Sunday 23 September 2018

DAMPAK ACOL

Melalui Dumay ini, kawan lama sdh puluhan th tak sua dpt reuni. Selain itu qt dpt  menulis apa saja yg qt fikirkan sepanjang bukan nyebar fitnah kebencian merugikan pihak lain.
Yg kufikirkan skrg ingin ngenalkan salah satu kata kekayaan bahasa daerahku kata "ACOL", terjemahan bebasnya "ngomong sesuatu yg nanti berdampak kurang baik".
Sbgmn layaknya setiap bahasa, jika dialih bahasakan tidak akan pas benar artinya. Penutur asli lah yg tau persis menempat kan kata itu dlm rangkaian kalimat. Penutur asli lah yg paham benar maknanya baik yg terucap maupun terkias dari ucapan itu. Penutur asli lah yg mengerti benar hakikat kata dimaksud.

Mhn izin dari sidang pembaca spy lebih dekat kpd pengertian kata tsb,  bila saya contohkan penggunaannya.

Misalnya pergi memancing pakai perahu ke laut. Dalam perjalanan salah seorang penumpang ikut mancing nyeletuk; "nanti kalau dapat ikan Tenggiri akan saya buat bakso......  saya dpt resep dari internet". Celetukan ini adlh wujud ACOL, dipercaya nanti mancingnya bakal kurang berhasil, karena udh ACOL dulu. Bahkan mungkin pulang dg tangan hampa.

Pergi masuk hutan berburu Rusa atau Kijang. Salah seorang anggota berburu pesan ama istrinya ketika mau berangkat "Mah tlg siapkan bumbu2 siapa tau dpt Rusa atau Kijang....... ntar buat makan bareng ama teman yg berburu". Banyak kasus ditandai bila ACOL begini, jangankan dpt buruan ketemu jejaknya aja tdk.

Contoh berikut: masuk ke panorama alam yg indah di hutan yg angker. Ada anggota rombongan yg mencacat/mencela tatanan alam disitu, misalkan "sayang sekali ya....... coba kalau .......... pasti lbh indah lagi". Perkataan dmkn termsk ACOL pantangan, konon dpt berakibat kesasar atau macet kendaraan yg qt pergunakan.

Bila dikait kan ke keyakinan agama, ACOL ini sepertinya tak berdasar. Karena tak seorangpun tau tentang yg akan terjadi ssdh sekarang.
 وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا 
"Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok".
(QS. Luqman ayat 34).

Pernah juga rekan sekloterku berhaji kayaknya tak menemukan jalan pulang ke kemah di Mina lantaran ACOL.

Regu kami hari itu bgt matahari mulai naik langsung pergi melontar jumrah. Sampai dikemah ketemu bpk ustadz H.G. beliau berserta ortunya dan ibu-bapak mertua yg sudah sepuh2, menjelang pukul 11 akan menuju Jamarat. Karena saya barusan dari Jamarat, saya beritahu: "nanti pas pulang, Bapak ktk ketemu garis putih pembatas jalan ambil kiri, kalau ambil kanan nanti nyasar". Beliau menjawab; sebetulnya sdh pakai "insya Allah". "Insya Allah saya ndak akan sesat". Yg terjadi beliau berserta istri dan 4 orang sepuh, baru nemukan kemah kami kembali menjelang isya. Jawaban pak ustadz itu juga termasuk ACOL. Sampai di kemah beliau nemui saya menyesalkan ke ACOL an nya dan tentunya ber istighfar.

Nabi Muhammad saja pernah menerima tegoran Allah ketika merespond pertanyaan orang ttg masa waktu pemuda dlm gua al-Kahfi. Diabadikan dlm surat Al-Kahfi.
وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَايْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًا 
"Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, Aku pasti melakukan itu besok pagi,"
(QS. Al-Kahf ayat 23)

اِلَّاۤ اَنْ يَّشَآءَ  اللّٰهُ ۖ  وَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰۤى اَنْ يَّهْدِيَنِ  رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا
"kecuali (dengan mengatakan), Insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini."
(QS. Al-Kahf ayat 24)

Demikian, pengertian kata ACOL dari perbendaharaan kata di bahasa kampungku. Smg kisah2 diatas bermanfaat. Aamiin. Barakallahu fikum. Wslm. M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment