Thursday 24 June 2021

Dari MATA turun ke NISTA.

Melihat, secara lahir dg indra mata. Pangkal dari segala keburukan adalah banyak disebabkan memandang. Walaupun tidak seluruhnya, namun pada umumnya berbagai keburukan dan kejahatan seperti perzinaan, perkosaan, pencurian, pembunuhan, korupsi dan sebagainya, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dimulai dari pandangan mata.


Menjadi pemandangan biasa rumah2 orang di Jakarta dan kota2 besar lainnya, halaman rumah berpagar tinggi. Kalau pagar berupa jeruji, ditempeli lagi dg plastik agar tdk jelas terlihat pot bunga yg berharga, kendaraan terparkir dll benda berharga lainnya di halaman rumah.


Di era digital ini segala informasi dan gambar apa saja mudah diakses. Gambar2 yg baik juga banyak dpt dipilih. Bgt juga tayangan yg jelek dan jorok juga tidak sedikit dpt ditonton. 


Tidak bijak bila kita menyalahkan kemajuan teknologi ini. Yang tepat adlh setiap diri memilih untuk melihat, menonton, membaca yg baik2. Karena bila MATA teledor digunakan untuk memandang yg jelek2 berakibat hati menjadi KOTOR.


Banyak kasus perbuatan mesum terjadi berawal dari memandang sesuatu yg merangsang.


Maling tergerak niat juga karena diawali melihat sesuatu yg dpt dimaling. 


Koruptor bermula dari melihat adanya kesempatan. Kejahatan terjadi dengan rumus:


KJ = (N + KS) - I. 

KJ = Kejahatan 

N   = Niat

KS = Kesempatan

I     = Iman.

Kajahatan apapun: Seksual, Ekonomi, Sosial,  berawal dari kesempatan dan niat dikurangi lemahnya iman. Niat dan kesempatan berawal dari pandangan mata. Kekuatan iman terpupuk dg agama.


Banyak NISTA berawal dari pandangan MATA.


Menjaga pandangan sangatlah penting. Allah secara tegas memerintahkan di dalam Al-Quran, khusus mengenai soal nemandang dengan mata:


sebagaimana ayat berikut:


قُلْ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُـضُّوْا مِنْ اَبْصَا رِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْ ۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا يَصْنَـعُوْنَ

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."

(An-Nur 30).


Perintah menjaga pandangan tidak hanya dikhususkan untuk laki-laki tetapi juga untuk wanita, malah untuk wanita ada tambahan jangan memperlihatkan "perhiasan".


"وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَا رِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَـضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ................... ......"


"Katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. ............." (An-Nur 31)


Ayat di atas adalah menjaga pandangan dari aurat, utamanya agar terhindar dari kejahatan seksual.  Tetapi hal-hal negatif yang dapat melahirkan rasa iri, dengki, panas hati, mengundang  hal buruk lainnya, korupsi, pencurian, perampokan, pembunuhan, ber awal dari pandangan. Turun ke hati, membuat hati rusak sehingga tega melakukan perbuatan tidak baik tsb di atas.


Smg kita dpt kendalikan pandangan mata kita agar terhindar dari bermaksiat.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 14  Dzulkaidah 1442 H.

24 Juni 2021.

(812.06.21). 

No comments:

Post a Comment