Friday 3 January 2020

Awal 2020 BANJIR Jakarta dan sekitarnyam

Hujan lebat hari pertama tahun 2020.😑 Disekitar kediaman ku dibilangan Jakpus, hujan mulai pkl 02 dinihari. Bagaikan dicurahkan dari langit. Ternyata esok harinya kudengar kabar curah hujan, kata yg ngukur berskala 377mm/hari. Hujan normal 50 sampai 100 mm menurut pengamat hujan. Kalau begitu, hujan mengawali th 2020 itu masuk dlm itungan 4 sampai 7 kali normal. Pantasan sampai banjir mengurung Jakarta dan sekitarnya. Di TV ditayangkan ada rumah yg kelelep, mobil hanyut jungkir balik "parkir bertumpa-timpa", dihanyutkan arus banjir.

Untuk ku sii........dlm perihal seperti ini, tak berkehendak nyalahkan siapapun, tak ingin membeli kambing berbulu hitam. Tapi Izinkan menyorot dari sisi religi.

MUSIBAH.
Setiap bencana sudah terprogram sblm bencana itu tiba.
مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ ۖ 
"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah"
(QS. Al-Hadid surat  57 ayat 22).

Persoalannya adlh bgmn menyikapi stlh bencana itu tiba.

Orang beriman menyikapi bencana khususnya banjir ini setidaknya ada 4 langkah dasar yg dpt dilakukan.

PERTAMA; SABAR diikuti ISTIRJA'.
Pulangkan segala persoalan kepada Allah, sesuai tutunan Allah SI Empunya musibah. Seperti tersurat pada Al-Baqarah 156.
الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَا بَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۙ قَا لُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ ۗ 
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."

Jaminan Allah,..... bagi yg orang bersabar ktk dimampiri musibah terukir pada ayat 157 Al-Baqarah:

اُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
"Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Nah bagi yg "nrimo" dan berserah diri kpd Allah, dg sabar dan me ngucapakan  اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
malah memperoleh ampunan dan rahmat, kmdn beroleh solusi untuk berbuat sesuatu mengatasi musibah.

Banjir awal 2020 di Jkt dan sekitarnya, mau nyalahkan siapa coba!!!,......
Siapa yg numpahkan hujan sampai skala 377mm/hari. Normal 50 sampai 100mm/hari.

Tapi tak cukup disikapi "Sabar" dan "Istirja", harus diikuti sikap.,......

KEDUA; Bertobat.
Banyak kejadian musibah terjadi dimasa silam adalah lantaran hukuman Allah disebabkan dosa ummat manusia. Di masa kinipun musibah itu banyak terjadi karena ulah perbuatan manusia. Merujuk informasi Allah di surat Arrum 41:
ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Perbuatan manusia yg menimbulkan kerusakan itu ada dua:
1. Perbuatan tangan
2. Perbuatan hati/kalbu/akal atau apalagi istilahnya yg sifatnya dari kemampuan berfikir.

PERBUATAN TANGAN:
Contoh kecil, membuang sampah sembarangan, merusak lingkungan, menggunduli hutan, membangun pemukiman tak berperhitungan dll.

PERBUATAN HATI MANUSIA.
* Ingkar kpd Tuhan.
* Melakukan perbuatan maksiat, zalim, tidak adil dll.

Justru perbuatan hati manusia ini dampak kerusakannya lbh hebat.
Sampai2 beranggapan bahwa manusia dg sgla ikhtiarnya lbh berkuasa dari kekuasaan Allah. Kemurkaan Allah terundang. Sekali lagi siapa yg sanggup menahan hujan tumpah 377mm.

Maka upaya kita bersama, baik yg sdg memimpin sbg penguasa, maupun sbg yg dipimpin rakyat jelata, mari kita bertobat dg tekad memperbaiki "Tangan dan Hati".

Kalau bangsa ini sdh menjadi bangsa yg beriman dan bertakwa, janji Allah kita dapati:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Al-A'raf, surat ke 7: ayat 96)

Konsep KETIGA, Bantu korban.
Mari bantu korban bencana sedapat mungkin guna meringankan derita mereka.

Salut kuliat di tayangan TV, aparat pemerintah dan negara, langsung terjun kelapangan. Bgt pula dari berbagai kalangan larut, sesuai kemampuan memberikan bantuan. Dmkn juga masjid Al-Falah dekat rumahku, menampung lbh 50 jiwa terdampak banjir sekaligus membuat dapur umum.

Langkah KEEMPAT;  ber do'a.
Tiga langkah di atas tak lengkap bila tak diiringi do'a. Apapun ikhtiar manusia tak kan berhasil tanpa pertulongan Allah. Kita do'a kan musibah ini cukup sampai disini, meskipun diprediksi musim hujan masih belum berhenti sampai Maret Nanti.
Diantara do'a yg pernah dicontohkan Rasulullah ttg minta alihkan hujan  ketempat lain
dipetik dari riwayat Hadits
Bukhari:

اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

"(Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan),".

Dmkn, smg musibah ini berakhir dan membawa keberkahan sesudahnya.

Aamiin.
Barakallahu fikum
M. Syarif Arbi
O3 Januari 2020.

No comments:

Post a Comment