Saturday 20 June 2020

Ekspektasi Vs Realisasi

Ortu mendaftarkan anaknya ke Paud, ke TK, Ke SD dstnya tentu berharap agar anak tersebut menjadi pandai, siap menghadapi masa depan.

Seorang masuk di dunia kerja atau bisnis mandiri, tentu mengejar peningkatan. Kalau  masuk kerja mulai jadi klerk, wajar bila bercita-cita jadi kepala kantor. Tercapai atau tdk itu soal lain.

Seorang pedagang asonganpun halal-halal saja jika bercita-cita punya toko besar atau bahkan mungkin ingin punya pabrik dari barang yg diasongnya. Terwujud atau tdk itu soal lain.

Kodrat sebagian manusia ingin sukses se sukses2nya. Ingin berada di puncak karier, di bidang apapun dianya berkarier.

Dmkn juga mengenai keterpandangan dlm masyarakat,  adlh wajar jika  berupaya mencapai puncak karier, ngetop tersohor atau menjadi pemimpin. Dengan menjadi pemimpin masyarakat, pemimpin rakyat akan leluasa merealisasikan ide2, disebabkan adanya kekuasaan.

Dari sisi siapa yg berharap, gantungan cita2 itu, dpt disederhanakan jadi 2  :
1. Ortu berharap anak2 keturunan mereka sukses dlm hidup.
2. Masing2 diri berkarier berharap agar sampai di puncak.

Berkarier dpt kelompokkan 3 besar:
1. Berkarier dalam bekerja di institusi formal.
2. Berkarier dalam bidang usaha mandiri.
3. Berkarier dlm kemasyarakatan termasuk di bidang entertainer dan ke berpengaruhan dlm masyarakat.

Bila cita2, harapan atau ekspektasi diberi simbol "E".   Realisasi diberi simbol "R". Maka didpt formula:

I. R = E ; inilah yg namanya sukses.
II. R  < E, kondisi ini belum berhasil.
III. R >  E, kondisi ini super berhasil.

Sudut pandang Iman, mengarahkan bahwa Apapun kondisi "E" VS "R". di tentukan 2 faktor y.i. : Diri sendiri (Ikhtiar) dan Allah.

IKHTIAR diri:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَ نْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (QS: Ar-Ra'd 11).

Jarang terjadi*), mungkin boleh dikatakan tak kan terjadi keberhasilan di peroleh tanpa ikhtiar atau usaha.

Sejak Nabi Adam diturunkan ke dunia, semua hrs dg usaha, tdk lagi sbgmn di Surga dimana Sandang, Pangan dan Papan sdh tersedia.

Ibunda Nabi 'Isa saja dlm keadaan sakit ketika melahirkan, untuk mendptkan rezeki harus dg menggoyang pohon Korma.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَهُزِّيْۤ اِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا ۖ 
"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu."
(QS: Maryam 25).
Apalagi kita ini bukan orang pilihan,....... untuk berhasil harus kerja keras, untuk dpt rezeki tentu hrs ikhtiar.

*). Walaupun jarang terjadi, Allah dpt saja memberikan rezeki tanpa ikhtiar contohnya juga terjadi bagi bunda Nabi 'Isa :
كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَا بَ ۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَا لَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَـكِ هٰذَا ۗ قَا لَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَآءُ بِغَيْرِ حِسَا بٍ

Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh? Dia (Maryam) menjawab, Itu dari Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan."
(QS. Ali 'Imran ayat 37)

PERAN ALLAH:

Allah memberikan kesuksesan untuk orang dg ikhtiar. Kesuksesan dpt saja diberikan Allah kepada orang berikhtiar di jalan HALAL. Juga orang yg berikhtiar di jalan HARAM pun beroleh kesuksesan.

Dmkn juga tak sedikit orang berikhtiar dg jalan HALAL, gagal. Bgt juga orang yg berikhtiar di jalan HARAM banyak yg berujung gagal kemudian jadi penghuni hotel Prodeo.

Perbedaan Ikhtiar jalan HALAL dan HARAM ketika memperoleh sukses dan gagal:

1. Berikhtiar di jalan halal sll diiringi do'a kpd Allah. Bila berhasil akan bersyukur dg hati yg tentram. Jika blm berhasil akan bersabar dan berserah diri kpd Allah.

Sedangkan berikhtiar di jalan haram berat dugaan tak diiringi do'a kpd Allah (pada dasarnya nurani manusia malu berdo'a jika mengejar sukses dg jalan haram, karena nurani tau itu salah).

Jalan haram, kalau berhasil hati tidak tentram (sll takut diketahui pihak berwajib = misalnya mencuri, korupsi dll). Bila tak berhasil kecewa luar biasa, apalagi bila ketangkap tangan.........

2. Kesuksesan jalan halal adlh berkah, anugerah. Kegagalan jalan halal merpkn pembelajaran dan kadang mrpkn keberhasilan yg tertunda.

Sedangkan kesuksesan di jalan haram sbg istidraj (cobaan, bencana berupa kesenangan menghanyutkan). Jika terjadi kegagalan bukan hanya diderita diri, tetapi juga keluarga.

Smg kita semua terhimpum dlm kelompok orang2 yg berikhtiar, mengejar sukses, menggapai cita2 dan harapan di dunia dan akhirat dg jalan yg diridhai Allah.

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 28 Syawal 1441 H.
20 Juni  2020.

No comments:

Post a Comment