Saturday 3 August 2019

Di UJI atau di RAJUK Allah

Kadang ada pernyataan seperti ini: "Keseharian dianya tdk kelihatan ibadah. Hari Jum'at ybs sdh keluar kantor sejak pkl 11an nanti dtg lagi ke kantor usai shalat Jum'at. Yakin dia tidak Jum'atan.
Tapi dianya ini dlm usaha sukses nemen. Bisnis apa saja dilakukannya boom.
Jadi kesimpulan, malah orang yg jauh dari ibadah rezekinya gampang.

Perihal seperti case yg dinyatakan tadi memang kadang nampak jelas, shg menggoda sebagian orang yg masih tipis iman, untuk terperosok pengen ikutan.

Saban Jum'at Khatib mengajak taqwa. Khatib yakinkan bahwa: "orang taqwa akan dpt reward dari Allah di dunia ini 4 dan di akhirat nanti 4".

Pihak yg sangsi (thdp reward Allah bagi orang taqwa, seperti ucapan khatib Jum'at), mereka persoalkan kenyataan di dunia. Kenapa malah yg ndak ibadah justru sukses, sedang yg rajin ibadah malah terpuruk. Soal akhirat masalah nantilah (pendapat orang tak beriman)

Adapun reward taqwa di dunia adlh (Refer Qs At-Talaq 2,3,4) :
1. Diberikan jalan keluar.
وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا
2. Dimudahkan segala urusan.
وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ یُسْرًا
3. "Dicukupkan segala keperluan".
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ
4. "Diberikan rezeki yg tak di-sangka2".
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Pernyataan berlanjut, kenapa orang yang rajin ibadah kalau ada masalah; bertubi-tubi, masalah lama blm selesai sdh timbul masalah baru. Segala urusan bagaikan benang kusut. Rezeki biasa saja seret,  jangan lagi yg tak disangka, bahkan kadang yg mnrt hitungan masuk malah luput.

Kegalauan dmkn ada dlm masyarakat. Ada juga ustadz yg jawab; "barangkali ibadahnya belum sesuai tuntunan Allah dan RasulNya". Jawaban ini mungkin tdk memberi jalan keluar, justru dpt terjadi; yg nerima jawaban menjauh keluar (dari ibadah)

Bertepatan tulisan ini kususun di tanggal 3 Dzulhijjah 1440H. Mari kita layangkan ingatan ke.......bgm ke-taqwa-an dan keta'atan Nabi Ibrahim kpd Allah.
Demi mempertahankan tauhid, Nabi Ibrahim siap di lemparkan ke dalam api yg menyala. Walaupun bgt tidaklah Nabi Ibrahim luput dari masalah. Beliau kawin, lama tak punya keturunan. Padahal beliau sbg orang taqwa bukannya tidak berdo'a:
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh."
(QS. As-Saffat ayat 100).

Kawin dg istri kedua Hajar, barulah do'a dikabulkan
فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ
"Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail)."
(QS. As-Saffat ayat 101).

Eeee,.......... baru aja putra yg di idam2kan dengan do'a dan ikhtiar sampai meninggalkan kampung halaman bgt jauh 1.600 km (Palestina - Makkah). Timbul lagi problem baru, anak yg masih merah baru lahir dan istri yg belum pulih benar dari habis bersalin. Diperintahkan Allah harus ditinggalkan di daerah tandus gersang tak berpenghuni. Baru kembali stlh anak sdh menjadi anak sdh bisa bermain (ada riwayat usia 7 th ada riwayat 9 th).
Allah uji lagi dng ujian paling hebat, tu anak disuruh Allah sembelih.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَا لَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَا مِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَا نْظُرْ مَاذَا تَرٰى ۗ قَا لَ يٰۤاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu! Dia (Ismail) menjawab, Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."
(QS. As-Saffat ayat 102)

Contoh ini, memberikan gambaran kpd kita yg hidup kini, bahwa ke-taqwa-an seperti Nabi Ibrahim saja tdk langsung mulus tanpa melalui ujian2. 

Pada kenyataannya Nabi Ibrahim semasa hidup ssdh mengalami ujian2 itu,  hidupnya di dunia, selalu dpt jalan keluar, dimudahkan sgl urusan (buktinya Ismail tak jadi disembelih diganti dengan Qibasy oleh Allah). Rezeki berlimpah bahkan diriwayatkan keluarga Ibrahim menjadi kaya raya.  Makkah terdpt sumber air Zam-Zam (pemberian Allah ketika Ismail dan ibunya ditinggal Ibrahim). Makkah menjadi pusat perdagangan. Keluarga Ibrahim punya ternak sampai belasan ribu ekor. Anak cucu nenjadi orang2 shaleh/shalehah.

Adapun ttg orang tidak ibadah terlihat dikenyataan hidup megah, mewah, rezeki lancar, jabatan tinggi, semua urusan berjalan mulus. Hal itu dpt saja mrpk ISTIDRAJ (terjemahan bebas = DIRAJUK)   Allah seperti di Informasikan Al-Qur'an

(QS. Al-An'am ayat 44)

فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ  ۗ  حَتّٰۤى اِذَا فَرِحُوْا بِمَاۤ اُوْتُوْۤا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ  مُّبْلِسُوْنَ
"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."

(QS: Al-A'raf ayat 182)

وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui."

(QS. Al-Jinn ayat 16)

وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّآءً غَدَقًا 
"Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup."

Dari paparan di atas, nampaknya bagus kita cermati. Bila kita sdh ta'at menjalankan agama untuk meraih taqwa, tapi banyak masalah menimpa. Mungkin saja itu ujian Allah untuk meningkatkan kelas taqwa kita yg pada akhirnya akan bahagia dunia-akhirat.

Sedangkan apa yg kita lihat orang2 yg curang, orang zalim, orang2 yg tdk ibadah bahkan menantang Allah, malah menang, malah sukses. Boleh jadi ybs sedang DIRAJUK Allah seperti ayat yg dikutip di afas.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment