Sunday 23 January 2022

MUSUH INSAN

Sepertinya hampir setiap mahluk hidup di bumi ini selain tercipta ber-pasang2an, juga diciptakan musuh masing2. Contoh Tikus dahulu musuhnya Kucing (walau agaknya kini mereka sdh "mulai berdamai"), karena kadang kita liat sekarang, Tikus lewat di depan kucing, si kucing diam saja. Si Tikus tetap jadi musuh manusia, merusak perabot dan sumber penyakit. Menyoal musuh manusia, selain binatang penganggu seperti Tikus, hama tanaman (buat petani), berbagai macam virus (buat manusia seluruh dunia) seperti virus Corona, terdapat 4 musuh terbesar manusia yaitu: 1. Diri sendiri. 2. Antar sesama. 3. Anak/istri 4. Syaitan. ad.1. Diri sendiri sbg musuh. Bahwa didiri ini tersimpan hawa nafsu, jika tak dapat dikendalikan, hawa nafsu akan menjadi musuh besar manusia yang dapat membawa ke jurang kehancuran di dunia dan akhirat. Contoh; korupsi karena hawa nafsu, ingin meraup harta dunia. Begitu juga berbagai kejahatan seksual dan bbrp jenis kriminal lainnya, penyebabnya adalah musuh diri sendiri berupa kalah terhadap hawa nafsu. ".....وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ............." ".......dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah........". (QS 38 = Saad ayat 26). Wasiat di ayat di atas memang ditujukan untuk nabi Daud dalam konteks memutus perkara, tetapi inti pokoknya buat manusia sampai kini, janganlah hawa nafsu membuat diri jadi salah mengambil langkah dalam memenuhi kebutuhan hidup, dalam berinteraksi di masyarakat. Bahwa didiri sendiri tertanam musuh abadi berupa hawa nafsu (jahat) sebagai penggoda diri berbuat maksiat. ad.2. Musuh antar sesama. Manusia dengan manusia, seyogianya hidup berdampingan secara damai akan tetapi sesuai dengan sinyalemen para Malaikat, ketika Allah berfirman akan menciptakan manusia Malaikat berkomentar di ayat 30 Al-Baqarah; أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ………………." “………….Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah”……………………….”, Terbukti memang akhirnya adam terusir dari surga dan Allahpun berfirman di Al-Baqarah ayat 36: بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ……….” “……..sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain,…...” Malaikat berkomentar bukan karena mereka mengetahui yang bakal terjadi, karena sesuatu yang bakal terjadi hanya Allah yang mengetahui. Rupanya para Malaikat sudah pernah menyanyaksikan kejadian manusia juga sebelum Adam nenek moyang kita. Hamka dalam tafsir Al-Azhar Jus I halaman 168 – 169 menulis, bahwa sebelum adam nenek moyang kita diciptakan Allah. Telah pernah diciptakan sebanyak 30 adam sebelumnya. Jadi Adam nenek moyang cikal bakal kita ini, adalah adam yang ke 31. Jarak antara satu Adam dengan Adam yang lain 1.000. tahun. Tiga puluh Adam 30.000 tahun. Selanjutnya diceritakan 50 ribu tahun lamanya bumi ini rusak binasa, kemudian ramai lagi 50 ribu tahun, barulah di ciptakan Allah Adam ke 31 asal muasal kita semua. Dengan demikian Malaikat sudah pernah menyaksikan bagaimana tabiat manusia yang lalu-lalu yang pernah tercipta 30 Adam sebelum Adam nenek moyang kita. Rupanya dapat kita buktikan sampai sekarang, urusan bermusuh-musuhan sampai bunuh-bunuhan bukan saja perilaku orang tua, mulai dari anak sekolah,…., tanpa sebab yang jelas berkelahi, disebut tawuran. Sampai antar kampung bakar-bakaran rumah, bunuh bunuhan hanya sebab sepele yang tidak materiil dan prinsip. Eeee anggota dewan yang terhormat, bukan saja dinegeri kita, dinegeri yang katanya sudah majupun mereka mempertotonkan adu mulut yang berlanjut dengan adu otot. Begitu dunia ini tiap waktu tiap tahun tak pernah sepi dari kerusuhan dan perperangan. Pernah terjadi perang dunia kesatu dan kedua. ad. 3. Musuh berupa anak dan istri. Di era digital, komikasi canggih dewasa ini kita semua sering disuguhi berita di TV dan Sosmed; Istri menghabisi suami, dengan teknik menggunakan jasa orang lain, akhirnya terbongkar, sampai ke meja hijau. Suami menganiaya istri sampai jiwa istri tidak tertolong. Anak membunuh ayah atau ibunya yang hanya kerena permintaannya tidak dikabulkan. Benarlah Firman Allah dlm surat At-Tghabun 14. “………...يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ “Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka………..” ad. 4. Syaitan sebagai musuh. Bigitu banyak peringatan Allah tentang Syaitan itu sebagai musuh ummat manusia, diantaranya 168 dan 208 Al-Baqarah, Al An Am 142, yusuf 5, ditulisan ini dikutip satu diantaranya Al isra’ 53,  إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنسَانِ عَدُوًّا مُّبِينًا Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. Tidak mengherankan syaitan lebih banyak berhasil memperdaya manusia sebagai wujud permusuhannya kepada manusia, karena si syaitan telah mendapatkan izin dari Allah, seperti dapat dicermati dari dialog Allah vs Syaitan diantaranya terdapat pada surat Al-A’raf ayat 13,14,15,16 dan 17 sbb: قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصّٰغِرِينَ "(Allah) berfirman, "Maka, turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina."" قَالَ أَنْظِرْنِىٓ إِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُونَ "(Iblis) menjawab, "Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan."" قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ "(Allah) berfirman, "Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu."" قَالَ فَبِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرٰطَكَ الْمُسْتَقِيمَ "(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus," ثُمَّ لَءَاتِيَنَّهُمْ مِّنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمٰنِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ  ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شٰكِرِينَ "kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."" Dengan mengetahui bahwa apa/siapa sajakah musuh kita, semoga kitapun dapat mengambil sikap untuk menghadapi musuh2 itu sehingga tidak dikalahkan oleh musuh dengan mudah, sehingga kita sanggup meselesaikan tugas hidup ini dengan tidak terkalahkan oleh musuh2 tersebut dengan gampang. .سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 20 Jumadil Akhir 1443 H. 24 Januari 2022. (891.01.22).

No comments:

Post a Comment