Tuesday 29 March 2022

Prosedur ber Do'a

Berbicara tentang do'a, ustadz2 memberi tahukan ummat, bahwa akan hal do'a ada 3 kemungkinan: 1. Dikabulkan. 2. Tertunda. 3. Ditolak, karena justru tdk baik buat si berdo'a. Sebagai rujukan statement tsb. hadits riwayat Ahmad dari jalur Abu Sa'id Al-Khudri RA, عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخدري رضي الله عنه ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :  مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ : إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا . قَالُوا : إِذًا نُكْثِرُ . قَالَ : اللهُ أَكْثَرُ Disebutkan bahwa seorang Muslim yang memanjatkan doa pada Allah SWT, maka Allah SWT akan memberinya tiga hal selama yang bersangkutan tidak berbuat dosa dan memutuskan silaturahim.  Pertama, Allah SWT akan segera mengabulkan doanya. Kedua, Allah akan menyimpan doa tersebut untuknya di akhirat kelak.  Ketiga, Allah SWT akan membuat hamba tersebut terhindar dari kejelekan bila do'a dikabulkan. Dengan demikian setiap do'a mesti di kabulkan Allah sesuai janji Allah dlm surat 40 (Ghafir) Ayat 60: وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ "Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Do'a yg bgmn yg diperkenankan dg 3 kemungkinan diatas? Hal tsb patut disimak prosedur berdo'a seperti petunjuk Allah di surat 7 (Al-A'raf) 55 dan 56 y.i.: 1. Rendah hati dan suara yg lembut. اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً (Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut) 2. Rasa takut (kpd Allah) dan penuh harap. وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًا (Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap). 3. Hati pihak yg berdo'a belum mati. Kalaulah ternyata syarat tsb sdh dipenuhi namun do'a tak kunjung terkabul. Perlu diperiksa apakah hati orang yg berdo'a sudah mati. Ibrahim Adam (seorang alim kenamaan permulaan abad ke 2 Hijriah, wafat dlm jihad dimakamkan di Jabala, Suriah thn 162 H). Ketika ditanya sekelompok orang di pasar Bashrah Irak, tentang mengapa do'a mereka tdk terkabul, beliau menjawab, mungkin "hati kalian tlh mati oleh 10 perkara": 1. "Mengaku mengenal Allah ttp tdk menunaikan hak-hak Nya". Tentu saja maksudnya agar hati ini hidup seharusnya menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah, terangkum dlm "Taqwa". Hak-hak Allah a.l. dpt kita ketahui melalui Al-Qur'an surat Al-An Am 57, At-Taubah 13, Al Mu'minun 32. اِنِ الْحُكْمُ اِلَّا لِلّٰهِ ۗ يَقُصُّ الْحَـقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفٰصِلِيْنَ "............. Menetapkan (hukum itu) hanyalah hak Allah. Dia menerangkan kebenaran dan Dia pemberi keputusan yang terbaik." (QS. Al-An'am Ayat 57) Jadi bila kita tdk lagi memakai hukum Allah dlm hidup dan kehidupan ini, berarti kita sdh tdk lagi menunaikan hak-hak Allah. HAK Allah untuk ditakuti. فَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشَوْهُ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ "................padahal Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti, jika kamu orang-orang beriman." (QS. At-Taubah Ayat 13). Jika kita mulai takut dg selain Allah indikasi hati mulai mati. HAK untuk disembah. ...... اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَـكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ ".............. Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?" (QS. Al-Mu'minun Ayat 32) Memang, bagi penganut agama tauhid tak menyembah dlm arti rukuk dan sujud kpd sesuatu selain Allah. Tapi kadang perlakuan mengutamakan pekerjaan, mengutamakan perintah atasan melalaikan/tdk penyembahan kpd Allah, barangkali ini mendekati maksud menyembah selain Allah. 2. "Membaca kitab- Nya ttp tdk mengamalkan isinya". Kita artikan mungkin maksud tuan alim ini, ialah hati itu baru hidup bila membaca Al-Qur'an bukan hanya ngejar target khatam sekian kali (kebiasaan bulan Ramadhan), tetapi harus difahami maknanya dan diamalkan dlm menjalankan hidup. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: يَخْرُجُ نَاسٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، ثُمَّ لاَ يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ “Akan keluar manusia dari arah Timur dan membaca Al Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya” (HR. Bukhari) Diruang terbatas ini dipaparkan singkat 2 penyebab "Matinya Hati" Perkara MATINYA HATI, ke 3 dstnya sampai 10 insya Allah akan diteruskan di tulisan berikut. Smg dengan 2 indikasi matinya hati tsb diatas, kita dpt menghidupkan hati kita agar do'a kita tidak tertolak. بَارَكَ اللهُ فِيكُمْ آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن وَ الْسَّــــــــــلاَمُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 27 Sya’ban 1443 H. 30 Maret 2022. (919.03.22) Waktu luang nunggu antrian dokter di poli mata kontrol rutin.

No comments:

Post a Comment