Saturday 7 November 2020

Jangan Remehkan Krikil.

Menyambung tulisanku  ttg peran krikil bagi Kereta Api. Ternyata selain buat Kereta Api, bgt banyak peran krikil atau batu2 kecil bagi kehidupan manusia. 


Bangunan jadi kokoh, dpt disusun bertingkat menjulang tinggi ada campuran batu krikil/batu pecah di dalamnya. Namun stlh bangunan jadi, krikil/batu kecil2 itu tak nampak lagi. Yg tampil lbh dikenal warna cat, buat tanda bagi pencari alamat. 


Agaknya bgtlah tamsil kehidupan ini, bangunan rumah tangga bangsa ini dibangun dari perjuangan seluruh komponen anak negeri termasuk; dan mungkin yg paling banyak mensupport perjuangan adlh rakyat kecil (seumpama krikil tadi). Stlh bangunan berdiri suara krikil............tak didengar lagi. Bangunan; lantas yg diperhatikan pintunya, gerbangnya, pagarnya. Catnya yg kadang saban taun diperbarui.


Krikil kecil sangat mengganggu bila ada dalam sepatu. Konon lagi krikil, pasir kecil saja bila ada dlm sepatu, seseorang berjalan bakal berhenti sejenak guna melepas sepatu menghilangkan pasir tsb.


Tapi pantas diingat jarang orang cedera karena menabrak batu besar, tapi tak sedikit pengendara kecelakaan lantaran roda terlindas krikil kecil. 


Oleh sebab itu jangan remehkan krikil, karena krikil berperan membangun gedung2 yg tinggi, jalan yg mulus, dan krikil juga dpt menggelincirkan seorang pengendara.


Dlm kehidupan bermasyarakat, krikil ini ibarat rakyat kecil. Kadang suara rakyat kecil atau orang yg dianggap rendahan ungkapannya, pendapatnya tdk diperhatikan, meskipun mereka berhimpun menyuarakan perasaan mereka dlm jumlah ribuan orang. Suara mereka kalah gaungnya dg suara orang gedean. 


Padahal boleh jadi apa yg disuarakan oleh rakyat kecil ini, lebih benar, lebih akan membawa kemaslahatan.  


Nabi Muhammad ﷺ

pernah diperingatkan Allah karena dalam tanda petik "MEREMEHKAN" orang kacil. Ternukil mendalam di dalam surat Abasa,..................., baik dipetik beberapa ayat diantaranya:

عَبَسَ وَتَوَلّٰۤى ۙ 

"Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,"

(QS. 'Abasa ayat 1)

اَنْ جَآءَهُ الْاَ عْمٰى ۗ 

"karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum)."

(QS. 'Abasa ayat 2)


فَاَ نْتَ عَنْهُ تَلَهّٰى ۚ 

"engkau (Muhammad) malah mengabaikannya."

(QS. 'Abasa ayat 10)


اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰى ۙ 

"Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),"

(QS. 'Abasa ayat 5)

فَاَ نْتَ لَهٗ تَصَدّٰى ۗ 

"maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,"

(QS. 'Abasa ayat 6)

كَلَّاۤ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ۚ 

"Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,"

(QS. 'Abasa ayat 11).


Semogalah, siapapun awak, siapa tau kbtln bukan orang kecil. Misalnya harta banyak, berpengaruh pula, diperlukan serta dielukan banyak orang. Bgt tenarnya anda sehingga siapapun ingin dekat dg anda........


Kondisi disebut di atas hendaklah bilamana ada orang rendahan ndak ternama, apalagi dulu pernah anda kenal, mereka ingin menghadap anda buat nyampaikan sesuatu. Kiranya jangan anda perlakukan se-mena2,  siapa tau yg ia sampaikan bahkan sbg pupuk kejayaan anda.


Smg Allah menjauhkan kita dari sifat sombong. Karena Allah tak suka terhadap orang yg sombong dan membanggakan diri.


وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّا سِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَ رْضِ مَرَحًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْرٍ ۚ 

"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."

(QS. Luqman ayat 18)


آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 21 Rabiul awal 1442 H.

7 November  2020.

(684.11.20).

No comments:

Post a Comment