Saturday 25 April 2020

Pemupukan Shaum

Hari kedua Ramadhan 1441 dlm kondisi PSBB Korona (Jakarta dan sekitarnya) sdg dijalani. Di hari pertama tlh kutulis "Shaum berbuah Takwa". sbg langkah ke 3 dari 7 langkah Shaum Ramadhan.

Ketika memasuki Ramadhan 1441H sehari sblmnya kuturunkan tulisan "Menyiapkan shaum Ramadhan". dg formulasi persiapan itu 7 langkah:
1. Pemilihan bibit.
2. Penyediaan lahan.
3. Sistem tanam
4. Pemupukan
5. Perawatan
6. Pemanenan
7. Perlakuan pasca panen.

Langkah 1, 2 tlh kutulis sehari menjelang Ramadhan  dan langkah 3 tlh kutulis hari pertama shaum Ramadhan, mudah2 ada manfaatnya.
Kini memasuki hari kedua shaum Ramadhan 1441 H, kuteruskan ke langkah berikutnya:

ad 4. PEMUPUKAN.
Sejalan dg tulisan2 kemarin, shaum Ramadhan diibaratkan "Tanaman"......Setiap penanam, mesti berharap tanamannya berhasil panen terbaik. Untuk itu tanaman bgt abis ditanam tentu tdk di tinggal bgt saja, tapi di pupuk dan dirawat.
Adapun pupuk tanaman Shaum Ramadhan kita namakan pupuk "Tiga.I".
1. I yg pertama : Ilmu.
2. I yg kedua     : Ikhsan.
3. I yg ktiga       : Ikhlas.
Tiga I ini hrs mrpkn kesatuan yg tak dipisahkan.

Pupuk yg pertama ILMU:
Shaum tidak berilmu, bakal tak tau apakah secara hukum fiqih, shaum yg dilaksanakan sdh menenuhi syarat. Semua ibadah hrs dijalankan dg ilmu. Tentu kita tdk mau sdh melaksanakan shaum, tak sesuai seperti yg diajarkan:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718).

Idealnya di bulan Ramadhan ini sangat cocok waktunya meningkatkan ilmu dg menghadiri majelis2 pengajian dan pengkajian guna memperdalam ilmu agama. Akan tetapi berkenaan wabah virus Korona masjid2 di berbagai kota menghentikan sementara kegiatan tsb. Namun kita bersyukur di era digital kini, banyak ilmu yg dpt di akses melalui Dumay......... Tentunya sblm dipetik, disaring dulu melalui acuan pokok; "Al-qur'an dan hadits".

Pupuk yg kedua IKHSAN:
Berbuat baik, sekaligus mengurangi perbuatan yg tdk baik.
Di era PSBB ini sepertinya agak terbatas juga perbuatan baik dpt dilakukan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِا لْعَدْلِ وَا لْاِ حْسَا نِ وَاِ يْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ وَا لْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebaikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."
(QS. An-Nahl ayat 90)

Ramadhan lalu misalnya berbuat baik dpt menyediakan berbuka puasa, baik untuk BUKBER atau sediakan ke masjid2. Kini agaknya jadi terbatas. Mungkin sbg peluang menyantuni pihak yg terdampak, misalnya dg sembako, tapi ini sulit dilakukan secara pribadi hrs terorganisir, hrs ada sejumlah orang yg siap untuk menjalankannya. Sementara bagi Lansia dan punya penyakit kronis sdh hrs betul2 taat stay at home.
Peluang ikhsan bagi Lansia dan berpenyakit (rentan tertular), adlh menghindari berbuat tidak baik. Misal dg memberikan contoh terbaik buat generasi muda yg sdg sama2 stay at home. Menghindari ghibah. Sesuai kemampuan, menularkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yg baik, kepada .... siapa yg dpt dijangkau..... Mudah2an dg menyampaikan buah pikiran seperti tulisan ini dicatat Allah sbg IKHSAN.

Pupuk yg ketiga IKHLAS.
Telah ditulis di atas bahwa ketiga pupuk ini hrs diaduk jadi satu tidak terpisah.

Biarpun amal sdh dilakukan sesuai kaidah ilmu, bila berniat tdk baik dan didalamnya tidak dg ikhlas hasilnya akan nihil. Berbuat baik tanpa ilmu, dpt saja dikira tlh berbuat baik, malah sebaliknya. Berbuat baik sdh sesuai ilmu, namun tidak ikhlas jangan harap berbuah. Ikhlas tapi tidak didasari ilmu dan tdk dg maksud baik, jelas malah jadi tdk manfaat.

Mari kita tingkatkan penguasaan ilmu pengetahuan. Berbuatlah baik (Ikhsan) semampu kita dan landasi dg niat ikhlas karena mengharapkan keredhaan Allah semata.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ ۗ 
"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."
(QS. Al-Bayyinah ayat 5)

Hadits Riwayat An-Nasa’I no. 3140, dishahihkan Al-Albani:

إِنَّ اللَّهَ لا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan kecuali yang murni hanya untuk-Nya, dan dicari wajah Allah dengan amalan tersebut.”

Cukup dulu ulasan ttg "Pemupukan Tanaman", terkait shaum Ramadhan. اِنْ شَآءَ اللّٰهُ
Perawatan, Pemanenan dan Perlakuan pasca panen Shaum Ramadhan disusulkan ditulisan yad.

Smg Shaum Ramadhan kita yg dilaksanakan dg ilmu,  diiringi kebaikan dan penuh keikhlasan diterima oleh Allah. Aamiin.

Smg Allah menerima taubat kita semua ummat manusia didunia ini dan mengijabah do'a kita. Agar musibah ini sgr berakhir. Aamiin

Smg shaum kita hari ini dpt terlaksana sebaik-baiknya, dosa2 kita diampuni Allah dan do'a kita di ijabah. Diberi Allah kekuatan untuk berpuasa di hari2 selanjutnya dan diberi kesempatan berbuat kebaikan. Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta 2 Ramadhan 1441 H.
25 April 2020.

No comments:

Post a Comment