Sunday 8 January 2023

LIDAH

Sebelum ini kutulis artikel “Tigabelas bait Pesan Betuah”, di bait PERTAMA; “PELIHARA LIDAH” Diri ini akan menjadi indah. Bila bertutur pelihara lidah. Hati tidak menaruh gundah. Iman di dada tak berpindah. Luqman an-Naubi al-Hakim bin Anqa’ bin Baruq. Ia adalah penduduk asli Ailah, sebuah kota Islam kuno yang sekarang masuk kota bernama Aqaba, sebelah selatan Yordania, dekat perbatasan Israel. Konon suatu ketika Luqman disuruh oleh tuannya untuk menyembelih kambing. Permintaan sang tuan, agar Luqman memilihkan untuk tuannya dari kambing itu bagian yang paling buruk, paling tidak enak. Luqman memilihkan “lidah dan hati” kambing diserahkan kepada tuannya. Selang beberapa waktu Luqman di minta tuannya untuk menyembelih kambing lagi, kemudian meminta kepada Luqman untuk memilihkan dari kambing yang disembelih, bagian yang yang paling bagus, paling menyehatkan. Di banyak kisah sang tuan hendak menjamu tamunya. Luqman juga memilihkan “lidah dan hati” kambing dipilihnya, untuk dimasak sebagai hidangan bagi tamu tuannya. Mengenai Luqman menyodorkan hal yang sama untuk dua permintaan yang saling berlawanan. Tuannya pun bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan Luqman. Jawab Luqman; “Wahai tuanku, tak ada yang lebih buruk ketimbang lidah dan hati bila keduanya buruk. Juga tidak ada yang lebih bagus dari lidah dan hati bila keduanya bagus.” Banyak kisah yang mirip, tentang “lidah dan hati”, dengan aktor utama Luqmanulhakim. Terlepas dari kebenaran kisah2 itu dengan tidak mempersoalkan dalilnya. Namun dari kisah2 ini terungkap pesan bahwa hal paling krusial dalam hidup manusia adalah terjaganya “hati dan lidah”. Kisah di atas dapat dijadikan renungan akan pentingnya menjaga “hati dan lidah”, karena keduanya merupakan bagian penting yang akan menentukan baik-buruknya seseorang. Dengan hati, seseorang berpikir tentang apa yang akan dikatakan, melalui lidah. Suatu pesan bijak untuk setiap orang: “Berkatalah setelah dipikir, jangan baru terpikir setelah berkata”. Pikir, merupakan pelita hati. Hati penggerak ucapan lidah. Sebelum diucapkan pikir teliti. Daripada nanti jadi masalah. Allah mengetahui semua yang dipikirkan dan semua rahasia hati, termasuk pikiran alam bawah sadar yang mereka sendiri tidak mengetahuinya. Allah mencatat fakta ini pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an, (at-Taghaabun: 4) يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ  ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُورِ "Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati." وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِۦٓ  ۖ إِنَّهُۥ عَلِيمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُورِ "Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati." (Al-Qur’an surat Al-Mulk ayat 13) وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسٰنَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِۦ نَفْسُهُۥ  ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (Al-Qur’an surat Qaf ayat 16) Kualitas diri seseorang bisa diukur dari kemampuannya menjaga lidah. Orang-orang beriman tentu akan berhati-hati dalam menggunakan lidahnya. Lidah dalam konteks hari ini tidak selalu bermakna ucapan, melainkan tulisan di media sosial juga bagian dari menjaga lidah. Sebuhungan dengan itu harus ber-hati2 memposting tulisan di medsos, karena apa yang telah diposting tersimpan kekal jejak digitalnya. Camkan bahwa: “Apa yang kita pikirkan, masih milik kita. Apa yang kita tulis di medsos sudah milik publik”. Allah mengatakan,“Wahai orang-orang beriman takutlah kalian pada Allah dan berkatalah dengan kata-kata yang benar.” (Al-Qur’an surat Al-Ahzab:70) يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar," Sementara itu, Rasulullah s.a.w. bersabda, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47) Semoga kita semua dipeliharakan Allah dalam mengendalikan hati dan memelihara lidah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 16 Jumadil Akhir 1444 H. 9 Januari 2023. (1.086.01.23)

No comments:

Post a Comment