Wednesday 11 November 2020

Keberkahan, mendekat atau menjauh.

Bahwa keberkahan akan dilimpahkan Allah ke suatu bangsa paling tidak jika  terpenuhi 2 syarat:


1. Bangsa itu dipimpin oleh pemimpin yang taqwa kepada Allah, dg dmkn si pemimpin berlaku adil sesuai hukum2 Allah hidup dlm kesederhanaan.


2. Rakyat dari bangsa itu taqwa kpd Allah, meskipun aparat hukum tdk mengawasi, masing2 individu merasa diawasi langsung oleh Allah. Sehingga terjauh rakyat berbuat kriminal. Sehingga pejabat, aparat, tidak korupsi dan se-wenang2. Begitu juga pedagang, pebisnis, pendidik, karyawan; jujur tdk menipu tidak curang. Pokoknya seluruh warga taat kpd aturan agama masing2.


Apabila  pemimpin adil, taqwa diikuti seluruh rakyat taat kpd pemimpin atas dasar taqwa kpd Allah. Allah akan memenuhi janjinya  menurunkan keberkahan dari langit dan bumi. (QS: Al-A'raf ayat 96)

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالْاَرْضِ 

(Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi).


Terjadi di era pemerintahan Umar bin Abdul Azis selama 2 tahun 5 bulan dan 5 hari, pemerintahan Islam waktu itu demikian mendapatkan karunia keberkahan Allah.


Dikabarkan tidak ada rakyat yang miskin, sehingga tak seorangpun yang berhak menerima zakat. Harta zakat terkumpul di baital mal diumumkan barang siapa saja yang memerlukan pembiayaan untuk kehidupan dan memulai kehidupan misalnya menikah, dapat meminta bantuan dari baital mal. 


Tapi sebaliknya pemimpinnya (Umar bin Abdul Azis) hidup dalam kesederhanaan, sangat sederhana. Dikisahkan sang khalifah ketika menjelang ajalnya hanya mengenakan baju yang sederhana dan menurut isterinya tak ada baju yang lebih baik untuk dapat mengganti baju beliau.


Ketaqwaan rakyat, juga dmkn tinggi, digambarkan bahwa Umar ibnu Abdul Azis adalah cucu dari seorang wanita miskin yg hebat ketaqwaannya.........


Tersebut kisah:

Suatu malam, Umar bin Khattab (kakek buyut Umar bin Abdul Aziz)  ronda keliling/blusukan untuk mendengar keluhan rakyat. Beliau mendengar dialog seorang anak perempuan dan ibunya, seorang penjual susu yang miskin. 


Kata ibu “Wahai anakku, segeralah kita tambah air dalam susu ini supaya terlihat banyak sebelum terbit matahari” Anaknya menjawab “Kita tidak boleh berbuat seperti itu ibu, Amirul Mukminin melarang kita berbuat begini” Si ibu masih mendesak “Tidak mengapa, Amirul Mukminin tidak akan tahu”. Balas si anak “Jika Amirul Mukminin tidak tahu, tapi Tuhan Amirul Mukminin tahu”. Umar yang mendengar kemudian menangis. Betapa mulianya hati anak gadis itu. 


Ketika pulang ke rumah, Umar bin Khattab menyuruh anak lelakinya, Asim menikahi gadis itu. Umar berdo'a, "Semoga lahir dari keturunan gadis ini bakal pemimpin Islam yang hebat kelak yang akan memimpin orang-orang Arab dan Ajam”. 


Asim yang taat kpda Ortu, tanpa banyak tanya segera menikahi gadis miskin tersebut. Pernikahan ini melahirkan anak perempuan bernama Laila yang lebih dikenal dengan sebutan Ummu Asim. 


Ketika dewasa Ummu Asim menikah dengan Abdul-Aziz bin Marwan yang melahirkan Umar bin Abdul-Aziz.


Allah mengijabah do’a Uyut Umar bin Abdul Aziz yaitu Umar bin Khattab. Khalifah yg lahir dari keturunan yg taqwa, tentulah melalui pendidikan akhlaq lingkungan keluarga taqwa.


Dari fenomena situasi dan kondisi negeri kita saat ini, apakah keberkahan Allah sudah mendekat atau justru semakin menjauh. Wallahu 'alam bishawab.


اَللَّهُمَّ اجْعَلْ يَوْمَنَا هَذَا يَوْماً مُبَارَكًا أَوَّلَهُ صَلَاحًا وَ أَوْسَطُهُ فَلاَحًا وَ آخِرُهُ نَجَاحاً وَ عَفْواً وَ عِتْقاً مِنَ النَّارِوَ

"Ya Allah, jadikanlah hari ini hari yang penuh berkah, permulaannya kesalehan, pertengahannya kemenangan, dan penghabisannya keberhasilan, ampunan dan kebebasan dari api neraka".

آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 26 Rabiul awal 1442 H.

12 November  2020.

(686.11.20). 

No comments:

Post a Comment