Saturday 25 January 2020

Pantulan CAHAYA hati.

Hati ini bagaikan cermin. Hati memantulkan cahaya. Berkas cahaya hati akan terlihat di perbuatan nyata. Ukuran kepekaan hati setiap individu agaknya beda.

Sesuatu peristiwa membuat seseorang iba, blm tentu untuk orang lain hal itu mengibakan. Seseorang tergerak meningkatkan perbuatan baik atau meminimalkan tindakan jahat tak terpuji, dipengaruhi cahaya hati.

Agar pantulan cahaya hati ini disatu sisi berdampak baik untuk orang lain dan disisi lain mrpk catatan amal ibadah bagi ybs, maka hati harus sering diasah.

Merawat hati spy memantulkan "cahaya yg baik" dpt dilakukan:
1. Dengan logika.
2. Melalui latihan.
3. Do'a.

Merawat hati DENGAN LOGIKA.
Contoh logika sederhana. Kadang kita melawan logika. Ketika kondangan ke keluarga miskin. Amplop sumbangan kita, hanya 5 digit. Sementara bila menghadiri pesta pernikahan orang berada dan terpandang, amplop sumbangan berisi beberapa lembar yg 6 digit, dilampiri kartu nama, agar yg punya hajat mengetahui dari siapa. 
Mestinya menurut logika "cahaya hati", hrsnya orang miskinlah yg perlu diberikan 6 digit, karena mereka mengadakan walimah anaknya menikah, sdh dg susah payah kumpulkan dana. Tak mustahil dg mengutang. Sedangkan orang berada dan terpandang, mereka hidup berkecukupan, pesta digedung mewah bukan masalah, tak jarang ada kolega atau rekan bisnis yg membiayai. Kalau dilihat ke "cahaya hati", pilihannya tentu ke orang tsb terakhir, amplopnya sekedarnya saja.

Merawat hati MELALUI LATIHAN.
Sejak usia dini, Ortu hrs melatih putra-putri mereka agar hati penerus mereka, hatinya memantulkan cahaya yg baik.
Mulai dari bgmn sikap menghormati tamu, menaruh belas kasihan kpd orang tak punya. Ortu memberikan contoh menyantuni fakir miskin, yatim piatu dstrsnya.
Pernah terjadi seorang anak mengusir tamu di depan pagar rumah, ternyata si tamu keluarga dari kampung. Karena penampilannya mirip pengemis, tanpa konfirmasi ke Ortu si tamu sgr di usir. Ini karena latihan oleh Ortu bila ada pengemis usir. "Cahaya hati si anak jadi burem", tak memantulkan kebaikan.
Menarik latihan yg diberikan Ortu kpd anaknya, ktk dibawa shalat Jum'at. Anak dibekali uang untuk memasukkan sendiri ke kotak amal. Manakala ada peminta-minta "yg pantas disantuni". Si anak diberikan uang untuk dg tangan sendiri memberikan kpd pengemis. Insya Allah hati si anak akan terasah dan terawat untuk memantulkan berkas kebaikan.

Merawat hati DENGAN DO'A.

Do'a sering diamalkan Rasullullah

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

‘Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa ‘Alaa Tho’atika’

Artinya: “Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk
taat kepadamu.” (HR. Muslim).

Cahaya hati pada hakekatnya kekuasaan Allah mengarahkan. Allah berkuasa membuka dan menutup hati. Allah menutup hati, sehingga ajaran kebaikan datang dari agama tdk dpt di "pantulkan oleh cahaya hati".

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّسْتَمِعُ اِلَيْكَ ۚ وَجَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْۤ اٰذَا نِهِمْ وَقْرًا ۗ وَاِ نْ يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا بِهَا ۗ حَتّٰۤى اِذَا جَآءُوْكَ يُجَا دِلُوْنَكَ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اِنْ هٰذَاۤ اِلَّاۤ اَسَا طِيْرُ الْاَ وَّلِيْنَ
"Dan di antara mereka ada yang mendengarkan bacaanmu (Muhammad), dan Kami telah menjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan telinganya tersumbat. Dan kalaupun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, Ini (Al-Qur'an) tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 25)

Oleh karena itu agar hati sanggup menerima cahaya kebenaran agama dan memantulkannya dlm wujud amal kebajikan hendaklah selalu berdo'a:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّا بُ
"(Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 8)

Baik sekali jika setiap hari berangkat ke masjid, shalat berjamaah mulai dari subuh dan setiap shalat 5 waktu, ketika berjalan menuju masjid mengamalkan do'a:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا
Ya Allah, berikanlah cahaya di hatiku.

وَاجْعَلْ فِيْ لِسَانِيْ نُوْرًا
WAJ’AL FII LISAANII NUURON
Di lisanku cahaya.

وَاجْعَلْ فِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا

WAJ’AL FII SAM’II NUURON
Di pendengaranku cahaya.

وَاجْعَلْ فِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا

WAJ’AL FII BASHORII NUURON
Di penglihatanku cahaya.

وَاجْعَلْ خَلْفِيْ نُوْرًا وَأَمَامِيْ نُوْرًا

WAJ’AL KHOLFII NUURON WA AMAAMII NUURON
di belakangku, di hadapanku cahaya.

وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِيْ نُوْرًا وَمِنْ تَحْتِيْ نُوْرًا

WAJ’AL MIN FAUQII NUURON WA MIN TAHTII NUURON
di atasku dan di bawahku cahaya.

اَللَّهُمَّ وَأَعْظِمْ لِيْ نُوْرًا

ALLAAHUMMA A’ZHIM LII NUURON
Ya Allah berikanlah aku cahaya

(HR. Abu Dawud).

Smg hati kita semua terawat tidak buram shg sanggup menerima cahaya dari Allah kemudian memantulkan berkas2 cahaya itu menjadi amal kebaikan bermanfaat untuk ummat dan bermanfaat sbg bekal menuju akhirat.

Aamin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment