Monday 23 December 2019

WASIAT menjelang MAUT

Umumnya maut datang menjemput manakala usia sudah lanjut. Walau sebenarnya maut datang diusia berapapun tidaklah pantang.

Ibarat buah kelapa, ada yg sdh jatuh masih "Beluluk". Ada yg oleh yg punya pohon kelapa dipetik selagi "Cengkir" untuk diminum airnya. Juga ada yg diambil untuk dijual "Dogan"(kelapa muda). Umumnya buah kelapa di panen ketika sudah "Tua" isinya sdh layak diparut untuk diambil santannya atau di awetkan jadi "Kopra". Beberapa butir diantara setandan kelapa, dibiarkan pemilik pohon kelapa, buah jatuh sendiri setelah kulit menghitam, direncanakan bakal bibit.

Perumpamaan buah kelapa di atas sepertinya pas buat usia masa hidup kita sbg manusia. 

Ambillah misal kalau diri ini dijemput maut setelah usia lanjut. Umumnya diiringi tanda akan kedatangan maut, misalnya menderita sakit yg menurut pengetahuan manusia sdh tak dpt di apa2kan lagi.

Menilik ayat 180 Al-Baqarah dan 106 Al-Maidah, sepertinya bila maut kan tiba, manusia diberi tanda2. Dari tanda2 itu maka sempat membuat WASIAT.

Allah SWT berfirman:

كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوٰلِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
"Diwajibkan atas kamu, apabila maut hendak menjemput seseorang di antara kamu, jika dia meninggalkan harta, berwasiat untuk kedua orang tua dan karib kerabat dengan cara yang baik, (sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 180).

Kalau saya tak salah faham ayat di atas buat orang yg sdh dekat meninggal, dimana ybs tdk dlm bepergian. Calon arwah tadi menerima tanda2 maut.

Namun agaknya soal WASIAT meliputi juga bagi orang dlm perjalanan bila kedatangan maut. Tentu juga dpt tanda2 maut.

Allah SWT berfirman:

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا شَهٰدَةُ بَيْنِكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ حِينَ الْوَصِيَّةِ اثْنَانِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ أَوْ ءَاخَرَانِ مِنْ غَيْرِكُمْ إِنْ أَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِى الْأَرْضِ فَأَصٰبَتْكُمْ مُّصِيبَةُ الْمَوْتِ ۚ تَحْبِسُونَهُمَا مِنۢ بَعْدِ الصَّلٰوةِ فَيُقْسِمَانِ بِاللَّهِ إِنِ ارْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِى بِهِۦ ثَمَنًا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰى ۙ وَلَا نَكْتُمُ شَهٰدَةَ اللَّهِ إِنَّآ إِذًا لَّمِنَ الْأَاثِمِينَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang (di antara) kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan (agama) dengan kamu. Jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian, hendaklah kamu tahan kedua saksi itu setelah sholat, agar keduanya bersumpah dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu, Demi Allah kami tidak akan mengambil keuntungan dengan sumpah ini, walaupun dia karib kerabat, dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah; sesungguhnya jika demikian tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa."
(QS. Al-Ma'idah: Ayat 106).

Dmkn sblm maut menjemput, ber WASIAT lah. Ayat  Ini mrpk kewajiban/perintah, tentunya Allah mewajibkan hal tsb baik untuk kemaslahatan bagi keluarga yg msh hidup dan untuk yg bakal meninggal dunia.

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment