Wednesday 3 June 2020

DOSAkah Ber-ANDAI2

Ber-andai2 itu kadang perlu.

Ber-andai2 itu, PAHALA diperoleh dlm hal tertentu.(tlh ditulis sblm ini).
Ber-andai2 itu, dlm hal tertentu adalah DOSA.
Ber-andai2 itu, kadang datangkan MANFAAT.
Ber-andai2 itu, kadang menimbulkan MUDHARAT.

Ber-andai2 masa lalu untuk evaluasi guna ber-andai2  menyusun strategi kedepan adlh hal yg baik. Justru Allah anjurkan orang beriman memikirkan, merencanakan masa depan; dg perintah   وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ "hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok". (QS:
Al-Hasyr ayat 18).

Tentu salah satu dasar perencanaan hari esok, adlh pengalaman masa lalu. Hari esok buat manusia, ada dua:
1. Hari esok di dunia (hari sesudah hari ini dstnya).
2. Hari esok ssdh kita mati (hari esok alam kubur, alam akhirat).

Ber-andai2 itu disamping bernilai positip (mungkin berpahala), juga ber-andai2 juga berpeluang menjadi DOSA, jika hasil per-andai2- an menjadikan: *PENYESALAN dan timbul
*PER-ANDAI2-BARU dg konstruksi tidak sama dg yg tlh terjadi.

Contoh dpt dilihat di ayat 156 Ali-Imran berikut ini:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَا لُوْا لِاِ خْوَا نِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَ رْضِ اَوْ كَا نُوْا غُزًّى لَّوْ كَا نُوْا عِنْدَنَا مَا مَا تُوْا وَمَا قُتِلُوْا ۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَا للّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ وَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh. (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

Per andai2 an dg "SEKIRANYA/ KALAU" tentulah .......tidak ........ (seperti kejadian), ini musibah yg telah terprogram di lauh mahfuz. Misalnya kalaulah tidak menumpang pesawat terbang itu tentulah ..... belum mati. Statement ini benar, tapi tak pantas jadi ucapan dan pikiran orang beriman. Karena musibah.
مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ ۖ 
"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah"
(QS. Al-Hadid ayat 22).

Adapun mencari penyebab musibah adlh ber-andai2 yg positif, 
اِنْ شَآءَ اللّٰهُ
berpahala dlm rangka ikhtiar menghindari musibah yad.

Pembaca juga mungkin punya sederet andai2 ttg perjalanan hidup masing2. Ambil andai2 yg positif yg اِنْ شَآءَ اللّٰهُ   berpahala, bermanfaat. Tapi hati2 ber-andai2 jangan sampai menyesali taqdir Allah.

Smg Allah memberikan yg terbaik buat kehidupan dunia dan akhirat kita.
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةًۭ وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ حَسَنَةًۭ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّـــوَعَلَيْكُمُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 12 Syawal 1441 H.
4 Juni  2020.

No comments:

Post a Comment