Friday 21 September 2018

Menyesal


Ada pepatah "sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna". Pepatah ini nampaknya memberi peringatan dini ttg pemanfaatan waktu dan kesempatan. Sebab kata "dahulu" dan kata "kemudian" jelas menyangkut waktu.
Siapapun kita, jatah waktu sama, sehari semalam 24 jam, beda setiap orang bgmn ybs mengalokasikan waktu.
Usia masing2 hidup kita juga adalah soal waktu, ada yg bgt singkat, ada juga panjang 80 , 90 thn. Persoalannya tak seorangpun dpt memprediksi berapa usia.

Ambil contoh perjalanan ibadah haji. Bertepatan bulan ini baru saja jamaah haji pulang ke tanah air masing2. Ibadah haji juga menyangkut ibadah pada waktu yg telah ditentukan. QS. Al-Baqarah ayat 197

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ; فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ
وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ

(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji.

Ketika manasik tlh dipelajari syarat, rukun, wajib dan sunat rangkaian ibadah haji. Usai ibadah haji, pulang ke tanah air. Masih saja terasa ada yg kurang, kadang jadi penyesalan. Ingin rasanya pergi kedua guna menambal kekurangan y.l. Tapi stlh pergi yg keduapun msh terasa juga ada yg kurang, berikutnya walau pergi yg ketiga, keempat dstnya mungkin tetap saja ada yg dirasa tidak sempurna. Antara lain misalnya larangan yg tiga di ayat 197 Al-Baqarah di atas y.i.:
1. Rafats (berkata jorok) ini yg kadang keprucut, ndak sengaja, bercanda.
2. Berbuat fusuka (maksiat), banyak yg dpt menghindar, karena hati saat itu banyak menghadirkan Allah.
3. Bertengkar (jidal), kadang ini sering dilakukan jemaah haji biasanya malah antara teman dekat.

Akhirnya hanya diserahkan kpd Allah memutuskan kadar kualitas ibadah haji kita, juga termasuk ibadah apapun, sll terasa ada yg kurang sempurna. Ini bentuk penyesalan boleh dikata positif. Sehingga dlm melaksanakan ibadah dan kebaikan apapun tdk over confidence. Ini salah satu contoh sesal dahulu, sebab masih sempat berserah diri kpd Allah untuk mhn dilengkapi sgl kekurangan.

Justru yg agaknya tdk baik kalau merasa tlh sempurna, menyesal kemudian baru ketika dibentangkah hsl amal di yaumil hisab ternyata kopong melompong, di dalamnya dipenuhi hiasan riya, berbingkai takabur dan berbangga diri. Ini namanya sesal kemudian tidak berguna.

Bgtlah agaknya berjalanan hidup kita di dunia ini baik yg singkat, panjang sampai 80 th keatas. Lebih baik menyesal dahulu dari pada menyesal kemudian seperti diingatkan Allah dlm Alqur'an surat 39 (Az-Zumar) ayat 56

اَنْ تَقُوْلَ نَفْسٌ يّٰحَسْرَتٰى عَلٰى; مَا فَرَّطْتُّ فِيْ جَنْۢبِ اللّٰهِ
agar jangan ada orang yang mengatakan, Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah.

Sebagai ahli surga saja nanti masih akan menyesal, apalagi menjadi penghuni neraka. Seperti di terangkan hadist bahwa
ternyata penduduk surga pun memiliki rasa penyelasan.
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” لَيْسَ يَتَحَسَّرُ أَهْلُ الْجَنَّةِ إِلا عَلَى سَاعَةٍ مَرَّتْ بِهِمْ لَمْ يَذْكُرُوا اللهَ فِيهَا. رواه الحكيم ، الطبرانى والبيهقى فى شعب الإيمان الديلمى. قال الحافظ الدمياطي: إسناده جيد.
“Mu’adz bin Jabal berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak pernah menyesal penduduk surga kecuali karena satu waktu yang mereka lalui, sedangkan mereka tidak mengisinya dengan dzikir kepada Allah.” (HR. al-Hakim al-Tirmidzi (4/106), al-Thabarani [182], al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman [513], dan al-Dailami [5244].

Sepertinya bagus jika kita evaluasi sendiri amal perbuatan kita, baik amal baik maupun amal buruk. Untuk melakukan penyesalan berwujud taubat jika terlanjur beramal buruk. Untuk mhn Allah menyempurnakan amal baik kita bila terasa ada yg kurang. Tak seorangpun dpt menjamin amal baik dan ibadah kita diterima Allah. Semuanya terpulang kepada Allah.
Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment