Thursday 26 December 2019

Renungan GERHANA Matahari

Hari Kamis 26 Desember 2019 di sebagian kota di Indonesia dilalui Gerhana Matahari sebagian. Fenomena alam ini sudah sering terjadi, sejak di ciptakan Allah alam ini.

Perhitungan kapan akan terjadi gerhana sudah diketahui ilmunya sejak zaman Babilonia (1696-1654 sebelum Masehi). Tanpa komputer dan rumus matematika, ribuan tahun sebelum Masehi, orang Babilonia sudah mampu meramalkan gerhana matahari atau gerhana bulan. Pengamatan pergerakan bintang, bulan, dan matahari selama berabad-abad mengajarkan mereka adanya suatu pola keteraturan dalam alam semesta.

Allah permaklumkan pada surat Yasin ayat 38, 39 dan 40, bahwa Matahari dan Bulan diatur sedmkn teratur:
وَا لشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗ 
"dan matahari berjalan di tempat peredarannya.
وَا لْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَا زِلَ حَتّٰى عَا دَ كَا لْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ
"Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua."

لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَاۤ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَا بِقُ النَّهَا رِ ۗ وَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
"Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."

Garis edar yg teratur inilah membuat ummat manusia dg ilmunya dpt mempelajari dan menentukan, kapan akan terjadi gerhana Bulan, kapan terjadinya gerhana Matahari.

Bagi ummat Islam, gerhana bukan sekedar dipandang sbg fenomena alam biasa, tetapi lebih dari itu, mrpk perenungan akan kebesaran Allah. Menyadarkan diri betapa kecilnya diri manusia, di kekuasaan Allah.

Terhadap mahluknya berupa Matahari, Bulan,  Allah kuasa mengaturnya. Kapan DIA ingin menghentikan Matahari bersinar, kapan DIA mau berhentikan bulan bercahaya. Apalagi hanya sekedar menghentikan nafas kita. Apalagi hanya mencabut sesuatu kekuasaan.
Apalagi hanya mengambil kekayaan kita. Itu mudah saja bagi Allah.

Umat Islam menyikapi setiap terjadinya gerhana, sbg wujud pendekatan diri kepada Allah pencipta Matahari dan Bulan dengan:
1. Memperbaiki akidah
2. Meningkatkan ibadah
3. Meperdalam ilmu untuk dunia akhirat.

MEMPERBAIKI AKIDAH.
Jangan sampai terjadinya gerhana membuat melenceng akidah ummat manusia. Banyak tradisi yg tiada berdasar akidah, justru cenderung mempengaruhi akidah dilaksanakan berkaitan terjadinya gerhana oleh sementara ummat manusia.
Allah menegaskan:

وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَا لنَّهَا رُ وَا لشَّمْسُ وَا لْقَمَرُ ۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَا سْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
"Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."
(QS. Fussilat ayat 37).

Selanjutnya Nabi Muhammad memberi petunjuk:

Dari sahabat al-Mughirah bin Syu’bah, bahwa Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda,

{إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ, وَلاَ لَحِيَاتِهِ, فَإِذَا رَأَيْتُمُو هُمَا فَادْ عُوا اللهَ وَصَلُّوا حَتَّى تَنْكَشِفَ}

”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat (tanda) di antara ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang atau karena hidup (lahirnya) seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka berdoalah kepada Allah dan sholatlah hingga tersingkap kembali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

MENINGKATKAN IBADAH.
Masih mengacu ke ayat dan hadist di atas, bila menemukan gerhana justru hrs ditingkat ibadah, sujud kpd Allah yng menciptakan Matahari dan bulan. Banyak berzikir, banyak mhn ampunan kpd Allah, banyak bersedekah. Sekaligus instrospeksi diri, guna evaluasi dosa2 yg tlh dilakukan dan kebaikan serta ibadah yg tlh dilaksanakan. Selanjutnya memperbaiki diri disisa usia untuk lebih maksimal ibadah, sebab blm tau dpt lagikah diri ini menyaksikan gerhana yad.

MEMPERDALAM ILMU dunia dan akhirat.
Walau ilmu ini tak akan habis2nya bila dicari, makin dicari tetap terasa hilang. Ilmu makin digali semakin dalam. Namun setidaknya momentum gerhana ini dpt memperbaharui pengetahuan dunia kita bahwa gerhana dpt di tentukan kapan akan terjadi. Ini tentu dg ilmu. Buktinya seperti dikemukakan di atas, orang Babilon tlh tau caranya tentukan kapan gerhana; 17 abad sblm masehi.
Ilmu akhiratnya paling tdk kita diingatkan kembali, oleh ustadz ttg tata cara shalat gerhana. Ssdh sholat gerhana ustadzpun berkhutbah menambah wawasan ilmu akhirat kita.

Dmkn renungan Gerhana Matahari tgl 26 Desember 2019 smg Allah merahmati kita semua. Aamiin.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment