Friday 10 April 2020

Ikhtiar, Berserah diri dan Berdo"a.

Penduduk Makkah ndak tau bahwa yg menghancurkan tentara bergajah Abrahah nama Burung itu adalah Burung Ababil. Merekapun ndak tau bahwa senjata burung2 itu berupa batu. Suku Quraisy penghuni Makkah waktu itu juga tak tau batu yg dibawa burung2 itu panas membakar stlh dibidikkan ke pasukan Abrahah.

Orang yg bakal memberitahukan detail mengenai burung2 tsb yaitu nabi Muhammad s.a.w., baru terlahir 50 hari stlh peristiwa itu. Nabi Muhammad saw stlh diangkat menjadi Rasul barulah diberi tau Allah bahwa yg dikirim Allah itu namanya burung "Ababil". senjatanya "batu".
Batu tersebut stlh dilepaskan dari mulut dan kedua kaki burung ditujukan kesasaran,  memiliki daya pemusnah yg luar biasa.

Allah memberitahukan tentang pasukan burung Ababil melalui surat al-Fiil. surat ke 105 dlm 5 ayat.

Kalau disimak dari peristiwa ini, bahwa Allah menurunkan bantuanNYA stlh pemimpin Quraish Abdul Muthalib MENYERAH ndak mampu melawan lagi dg daya dan logika yg dimiliki. Kakek Nabi Muhammad saw itu dikesempatan terakhir di depan pintu Ka'bah menyerah kpd Tuhan, terkenal dg do'a penyerahan diri beliau sbb:

Yaa rabbi la arjuluhum siwaakaa =
Ya Tuhanku! Tidak ada yg kuharap selain Engkau.

Yaa rabbi famna' min hum himaakaa = Ya Tuhanku! Tahanlah mereka dengan benteng Engkau.

Inna 'aduwwalbaiti man 'aadaaka = Sesungguhnya yg memusuhi rumah ini adalah musuh Engkau.

Innahum lab yaqanharuu quwaa kaa = Mereka tidak akan dapat menaklukan kekuatan Engkau.

Slth berdo'a menyerah diri kpd Tuhan, diajaknya seluruh rakyat Makkah menyingkir ke bukit2 disikitar Ka'bah. Melihat dari jauh bgmn kedigdayaan pasukan Gajah meruntuhkan Ka'bah.

Yg terjadi adlh beribu burung datang tiba2 melemparkan sesuatu, singkatnya porak poranda, luluh lantak tentara Abrahah.

Kuncinya sepertinya adlh:
1. Logika; Abrahah terlalu kuat untuk dilawan (tak mungkin).
2. Ikhtiar; Negosiasi sdh tak mungkin, tinggal menghindar.
3. Berserah diri kepada Tuhan, dg berdo'a.

Do'a diijabah,........... dlm bbrp saat saja pasukan yg dmkn besar kuat dan terorganisir musnah.

Contoh kedua; Ihktiar dan do'a.
Perang Badr dg kekuatan pasukan tak imbang, Nabi Muhammad saw dan sahabat berikhtiar, mereka bermusyawah menentukan titik; "mencegat musuh atau bertahan" yg kmdn pendapat sahabat bernama HABAB bin MUNDZIR diterima Rasulullah, ditentukan di Badr.

Selanjutnya Rasulullah berdo'a:

اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِيْ مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِيْ اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِي الأَرْضِ
“Ya Allah Azza wa Jalla, penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah Azza wa Jalla, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah Azza wa Jalla, jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka tidak ada yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini.” (HR. Muslim 3/1384 hadits no 1763)

Dari kedua contoh ini kiranya layak diambil pelajaran bahwa:
1. Ihktiar tetap hrs dijalankan
2. Bukan MELAWAN,  tapi MENYERAH  diri kpd Allah. Di dlmnya tentu tersirat makna mhn ampun dan menyatakan tidak ada kekuatan yg dpt menolong kecuali Allah.
3. Sambil BERSERAH diri itu, berdo'a mhn pertolongan Allah.

Kembali seperti do'a Abdul Muthalib diijabah Allah pada detik2 yg sdh menegangkan. Dkmn juga do'a Badr pun dikabulkan Allah, ketika perang sdg berkecamuk.

Bgt mungkin yg hrs dilakukan seluruh ummat yg percaya adanya TUHAN, Ber-SERAH dirilah kpd Allah dalam IKHTIAR dan DO'A.

Bagi ummat Islam seluruh dunia mari bertaubat dan berdo'a.

Yaa Allah,....... Ramadhan yg kami nanti-nanti tinggal hitungan hari.

Yaa Allah ampuni dosa kami di Jakarta tidak melaksanakan shalat Jum'at berjamaah di masjid2 untuk ikhtiar kami memutus penyebaran wabah ini. Smg di bagian lain di Indonesia, dunia ini masih ada ummat Islam yg dpt shalat Jum'at berjamaah di masjid2 dan kabulkan do'a mereka.

Yaa Allah tolong di Ramadhan nanti jangan Engkau tutup Rumah2mu (masjid2). Kami ingin seperti Ramadhan yg lalu memakmurkan masjid2 dg lebih intens berjamaah 5 waktu, dg shalat malam berjamaah, dg mengaji dan mengkaji Alqur'an dan ilmu agama.

Yaa Allah perkenankan kami  berzakat, berinfak, bersedekah, melaksanakan amalan sunnah lainnya di bulan suci Ramadhan.

Yaa Allah perkenankan kami menutup Ramadhan dg shalat Idul Fitri mensyiarkan agamaMu.

Yaa Allah izinkan lagi kami meningkatkan ukhuah dan silaturahim ssdh Ramadhan nanti.

Yaa Allah hanya kpdMu kami berserah diri dan memohon ampun serta berdo'a.

Yaaa Allah untuk itu semua, demi kekuasaan MU dan Ramadhan yg agung dan suci, tolong hilangkan wabah dan musibah virus yg kami tak mungkin mampu MELAWANnya ini, kecuali hanya Engkau jua yg mampu menghentikannya.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif Arbi.
Jum'at 17 Sya'ban 1441 H.
10 April 2020.

No comments:

Post a Comment