Saturday 10 August 2019

Deklarasi Iman

Lain di mulut lain di hati, bgt peribahasa. Artinya apa yg diucapkan tak sejalan dg apa yg ada di hati.

Umumnya manusia dalam menerima sesuatu: "hati, menerima stlh melalui pertimbangan logika, nalar, akal sehat, fakta2 dan kajian ilmu". Kadang, kendati suatu kebenaran dpt diterima dg pertimbangan2 tsb di atas,  lidah melalui mulut belum mau berikrar menyatakan menerima.

Berkaitan dg keimanan, ada seseorang hatinya menerima, mulut belum terang2an berikrar, karena:   
Pertimbangan Lingkungan. Pertimbangan keluarga besar, tak siap dikucilkan dari komonitas. Pertimbangan jabatan, khawatir akan terjungkal dari kedudukan.

Diantara kelompok ini adalah paman nabi Muhammad sendiri yang sangat melindungi dan menyayangi Nabi,  Abu Thalib sampai menghembuskan nafas terakhir enggan berucap akan keimanan atas risalah yang dibawa kemenakannya.

Memang kehadiran para Nabi dan Rasul hanya bertugas menyampaikan risalah iman kepada ummat manusia, tidak bertanggung jawab sampai orang menerima iman itu.  Seperti yang dijelaskan Allah dalam surat Al-Baqarah 272.
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰٮهُمْ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِاَ نْفُسِكُمْ
 “Laisa ‘alaika hudaahum wa laakinnallaha yahdii may yasyaaa’ “ (Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.

dan ditegaskan lagi di surat Ar Ra’d. ayat 40
فَاِ نَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَا بُ
 “fainnamaa ‘alaika balaaghu, wa ‘alainal hisaab” (Sesungguhnya tugasmu (Muhammad) hanya menyampaikan saja dan Kami-lah yang memperhitungkan (amal mereka).

Apa yg ada di hati hanya Allah yg tau dan diri ybs. Bgmnpun iman, amal tak cukup hanya ada di dlm hati. Jenis amal mengacu rukun Islam yg lima seperti Sabda Rasulullah SAW :

بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
(Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu syahadat laa ilaaha illallah dan Muhammadan Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan. (HR. Al-Bukhari no. 8 dan Muslim no. 113)).

JENIS AMAL mengacu kpd rukun Islam yg lima dpt di bagi menjadi:

1. Ibadah LISAN + HATI , yaitu mengucapkan dua kalimat syahadah. Bahkan harus dengan saksi (untuk yg baru masuk Islam).

2. Ibadah HATI + LISAN + PHISIK, Harus terbetik niat dlm hati, diiringi ucapan dari lisan dan dilaksanakan dg gerak phisik. Contoh shalat. 

3. Ibadah HATI + HARTA, mungkin juga ikut phisik mengantarkannya dan lisan mengakadkannya. ZAKAT.

4. Ibadah HATI + PHISIK, niat dan tekad melaksanakan puasa. Tekad harus kuat dan phisik hrs sehat agar sanggup berpuasa. Tidak sedikit orang yg sehat puasa tak kuat karena kurang tekat didukung niat. Dlm pada itu ada juga yg tekat niat yg kuat tapi phisik tak sehat puasapun tak dpt dilaksanakan.

5. Ibadah HATI + LISAN + HARTA + PHISIK,  itulah ibadah HAJI.
Niat hrs mantap dg hati.
Lisan, dg ucapan yg harus disuarakan a.l. kalimat Talbiah. Harta, tak mungkin berangkat tanpa biaya, baik dari kantong sendiri maupun dibayarkan pihak lain. Phisik, banyak rukun haji yg hrs dilaksanakan dg phisik a.l. tawaf, sa'ie, wukuf, melempar jumrah (dpt diwakilkan).

Adapun deklarasi keimanan, mrpkn pintu pertama masuk Islam, berupa dua kalimat sahadah, haruslah diucapkan dengan LISAN.

Banyak terjemahan rukun Islam yg pertama ini,  ter-redaksi "Mengucapkan dua kalimat sahadat". Artinya harus disuarakan, tak cukup di dalam hati. Tentu ini dimaksudkan bagi orang yg pertama memeluk Islam.

Dari sejak era Rasulullah, sampai kini tak sedikit orang yg hatinya bersimpati kpd Islam, sdh menerima kebenaran Islam tapi masih enggan mendeklarasikannya.

Smg kelompok yg hati nya sdh menerima kebenaran Islam di beri Allah Hidayah. Sebab tak ada yg sanggup memberi hidayah kecuali Allah seperti ayat2 dikutip di atas.

Jika tdpt kebenaran uraian ini datang dari Allah.
Jika tdpt keliru dan salah.
Karena ilmuku yg masih rendah.
Ambil yg baik buang yg salah.
Maafkan saya spy tak menjadi gundah.
Agar kebersuaan kita tetap indah.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment