Monday 2 January 2023

MUSIBAH sebagai UJIAN

Dalam pandangan iman, bahwa apapun yang terjadi di alam semesta ini, termasuk musibah, hanya terjadi karena izin Allah. مَآ أَصَابَ مِنْ مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِ ذْ نِ اللَّهِ  ۗ وَمَنْ يُ ؤْمِنۢ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ  ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ "Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." Al-Qur’an surat At-Taghabun) ayat 11. Musibah datang, kebanyakan manusia tidak megetahui sebelum musibah itu terjadi. Setelah kejadian suatu musibah dengan “iman” diyakini bahwa musibah tersebut hanya terjadi kerena izin Allah. Persoalannya yang perlu dicermati; apakah musibah itu datang tanpa diundang, atau terjadi dikarenakan diundang oleh ulah tangan manusia. Sebab diinformasikan di kitab2 suci, dan ditegaskan Al-Qur'an tentang musibah yang ditimpakan kepada kaum 'Ad, kaum Tsamud, kaum Shodom, kaum Fir'aun. Musibah buat mereka ini adalah bala' yang diturunkan Allah karena perbuatan mereka ingkar kepada Allah. Dengan demikian boleh jadi suatu musibah itu terjadi merupakan “Hukuman” Allah atau “karena ulah tangan manusia” atau merupakan “Ujian” Allah, . Di ruang terbatas di artikel ini hanya ditulis “musibah sebagai ujian”. MUSIBAH SEBAGAI UJIAN. Musibah sebagai ujian dapat berupa ujian massal dan dapat berupa ujian perseorangan. Ujian massal; kepada seluruh manusia,masyarakat, bangsa dan dunia sering mengalami musibah yang diturunkan Allah untuk menguji siapakah yang benar beriman kepada Alllah. Dua ayat dari surat Al-Ankabut berikut sebagai rujukan musibah sebagai ujian massal. أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوٓا أَنْ يَقُولُوٓا ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُو نَ "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?" (ayat 2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ  ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِينَ "Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." (ayat 3). Ujian massal. Dunia pernah dilanda perang dunia, beberapa kali dilanda resesi ekonomi, barusan tahun 2019 dilanda pandemi Covid 19. Sebagai bangsa negeri ini pernah menderita dijajah oleh bangsa Belanda dan Jepang. Dilanda beberapa pemberontakan. Bencana alam terus menerus terjadi dsbnya. Ujian perseorangan. Ujian ini yang berat2 diujikan Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Contoh antara lain: Nabi Adam diuji dengan jangan mendekati pohon terlarang. Nabi Sulaiman diuji dengan kekuasaan, kekayaan. Nabi Aiyub diuji dengan penyakit. Nabi Yunus ditelan ikan, Nabi Ibrahim diangkat ditulisan ini mendapat ujian yang sangat berat. Nabi Ibrahim menerima beberapa kali ujian yang amat berat diantaranya: * Akan dibakar hidup2........ * Diperintah menyembelih anak...... Kekuatan utama para Nabi lolos dan lulus dlm ujian adlh "TAWAKAL". Misalnya Nabi Ibrahim, beliau tidak tau apa yg harus dilakukan sampai detik2 terakhir akan dilempar ke dlm api berkobar....... Logika manusia, habislah cerita seorang Ibrahim menjadi abu. Nabi Ibrahim tidak tau sebelumnya bahwa Allah akan suruh Api di Surat Al-Anbiya ayat 69. "...... يَـٰنَارُ كُونِى بَرْدًۭا وَسَلَـٰمًا عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ" "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim". Menghadapi eksekusi dibakar hidup2 itu, Nabi Ibrahim se-mata2 hanya tawakal dan berserah diri kpd Allah, apapun jadinya. Begitu juga tatkala melaksanakan perintah menyembelih Ismail, putranya. Kedua Nabi ini tidak diberitahu oleh Allah sebelumnya bahwa akan diganti dengan hewan sembelihan. Mereka berdua berTAWAKAL dan berserah diri kepada Allah secara bulat2 dalam melaksanakan perintah Allah. "ya sudah; kalau memang demikian kehendak Allah jalani saja". Ini sungguh suatu ujian yang dahsyat............. Taunya, Allah mengganti dengan sembelihan yang besar. Kronologis peristiwa dilukiskan Al- Qur'an surat As-Saffat 100 sampai 107. Demikian tulisan ini, dilihat dari sudut pandang Musibah sebagai ujian. Sedang sudut pandang Musibah sbg Hukuman dan Musibah karena Ulah tangan manusia  اِنْ شَآءَ اللّٰهُ  dipublikasi selanjutnya. بِسْمِ اللهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ “Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui.” آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1444 H. 2 Januari 2023. (1.083.01.23)

No comments:

Post a Comment