Tuesday 21 April 2020

WASPADA MUSIBAH

Siapapun kita mendapatkan kesempatan yg sama hidup di dunia ini yaitu sehari semalam 24 jam. Aktivitas masing2 lah yg membedakan alokasi waktu itu terasa singkat atau panjang.

Stay at home dlm upaya memutus penyebaran virus Korona ini misalnya; juga di rasakan beragam oleh masing2 individu, masing keluarga.

Dalam keadaan normal saya alokasi waktu itu dirasakan tergantung:

* Tingkat kemakmuran masing2  lah yg membedakan alokasi waktu itu menyenangkan atau sangat menyedihkan.

*Faktor usia juga menentukan, manula beda dg usia enerjik, ketika memanfaatkan waktu.

*Kesehatan besar sekali perannya dlm merasakan waktu.

*Kadar kemampuan masing2 bersyukurlah menentukan bahagia atau tdk bahagia kehidupan masing2 sepanjang hari selama hidup ini.

Kadang dlm mengejar sukses, mengejar karier, mengejar cita-cita banyak  yg lupa bahwa dlm waktu 24 jam sehari semalam dpt saja terjadi apa yg diingatkan Allah di 3 ayat berikut:
اَفَاَمِنَ اَهْلُ الْـقُرٰٓى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَّهُمْ نَآئِمُوْنَ
"Maka, apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur?"
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 97)
اَوَاَمِنَ اَهْلُ الْقُرٰٓى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَّهُمْ يَلْعَبُوْنَ
"Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain?"
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 98)
اَفَاَمِنُوْا مَكْرَ اللّٰهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْخٰسِرُوْنَ
"Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 99).

Warning Allah di 3 ayat ini seharusnyalah manusia semua senantiasa waspada bahwa dlm waktu 24 jam yg kita ada didalamnya bencana dpt saja terjadi.

Bencana/siksa baik menimpa diri pribadi, keluarga, kampung/desa, kota dan negara bahkan dunia ini. Contoh sekarang, mewabahnya virus Korona.

O.k.i. apapun kegiatan kita dan apapun status sosial kita. Pilihan kita adalah berserah diri kpd Allah. Dan selalulah waspada dg tetap menyandarkan diri kpd Allah; sebab bencana/siksa dpt terjadi kapan saja tak peduli kita sdg terlena dlm kesuksesan dan suka cita, atau dlm keterpurukan dan duka nestapa.

Virus Korona yg ndak dpt diliat kasat mata itu, bgt menghebohkan dunia. Mungkin salah satu hikmahnya mudah2an lah  orang yg tak percaya Allah yg Maha Ghaib jendela hatinya terbuka, jadinya percaya akan maha hebat kekuasaan Allah.

Virus tak kasat mata saja dpt merontokkan pertahanan negara yg bgt kuat sekalipun. Memang wujud virus ini biarpun tak terlihat kasat mata tapi tampak dg alat modern, sdgkan Allah dg alat se modern apapun tak kan nampak oleh mata, kecuali hanya dpt dilihat dg "Iman".

Bagi yg pernah melecehkan iman kpd Allah, kpd hari akhir, ini bukti membuat insyaf dan bertaubat.
Musibah ini;  bukti nyata bahwa manusia itu lemah tak mampu berbuat apa2 atas kekuasaan Allah.

Negara yg menindas sesama ummat manusia ingin menguasai bangsa lain. Negara yg menindas warganya sebangsa hanya karena berbeda keyakinan dan etnis;,,,,, berhentilah. Selanjutnya bertekad untuk bersama-sama memakmurkan dunia ini.

Allah memang hiasi dunia ini tdk hanya dg satu ummat saja.
وَلَوْ شَآءَ اللّٰهُ لَجَـعَلَـكُمْ اُمَّةً وَّا حِدَةً وَّلٰـكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَاۤ اٰتٰٮكُمْ فَا سْتَبِقُوا الْخَـيْـرٰتِ
Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. At-Taubah 48.

Dengan demikian, ummat manusia yg berbeda bangsa dan suku, berbeda agama dan keyakinan;  Allah kehendaki (merujuk ayat di atas) adlh untuk "berlomba-lombalah berbuat kebajikan".

Demikian smg ada manfaatnya.
Hari ini tinggal beberapa hari lagi kita bagi kaum muslimin dunia akan melaksanakan ibadah Ramadhan yaitu berpuasa dg segala amalan2 penyertanya. Smg Allah mencabut musibah ini diseluruh dunia agar ummat Islam di bumi ini dpt ibadah Ramadhan dg se-baik2nya.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta 29 Sya'ban 1441.H.
22 April 2020.

No comments:

Post a Comment