Tuesday 31 January 2023

SIKAP terhadap si LEMAH

Tukang sol sepatu berkeliling kampung memikul alat-alatnya sambil mulutnya berteriak has “Sol Sepatu”….. atau “Patu”….. Teriakan seperti ini hanya terdengar di komplek perumahan kampung lama di Jakarta. Di komplek rumah mewah si tukang sol sepatu ogah masuk karena penghuninya kalau sepatunya cacat sedikit langsung dibuang. Kadang juga sepatu yang sudah bosan memakainya dibuang atau dibuat koleksi. Ndak bakalan ada yang ngesolkan sepatu atau jahitkan sandal di perumahan mewah. Lagian tukang sol sepatu mungkin ndak diijinkan masuk oleh Satpam penjaga gerbang. Agaknya tulisan ini kena dibaca bukan penghuni rumah mewah. Bila ada rezeki si tukang sol sepatu ada yang minta jahitkan, reperasi sandal/sepatunya. Jasa tukang sol tersebut ditawar habis, sampai akhirnya si tukang sol yang lemah posisi tawarnya, harus menyerah dengan tawaran pemilik sepatu, daripada ndak ada kerjaan hari ini “belum dapat penglaris” katanya. Hal serupa bila menjahitkan retsleting celana rusak atau ada pakaian anda perlu dijahit dengan penjahit keliling. Di Jakarta banyak penyedia jasa vermak pakaian, menggunakan mesin jahit yang dimodifikasi menjadi “mesin jahit sepeda” dapat dikayuh. Penjaja jasa ini, juga keliling kampung, ada juga yang mangkal di tempat tertentu yang teduh. Ada informasi bagi yang mangkal ditempat tertentu ini, akan datang setiap hari pemungut semacam “sewa tempat”. Pengguna jasa ini juga tawar menawar, demikian juga posisi tawar pihak penjahit juga lemah. Ujung2 nya penjahit setuju dengan upah yang diinginkan pengguna jasa, lumayan yang penting dapat uang, setidaknya harus nutup “sewa tempat”. Soal tawar-menawar kepada pekerja informal yang mengais rezeki uang kecil ini, bandingkan bila anda membayar jasa parkir ketika masuk di mall, tanpa dapat menawar anda harus membayar puluhan ribu karena parkir anda sekian jam, hebatnya lagi kalau mobil anda parkir 4 jam lebih beberapa menit maka dibeberapa tempat parkir dihitung menjadi 5 jam. Andapun tak pernah dapat protes, padahal pengelola parkir dan gedung adalah orang kaya-raya. Antara Pizza dan Makanan Gerobak Kitapun juga lebih suka memesan dengan telepon dari rumah untuk diantarkan sekotak Pizza, ketimbang menghentikan Makanan Grobak yang didorong oleh si ekonomi lemah. Padahal mereka lebih butuh akan lakunya dagangan mereka. Sedangkan outlet Pizza dikelola pengusaha kaya dan harganyapun lebih mahal ketimbang makanan grobak, semisal sate, siomay, ketoprak dll. Seharusnya minimal untuk menerapkan kepedulian kita kepada yang lemah, dari pada membeli Pizza mendingan lariskan pedagang kecil. Sudahkan anda peduli dengan mereka, jika anda karena sesuatu penyakit sehingga ada larangan makan dari makanan gerobak, setidaknya dalam hati anda berdo’a semoga orang yang mengais rezeki halal ini, dimudahkan Allah, dilariskan dagangannya. Ketahuilah do’a anda yang tak diketahui orang yang di do’akan lebih manjur, karena dilaksanakan dengan tulus. Baik kita simak riwayat berikut ini: Dari Shofwan bin ‘Abdillah bin Shofwan –istrinya adalah Ad Darda’ binti Abid Darda’-, beliau mengatakan: قدمت عليهم الشام، فوجدت أم الدرداء في البيت، ولم أجد أبا الدرداء. قالت: أتريد الحج العام ؟ قلت : نعم. قالت: فادع الله لنا بخير؛ فإن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقول “Aku tiba di negeri Syam. Kemudian saya bertemu dengan Ummud Darda’ (ibu mertua Shofwan, pen) di rumah. Namun, saya tidak bertemu dengan Abud Darda’ (bapak mertua Shofwan, pen). Ummu Darda’ berkata, “Apakah engkau ingin berhaji tahun ini?” Aku (Shofwan) berkata, “Iya.” Ummu Darda’ pun mengatakan, “Kalau begitu do’akanlah kebaikan padaku karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,” : “إن دعوة المرء المسلم مستجابة لأخيه بظهر الغيب، عند رأسه ملك موكل، كلما دعا لأخيه بخير، قال: آمين، ولك بمثل”. قال: فلقيت أبا الدرداء في السوق، فقال مثل ذلك، يأثر عن النبي صلى الله عليه وسلم. “Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” Shofwan pun mengatakan, “Aku pun bertemu Abu Darda’ di pasar, lalu Abu Darda’ mengatakan sebagaimana istrinya tadi. Abu Darda’ mengatakan bahwa dia menukilnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Shohih) Lihat Ash Shohihah (1399): [Muslim: 48-Kitab Adz Dzikr wad Du’aa’, hal. 88], Juga baik dijadikan referensi hadits berikut ini. “مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: “وَلَكَ بِمِثْل "Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan dia, melainkan malaikat akan berkata, 'Dan untukmu juga'." (HR Muslim). Itu sebagian kecil contoh sikap sebagian kita terhadap orang lemah, sangat-sangat serius menawar harga jasa yang mereka berikan. Sebagian kita lebih condong membeli makanan siap saji, pizza, ketimbang makanan tradisional. Kita sangat royal untuk memberikan hadiah kepada orang2 terpandang, orang2 kaya (bila ybs menikahkan anak) ketimbang orang2 miskin menikahkan anaknya. Sikap kita sering terbalik dermawan kepada hartawan pelit terhadap orang lemah. Jika sikap terbalik ini keterusan maka semakin jauhlah kita dapat MENGENTASKAN kemiskinan dan bahkan mungkin-mungkin malah dapat MENETASKAN KEMISKINAN. Semoga kepedulian kita kepada pihak yang lemah selama ini dapat dikoreksi, bila kebetulan sebagian kita berperilaku yang kurang berpihak kepada yang lemah dan bahkan dermawan kepada hartawan. Mudah2an Allah membukakan mata hati kita, peduli terhadap saudara2 kita yang lemah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 10 Rajab 1444H – 1 February 2023. (1,098.02.23)

No comments:

Post a Comment