Thursday 2 January 2020

Merawat Takwa (bagian ke 2)

Mungkin pembaca sepakat, statement "membangun lebih mudah dari merawat".............
.........  Formula perawatan takwa itu dapat dijadikan acuan 6 (enam) resep berikut ini:

1. Penuhi janji kpd Allah
2. Merasa diri diawasi Allah
(telah ditulis di bagian 1)

3. Evaluasi diri setiap hari
4. Penalty diri bila terlanjur lalai.
(akan diurai dibagian 2 ini)

5. Berserah diri (Tawakkal)
6. Hindarkan diri dari perangkap syaitan.
(insya Allah ditulis pada bagian berikut)

EVALUASI DIRI SETIAP HARI.

Pembaca; siapapun anda, bila tlh dewasa (terminoligy Islam=aqil baligh) normal, asalkan anda beragama dan percaya kpd Tuhan Yang Maha Esa. Agama apapun anda, mesti setiap agama mengajarkan:
* Apa/bgmn perbuatan baik,
* apa/bgmn perbuatan TIDAK baik. Orang dewasa sdh mampu menilai baik/buruk.

Perjalanan hidup sedari bangun tidur dini hari/pagi, sampai menuju pembaringan untuk tidur lagi di malam hari, buat orang dewasa  dg syarat di atas, ybs dpt melakukan evaluasi diri setiap hari:
* Perbuatan baik/ibadah apa saja tlh dikakukan, adakah kekurangannya, untuk diperbaiki esok, lusa dstnya.
*  Kekeliruan apa saja tlh dilakukan dlm pekerjaan, dlm hubungan dg kolega dan teman. Guna koreksi esok, lusa dstnya.
* Siapa saja yg tlh berbuat/berkata menyakiti, ekstrimnya mendzalimi atau terdzalimi untuk ditimbang salahnya dimana/siapakah pembuat masalah terdpt 3 kemungkinan:

1. Bila awak sendiri yg salah ya sdh; besok, lusa dstnya tak usah diulang, sgr minta dimaafkan. Kalau si fulan tsb tak memaafkan, yg penting anda tlh meminta maaf.

2. Orang bersalah kpd anda, ditimbang apakah kesalahan itu signifikan atau ringan2 saja. Bila siginfikan besok atau secepatnya diklarisifikasi agar tak menjadi beban, dendam, yg nanti sakitnya ke anda sendiri. Bila ringan2 saja sblm tidur langsung maafkan, jangan diingat lagi.

3. Kesalahan orang lain yg signifikan bila tak terselesaikan dg kekeluargaan. Rencanakan untuk dicarikan keadilan. Sebab sesuatu kesalahan sesama manusia yg tak dpt terselesaikan didunia akan terbawa sampai akhirat.....🤝🤝(penyelesaiannya lbh ruwet sampai2 yg bersalah bangkrut......pembahasan tersendiri).

Bagi pembaca seiman dg ku  perihal memaafkan kesalahan orang kpd diri kita, baik dipedomani surat Al-Baqarah 263:

وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌۭ مِّن صَدَقَةٍۢ يَتْبَعُهَآ أَذًۭى ۗ
"pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima)".

Sedangkan Evaluasi diri setiap hari, untuk pembaca se agama dg ku kiranya  dpt dirujuk dari ‘Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu berikut ini:
سِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُواِ، وَإِنَّمَا يَخِفُّ الحِسَابُ يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الدُّنْيَا

“Lakukanlah muhasabah pada jiwa kalian sebelum kalian dihisab, karena hisab pada hari kiamat nanti akan menjadi ringan bagi orang-orang yang telah memuhasabah dirinya ketika didunia”. (HR. At Tirmidzi).

Melalui evaluasi, ketakwaan terus menerus dapat dirawat dg koreksi yg menjelmakan ketenangan jiwa, meningkat terus hablumminallah dan hablumminannas.

PENALTY DIRI BILA TERLANJUR LALAI.

Sbg manusia takkan luput dari kelalaian, walau telah berupaya menghindari kelalaian tsb. Dlm hubungan itu diberikan jalan keluar oleh Allah pada ayat 54 al-An'am dibawah ini yaitu:

1. Barang siapa yg terlanjur lalai berbuat kesalahan, sgr bertobat.
2. Iringi tobat itu dg memperbaiki diri. Inilah yg kumaksud dg mempenalty diri, misalnya:
a. Tak sengaja lalai dalam ibadah. Contoh terlambat bangun shalat subuh. Atau seseorang yg terbiasa shalat tahajud, suatu malam terbangun sudah azan subuh. Agar tercambuk besok2 tak terjadi lagi kelalaian itu, sklgus menambal kekurangan ibadah itu, lakukan kebaikan ibadah lain yg lbh meningkat dari biasanya. Tingkatkan sadaqah. Perbanyak rakaat shalat dhuha, perbanyak lembar membaca al-Qur'an.
a. Bila tak sengaja lalai shg berbuat dosa sgrlah tobat, sama di penalty diri dg berbuat kebaikan dan ibadah melebihi dari biasanya.

Rujukan kita ayat 54 Al-An'am tsb sbb:
وَاِ ذَا جَآءَكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاٰ يٰتِنَا فَقُلْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلٰى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۙ اَنَّهٗ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوْٓءًا بِۢجَهَا لَةٍ ثُمَّ تَا بَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَ صْلَحَ ۙ فَاَ نَّهٗ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, Salamun ‘alaikum (selamat sejahtera untuk kamu). Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) barang siapa berbuat kejahatan di antara kamu karena kebodohan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Dmkn bagian ke 2 solusi merawat takwa yg coba kita kaji. Smg manfaat. Jika ada kebenarannya silahkan ambil, berarti datang dari Allah dan RasulNya. Sebaliknya jika salah datang dari diri Ku yg dangkal ilmu, cetek pengalaman. Sgr hapus dari file anda dan maafkan saya.

Pembaca; tulisan ini ku publish pas hari kedua Jakarta dan sekitarnya di kurung banjir awal tahun 2020. Tlg do'a keselamatan dan keringanan serta kesabaran saudara2 kita yg terkena musibah.
Aamin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment