Thursday 13 January 2022

TER-GESA-GESA

Melanjutkan tulisanku tentang sifat2 umum manusia yg diberitahukan oleh pencipta manusia. Salah satu sifat itu ialah tergesa-gesa. Per definisi ter-gesa2 adalah: lekas-lekas; tergopoh-gopoh; terburu-buru; Ketergesa-gesaan dalam kehidupan ini meliputi: 1. Belajar ter-gesa2 ingin lekas selesai. 2. Berusaha ter-gesa2 ingin cepat kaya. 3. Berkarier ter-gesa2 ingin melejit. 4. Berdo'a ter-gesa2 ingin lekas terkabul. Ad.1. Belajar ter-gesa2 selesai. Kalau boleh, belajar beberapa bulan saja udah ingin tamat alias khatam, lalu meraih sertifikat, mending kalau benar2 sudah pandai. Kadang yang dipentingkan packing bukan content (pembungkus, bukan isi), yang penting dapat sertifikat tak peduli ilmu yang dituntut terserap diri atau tidak. Maka banyak terjadi penyandang sederet gelar tapi tidak aplikatif. Memang keter-gesa2 an ini ada juga nilai positipnya. Membuat manusia menemukan gagasan2 baru. Contoh; dulu belajar membaca al-Qur'an huruf demi huruf, halaman demi halaman. Sekarang membaca al-Qur'an dg methode iqra'. Dulu seangkatanku di kampung, kelas 3 SR membaca masih ter-bata2. Berkat keter-gesa2an manusia, kini angkatan anak2 dan cucu2 ku sebelum masuk SD sdh lancar membaca. Para pendidik menemukan methode mempercepat pandai membaca, melalui alat2 peraga. Ad. 2. Berusaha, ter-gesa2 ingin kaya. Kadang karena ingin instan, ter-gesa2 ingin meraih untung besar dengan kerja minimal, tak jarang terperangkap investasi bodong. Bertransaksi tidak jujur (menurunkan kualitas, mengurangi kuantitas) tak jarang terjadi berbisnis ilegal. Kadang mengesampingkan norma sosial, agama. Banyak juga pengusaha demi ingin cepat kaya, memeras tenaga orang lain termasuk dirinya sendiri. Tenaga orang dihargai tak sepadan, tidak diperhatikan hak2 dasar mereka. Diri-nya-pun demi ter-gesa2 ingin kaya, bekerja tidak kenal waktu. Ad.3. Berkarier ingin segera melejit. Tak jarang guna memuluskan karier ditempuh cara tak wajar, perbuatan berbau syirikpun dilakukan. Tak pantang menyikut kawan seiring. Ikut dalam transaksi jual beli jabatan, dihiasi suap menyuap. Ad.4. Do'a ter-gesa2 ingin dikabulkan. Begitu ter-gesa2 nya manusia, kadang begitu tak tahan dengan ujian berupa kondisi tertentu, ter-gesa2 berdo'a untuk kejahatan. Contoh; kasus seseorang tak tahan menderita sakit lantas berdo’a; minta kesembuhan, bernazar bila sembuh bersedia dengan syarat (…….. sesuatu yang tidak baik). وَيَدْعُ الْإِنْسٰنُ بِالشَّرِّ دُعَآءَهُۥ بِالْخَيْرِ  ۖ وَكَانَ الْإِنْسٰنُ عَجُولًا "Dan manusia (seringkali) berdoa untuk kejahatan sebagaimana (biasanya) dia berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa." (QS. 17 = Al-Isra' ayat 11). Keter-gesa2an juga bahwa manusia tiap berd'oa inginnya segera tekabul. Padahal Allah lah yang menetapkan terkabul tidaknya do’a dengan pertimbangan: 1. Sesuatu yang diminta tsb bernilai kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat ybs. 2. Do’a tersebut dikabulkan nanti di akhirat. 3. Do’a tersebut tidak dikabulkan justru agar ybs terhindar dari kejelekan. Dalam sebuah hadits disebutkan, « ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ » “Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi, melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal. ”Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad, dari Abu Sa’id; derajat hasan). Ter-gesa2, merupakan salah satu dari sederet kelemahan sifat manusia. Sifat ini rupanya memang telah dilekatkan Allah di diri manusia. خُلِقَ الْإِنْسٰنُ مِنْ عَجَلٍ  ۚ سَأُورِيكُمْ ءَايٰتِى فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ "Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya." (QS. 21 = Al-Anbiya ayat 37). Semoga kita diberikan petunjuk oleh Allah dalam mengelola sifat keter-gesa2 an kita sehingga justru mendatangkan kebaikan. سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1443 H. 13 Januari 2022. (886.01.22).

No comments:

Post a Comment