2. Aib Proses pendidikan. Umpamanya; dulu curang dalam menempuh ujian, melakukan upaya2 yang tidak legal ketika menyelesaikan pendidikan, sehingga memperoleh tanda selesai sekolah dengan jalan yang tidak biasa, ASPAL misalnya. 3. Aib ber-karier dalam bekerja. Misalnya; kesuksesan karier dibidang pekerjaan dilakukan dengan jalan tidak normal umpamanya; “menyuap, menyogok”, “menjilat keatas menginjak bawahan”. 4. Aib proses menikah. Sebelum pernikahan apakah dulu pernah terlanjur dalam “pergaualan bebas”…... Hampir tak ada manusia yang tak punya sisi jelek atau aib atau kekurangan di dalam perjalanan hidupnya. Sadar bahwa tiap diri punya aib tak mau terbuka, ditutup rapat2 agar ndak ada orang yang tau. Di agama Islam setiap kali shalat; berdo'a ketika duduk di antara dua sujud, dari 8 butir do'a, butir ketiga, واجبرني (wajburnii), "tutuplah segala aibku." Siapakah yang mampu menutup aib seseorang selain Allah? Bersyukur sebab meski aib kita banyaknya tak terkira, Allah telah menutupnya dari hadapan manusia. Bayangkan andaikan setiap aib yang dilakukan manusia itu Allah tampakkan?…….. Dalam do’a ini termasuk minta ditutupi segala kekurangan dalam pengertian kejelekan, perbuatan tak baik pernah kita lakukan merupakan aib kita diantaranya aib yang terjadi berupa empat kelompok di atas. Berbicara soal AIB, bukan saja aib diri yang harus ditutup rapat2, tetapi aib teman, aib orang lain wajib kita tutupi setidaknya jangan malah membukakan, mengumbar aib orang lain. وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ WAMAN SATARA 'ALA MUSLIMIN FIDDUN-YAA SATARALLAHU 'ALAIHI FIDDUN-YAA WAL AKHIRAH" (Dan barang siapa yg menutupi =aib= seorang muslim di dunia, maka Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat) (Hadits Riwayat Iman At-Tirmidzi). Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” [Shahih Muslim] Adapun aib diri sendiri secara tegas dilarang membukanya seperti hadits Muttafakun alaih dari Abu Hurairah r.a. setiap ummatku dimaafkan, kecuali orang-orang yg al Mujaahiriin. أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ Pengertian MUJAAHIRIIN adalah pamer dan bangga lakukan maksiat dan perbuatan dosa dilakukan tak diketahui orang tapi diceritakan kepada orang lain. Diantara kedzaliman dan kebodohan manusia terhadap dirinya sendiri adalah ia membuka aibnya padahal sebelumnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menutupnya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ “Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya. Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”. “Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh. Jelaslah sudah ajaran agama, bahwa AIB diri sendiri dan AIB orang lain WAJIB ditutupi. Kalau membuka AIB orang (misalnyapun AIB itu benar terjadi) saja dilarang, apalagi membuat berita tak benar tentang AIB orang (dikenal sekarang HOAKS), tentu sangat2 dilarang dan jelas itu bukan tuntunan agama. Semoga Allah mengampuni segala dosa kita baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Semoga sahabat yang mengetahui aib kita turut menutupi aib kita dan semoga kita tidak termasuk orang MUJAAHIRIIN. Tidak termasuk orang yang suka membuka aib orang sebaliknya berusaha menutupi aib orang. Semoga kita tidak menjadi penyebar hoaks dan tidak pula menjadi korban hoaks. آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 11 Jumadil Awal 1444 H. 5 Desember 2022. (1.069.12.22).

No comments:

Post a Comment